Dasha-50 📺 Berpisah? 📺

997 75 3
                                    

DON'T FORGET TO VOTE, COMMENT, AND SHARE!

VOTE ITU GRATIS. GAK PERLU KE BANK BUAT BAYAR.

JIKA KALIAN VOTE, KALIAN MEMBANTU CERITA INI TERUS MEROKET TERUS UPDATE, CEPET ENDING.

---
Bukan perpisahan yang berat sebenarnya, tapi yang berat adalah menahan rindu yang teramat dalam.
---

Pandangan Sasha turun melihat apa yang Nata bawa. Barang-barang dari dashboard mobil Nata.

"Katanya suruh buang, ya ayo," ucap Nata sambil berjalan memasuki rumah tersebut.
---
Saat ini Dava tengah berada di kamarnya untuk mengemas pakaiannya. Ia akan segera kembali ke Indonesia.

Semua telah Dava siapkan, bahkan hadiah untuk Sasha pun sudah Dava siapkan.

Dava tidak sabar untuk segera melihat senyum dari perempuan yang selama ini membuatnya bimbang.

"Jangan sampai ada yang tertinggal," ucap seseorang yang baru saja masuk kedalam kamar Dava.

Dava menoleh dan menemukan papanya sudah berdiri didepan pintu.

Dava tidak menjawab perkataan papanya dan memilih melanjutkan mengemas semua barang-barangnya.

"Papa gak mau ya harus jauh-jauh ke Jakarta buat nganterin barang kamu yang ketinggalan," lanjut Reyhan mulai memasuki kamar Dava.

"Gak akan, kalau semisal ada yang ketinggal, ya tinggal beli lagi. As simple as that Dad," ucap Dava sambil menyeringkai.

Tawa Reyhan langsung menggema diruangan Dava. Anak laki-lakinya sangat sombong rupanya.

"Tinggalkan semua barang kamu dan segera pulang ke Jakarta," titah Reyhan pada Dava.

Dava mendongak melihat ke wajah tua Reyhan.

"Kenapa? Tinggal beli lagi kan? As simple as that Ryeon Madava Aurist," ucap Reyhan menirukan gaya bahasa Dava.

Dava mendengus kesal. Lebih baik ia diam saja.

Tiba-tiba saja saat Dava akan menutup kopernya, Reyhan melemparkan dua kotak berwarna gold padanya yang bertuliskan Ryeon Madava Aurist disalah satu kotaknya dan Arka Wardhana dikotak satunya.

"What?" tanya Dava pada Reyhan.

"Jam tangan, buat kamu sama Arka," ucap Reyhan.

Arka? Papanya menitipkan jam tangan padanya untuk Arka? Manusia menyebalkan itu? Batin Dava.

Dava mengambil dua kotak tersebut dan segera membukanya.

"Okay," ucap Dava menyetujui.

Setelah itu Reyhan segera keluar dari kamar Dava meninggalkan Dava sendiri lagi.

Dava memasukkan kedua kotak jam tangan tersebut kedalam kopernya dan segera menutup kopernya kembali.

Ia sudah siap kembali ke Jakarta sekarang. Namun saat Sava melihat kearah jam dinding, masih pukul 3 siang dan jadwal keberangkatannya adalah pukul 7 malam. Tidak mungkin ia akan menunggu berjam-jam di bandara.

Dava memilih keluar dari kamarnya. Siapa tahu ia akan menemukan sesuatu yang dapat membuat waktunya berjalan cepat.

Saat melewati ruang makan, Dava melihat papanya tengah makan seorang diri.

"Pa," panggil Dava sambil berjalan kearah Reyhan.

"Apa?" tanya Reyhan tanda melihat kearah Dava.

Dasha-Evanescent (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang