Dasha-54 📺 Everything For You 📺

694 43 3
                                    

Don't forget to vote, comments, and share^^

---
Gagal push rank-Vano
---

"TERUS GUE HARUS TIDUR DISOFA GITU? YA OGAH! KELUAR SEKARANG JUGA VANO ARDATA!" Teriak Sasha diiringi dengan gedoran dipintu kamar Vano.
---
Pukul 5 pagi Dava telah sampai di Jakarta dan saat ini Dava sudah berada di rumahnya. Ia tidak memberi tahu Sasha jika ia sudah sampai di Jakarta karena Dava memiliki rencana lain.

"Uncle, wake up," panggil Lucio yang sedari kedatangan Dava hingga kini selalu bersama Dava.

Dava tidak bergeming, ia sangat mengantuk karena hanya tidur 4 jam di pesawat.

"UNCLE! YOU HAVE A PROMISED WITH YOUR FRIEND? DO YOU REMEMBER?" Tanya Lucio sambil berteriak disamping telinga Dava.

Dava langsung membuka matanya lebar-lebar, sesuatu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Gausah teriak, kalau uncle jantungan terus mati gimana?" tanya Dava sambil meraih minuman disamping kasurnya.

"Hah?" Lucio mengerjab bingung.

Dava berdecak sebal dan setelah itu bangkit dari duduknya. Ia akan segera ke rumah Sasha.

Beberapa detik Dava mempertimbangkan apakah ia akan mandi atau tidak, akhirnya Dava memutuskan untuk mandi supaya terlihat berkali-kali lebih tampan, batinnya.

Tidak butuh lama untuk Dava mandi sebab kini Dava sudah rapi dengan sebuah paper bag ditangannya.

"Ma, Dava pergi dulu," pamit Dava sebelum akhirnya berjalan keluar dari rumahnya.

Ditempat lain, Vano sedang membersihkan kamar Sasha sebelum Sasha bangun.

Sasha tidak tidur dikamar miliknya sendiri maupun kamarnya, Sasha benar-benar tidur disofa walaupun sebelumnya ia sempat mendobrak pintu kamarnya berkali - kali namun tak ia hiraukan.

Kamar Sasha benar-benar sebuah tempat idaman bagi tikus, batin Vano.

Vano mengeluarkan seprei dan selimut baru dari lemari Sasha, setelah itu ia membawa seprei dan selimut lama menuju lantai bawah.

Sengaja Vano berjalan pelan saat melewati Sasha yang masih tidur.

Satelah selesai membersihkan kamar Sasha, Vano segera kembali ke kamarnya dan melanjutkan rutinitasmya, bermain game online.

Kali ini ia harus push rank, tidak peduli jika ada yang mengganggunya lagi. Batin Vano mengingat semalam saat dirinya hampir push rank dan Sasha menelfonnya tiba-tiba.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Dava sampai di rumah yang pernah ia tempat beberapa tahun yang lalu.

"Selamat pagi," ucap Dava saat sudah masuk ke dalam rumah.

"Pagi, siapa?" terdengar suara perempuan dari arah dapur.

Dava tersenyum lantas berjalan menuju sumber suara.

"Dava Ma," ucap Dava pada Indah.

"Ya ampun anak mama yang gak pernah pulang," ucap Indah dramatis sebelum pada akhirnya ia tertawa.

"Apa kabar Dav?" tanya Indah sambil menuang susu digelas.

"Baik, Arka mana Ma?" tanya Dava yang tidak melihat keberadaan Arka sejak ia masuk.

Indah menunjuk kamar Arka. Dava segera paham jika Arka belum bangun mengingat Indah selalu menunjuk kamar Arka dan enggan mengatakan jika Arka masih tidur saat Dava bertanya dimana Arka berada dan saat Dava masuk ke dalam kamar Arka, ia menemukan Arka masih tertidur.

Dasha-Evanescent (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang