NOW PLATING :ADORE YOU - IKON___
Semua hanya soal uang
___"Bunda gak kenapa-napa, tapi uang Bunda yang akan kenapa-napa," ucap Nadin masih dengan senyumnya.
"Nio gak ngapa-ngapain barangnya Kak Sasha Bun, Nio cuma liatain Ara doang tadi," bela Nio pada dirinya.
Ara menatap Nio tajam. Tidak terima dengan ucapan Nio.
---
Sedangkan Nio hanya mengangkat bahu acuh. Memang benar bukan jika selama ini Ara yang selalu mencari gara-gara dengan Ara.Dan juga Nio adalah adik yang berbakti kepada kakaknya.
Tapi dalam hati Nio yang paling dalam, dia juga sedang berdoa supaya Ara tidak melihat jika tadi Nio sempat ikut menempelkan sticker milik Sasha dilantai.
Nio menempelkan itu karena Nio melihat Ara yang asik menempel sticker dilantai.
"Bunda tanya, kenapa kalian rusak barang-barangnya Kak Sasha?" tanya Nadin pada Ara dan Nio yang kini menundukkan kepala.
"Ara kan ta-"
"BUNDA SASHA GAK MAU TAHU POKOKNYA BUNDA HARUS GANTI K-STUFF YANG ARA SAMA NIO RUSAK," teriak Sasha yang baru saja datang.
Sasha langsung mendudukkan dirinya diantara Vano dan Nio.
Kemudian Sasha meraih tas Vano yang tersender didepan meja dan mengambil sebuah buku serta pulpen.
Sasha menuliskan beberapa barangnya yang rusak dan kemudian menjumlah harganya.
Nadin, Vano, Ara dan Nio hanya memperhatikan Sasha yang masih menjumlah beberapa jumlah harga barangnya.
"Bun, dengerin," Sasha menjeda ucapaannya.
"Jadi lightstick yang rusak ada empat, harganya satu juta lima ratus ribu, photobook yang rusak ada satu harganya dua ratus ribu, sticker yang ditempel dilantai ada tiga lembar, harganya lima puluh ribu, sama poster yang dirobek ada 3 poster, seratus lima puluh ribu," Sasha menjeda lagi ucapannya.
"Jadi totalnya ada satu juta sembilan ratus ribu," tambah Sasha.
Nadin dan Vano melongo mendengar ucapan Sasha barusan sedangkan Ara dan Nio pura-pura sibuk stick playstation yang mereka pegang.
Nadin segera bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar Vano.
Saat diluar, Nadin langsung menelfon Ardi.
Sedangkan yang di dalam kamar, Sasha, Vano, Ara dan Nio, sedang berebut stick playstation.
"Kak Sasha jangan rebut milik Ara," ucap Ara keras tapi tidak sampai teriak.
Sasha tetap tidak peduli dengan ucapan Ara.
Vano yang bosan dengan orang-orang dihadapannya pun berdiri dan merebahkan tubuhnya dikasur.
Ara mengikuti Vano yang sudah merebahkan diri dikasur. Dan ikut merebahkan diri disamping Vano.
Sasha bermain playstation bersama Nio yang setia disampingnya. Tidak seperti adik satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Teen Fiction[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...