NOW PLAYING : FOREVER YOUNG - BLACKPINK
___
Akhirnya aku dan kamu menjadi kita.
___"Emang lo mau jadi pacar gue yang kata lo gue nyinyiran?" tanya Dava.
Sasha hanya mengangkat bahu acuh. Tidak akan menjawab pertanyaan Dava, percuma.
Sasha memilih melihat ke arah samping jalan daripada harus melihat ke arah Dava.
---
"Emang lo mau jadi pacar gue Sha?" tanya Dava lagi.Beberapa detik Dava menunggu jawaban Sasha dan nyatanya Sasha tidak menjawab yang pada akhirnya membuat Dava menepikan motornya. Lagi.
Dava segera turun dari motornya dan menghadap ke arah Sasha.
"Sha emang lo beneran mau jadi pacar gue?" Dava tidak akan pernah bosan menanyakan hal itu.
"Anterin gue pulang sekarang," Sasha berbicara dengan topik yang berbeda.
Dava mendengus kesal. Lagi dan lagi.
"Jawab dulu!" Dava tetap terus mencoba.
"Perlu banget ya gue jawab?" tanya Sasha dengan nada malas.
Sedikit bayangan dalam diri Sasha saat Sasha membayangkan menjadi pacar Dava. Dava yang banyak berbicara, terlalu ingin tahu, dan lain sebagainya.
Dava menatap Sasha dalam namun yang Sasha dapat adalah ekspresi lucu yang diberikan oleh Dava.
Kesan pertama Sasha melihat Dava adalah sosok yang dingin tak tersentuh. Namun saat Sasha sudah mengenal Dava yang Sasha dapatkan adalah sosok yang menyebalkan.
"Harus," ucap Dava lantang.
Sasha menelan salivanya dengan susah payah. Seharusnya dia tapi membiarkan saja Dava larut dalam pikirannya sendiri dan tidak memancing Dava.
"Ya gimana ya," Sasha nampak ragu dengan orang di depan nya tersebut.
"Ya gimana apanya?" tanya Dava lagi. Sedikit bicara banyak bertanya, itulah Dava.
"Ya bingung aja," Sasha mengerucutkan bibirnya. Tidak tahu haru berbuat apa.
"Ya bingung kenapa?" Dava lagi dan lagi bertanya.
'Apa yang harus gue lakukan,' bantin Sasha dalam hati.
Dava menggenggam tangan Sasha erat, mencoba menyakinkan Sasha.
Dalam hati Dava harap-harap cemas. Bagaimana jika Sasha menolaknya, bagaimana jika Sasha akan menjauhinya.
"Ya gue mau jadi pacar lo Ryeon Madava Aurist," ucap Sasha dalam satu tarikan nafas.
Dava tersenyum hangat, perkiraannya salah jika Sasha akan menolaknya maupun menjauhinya. Sasha menerimanya. Walau mungkin tidak dengan segenap hati.
Sasha tidak melihat Dava dan memilih melihat ke arah lain. Dan mencoba menetralkan degub jantungnya yang tidak beraturan.
"Ryeon Madava Aurist? Lo tahu nama panjang gue?" tanya Dava dengan tersenyum miring.
Bahkan Dava belum memberi tahu pada Sasha nama panjangnya, namun siapa sangka Sasha mengetahuinya. Bahkan menyebutkannya didepan dirinya.
Sasha menuruti ucapannya sendiri. Seharusnya dia tidak perlu menyebutkan nama panjang Dava. Dan bagaimana jika Dava menanyakan darimana dirinya mengetahui itu. Bahkan sewaktu Sasha menstalking instagram Dava didalam bio tidak ada yang mencantumkan Ryeon, hanya Madava Aurist saja yang tercantum.
"Gak penting lo tahu darimana. Yang penting lo sekarang milik gue, pacar terakhir dan terindah," Dava mengucapkan itu dengan tatapan teduh hingga dapat meneduhi hati Sasha.
"Pulang yuk pacar," ucap Dava sambil kembali menaiki motornya karena sedari tadi Sasha tidak turun dari motornya.
Sasha melakukan motornya dengan senyum yang tidak menghilang dari wajah tampannya.
"Pegangan sini, biar gak jatuh," Dava meraih tangan Sasha yang tidak memegangi boneka.
Sasha menurut dan memilih menyenderkan kepalanya pada punggung Dava. Tidak salahkan menyenderkan kepala pada punggung pacarnya sendiri?
Sasha tidak menyangka akan sesingkat ini, hanya butuh dua hari dirinya dan Dava bertemu dan kini mereka telah berpacaran. Meskipun memang, Sasha dan Dava memiliki sifat yang berbanding terbalik. Namun Sasha akan mencoba.
Sasha tersenyum sekilas dan mengeratkan pegangannya pada pinggang Dava. Sasha mungkin akan bahagia bersama Dava. Mungkin. Sasha tidak ingin mengulang kejadian yang sama untuk keduanya.
Sasha tidak peduli dengan ucapan orang nantinya. Mungkin akan banyak yang membicarakannya, apalagi dirinya dan Dava baru kenal selama dua hari ini.
Mungkin memang jika dirinya belum memiliki perasaan seutuhnya pada Dava, namun dirinya sudah merasa sangat nyaman dan bahagia bersama Dava.
Berbeda dengan Dava yang kini tengah memikirkan hadiah yang akan dia beri pada Sasha. Apalagi sebentar lagi Sasha akan merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Dava mengetahui itu dari salah satu teman dekat Sasha yang Dava ketahui dari ponsel Sasha semalam.
Dava akan mencoba menjadikan perempuan dibelakangnya menjadi yang terakhir baginya. Meskipun Dava tidak dapat menjadikan Sasha yang pertama.
Dava sendiri saja tidak tahu pasti berapa banyak jumlah mantan pacarnya.
Setelah beberapa menit kemudian, motor Dava sudah memasuki salah satu perumahan yang terdapat di Jakarta Selatan. Apalagi jika bukan perumahan tempat Sasha tinggal.
Sasha turun dari motor saat Dava sudah menghentikan motornya didepan pintu gerbang rumah Sasha.
"Mau mampir atau lanjut?" tanya Sasha sambil membuka pintu gerbang rumahnya.
"Gue lanjut aja, udah malam juga. Jangan lupa cuci muka cuci kaki. Tidur nyenyak ya bae," ucap Dava sambil tersenyum meskipun senyumannya tertutup oleh helm yang Dava pakai, namun mata Dava yang terlihat segaris sudah dapat mewakili senyuman Dava.
Sasha yang mengangguk.
"Yaudah gue jalan dulu, masuk sana," ucap Dava sambil menghidupkam mesin motornya.
"Iya iya bawel. Hati-hati," Sasha tersenyum hangat pada Dava.
"Bawelnya juga cuma sama lo kok bae, kan sayangnya Dava cuma buat lo," Dava mulai menutup kaca helmnya dan melambaikan tangan pada Sasha, begitu juga dengan Sasha yang membalas lambaikan tangan Dava.
Setelah Dava sudah tidak terlihat dari pandangannya, Sasha masuk ke dalam rumahnya dan menutup gerbang.
Dilihatnya Vano, Ara, dan Nio yang sudah ada didepan pintu, menatapnya dengan tatapan menyelidik.
---
2 minggu aku bakal enggak update ya...Semangat belajar buat penilaian akhir semester semuanya :')
Update cepet,-
---PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Teen Fiction[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...