NOW PLAYING : FALLING FOR U - SEVENTEEN
___
?
___Dalam hati Dava tidak sanggup menatap Sasha seperti ini.
Tatapan Sasha, tatapan itu yang membuat Dava langsung jatuh hati pada Sasha.
Padahal sebelumnya dekat dengan seorang kpopers saja Dava sudah panas.
Namun sekarang, Dava sangat ingin berlama-lama dengan kpopers satu ini.
---
Setelah Sasha memberikan alamat yang akan dia tuju, Dava mulai menjalankan motornya.Sasha tidak berpengangan pada apapun. Dalam hati dirinya merutuki dirinya sendiri yang menerima tawaran Dava dan tidak melihat terlebih dahulu motor yang Dava bawa.
Motor yang Dava kendarai semakin cepat saat mereka melewati jalur laju cepat.
Dengan itu Sasha harus menjaga keseimbangan tubuhnya. Sasha berkali-kali mencoba berpegangan pada belakang motor Dava namun yang Sasha dapat hanya rasa akan terhuyung kebelakang.
"Pegangan aja sama bahu gue, eh tapi kalau mau pegangan sama pinggang gue juga boleh," ucap Dava dengan cengengesan.
Sasha yang mendengar itu hanya berdecih malas mendengar ucapan Dava.
Tiba-tiba Dava mengerem mendadak motornya yang membuat Sasha terhuyung kedepan dan langsung memegang pundak Dava namun detik berikutnya saat Sasha sudah dapat menjaga keseimbangan lagi, Sasha langsung menyingkirkan tangannya dari pundak Dava.
"Sorry, gak sengaja, tangan gue tiba-tiba aja kebas," ucap Dava yang didengar oleh Sasha, namun Sasha juga mendengar suara aneh yang timbul dari bibir Dava karena menahan tawa.
Beberapa saat kemudian tawa Dava pecah saat tahu Sasha sedang menatapnya penuh kesal.
"Maaf bae, cuma bercanda abisnya lo gak mau pegangan sih," Dava mengangkat tangannya dan membentuk simbol peace.
Sasha memukul punggung Dava. Bae? Mendengarnya saja Sasha hampir muntah. Dan dengan enaknya Dava memanggilnya dengan sebutan itu.
"Kenapa? Gak suka sama panggilan lo? Atau gasuka karena tadi gue tiba-tiba ngerem?" tanya Dava sambil melajukan motornya lagi.
Sasha hanya diam tanpa berniat membalas ucapan Dava.
Dava yang tahu Sasha tidak akan menjawab ucapannya pun langsung membuka suara lagi.
"Kan gue gak tau siapa nama lo," ucap Dava dengan sebenarnya.
Sebenarnya Dava bisa saja mencari tahu siapa nama perempuan dibelakangnya tersebut, namun Dava ingin mendengarnya langsung dari mulut perempuan disampingnya.
Sasha mendengus kesal, Sasha juga tahu jika Dava tidak tahu namanya namun tidak seharusnya Dava memanggilnya seperti tadi.
"Jadi?" tanya Dava lagi.
"Jadi apa?" kali Ini Sasha menjawab ucapan Dava karena Sasha yang sudah tidak dapat berdiam lama.
"Siapa nama lo?"
Sasha berpikir sebentar, lalu menjawab,"Sasha,"
"Nama panjang lo?" tanya Dava tidak puas dengan jawaban Sasha tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Roman pour Adolescents[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...