Bagian 13: Izin menyukai

11.5K 1.6K 92
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Btw, yuk follow twitter ku @hello_fuzy atau klik link di bio ku. Kalo twitter rame asik kali ya buat au?

***

"Janisha, udah jam berapa ini? Enggak kuliah kamu?" Pekik suara Mama dari dapur namun bisa menembus ke kamar anak gadisnya itu.

"Iyaaa..., kuliah kok!" Janisha yang sedang bersiap di kamarnya pun menyahut.

Sementara itu, Mama sedang sibuk di dapur untuk membereskan meja makan selepas sarapan tadi. Sampah di sudut dapur sudah menumpuk membuat jiwa ibu-ibu yang tidak suka melihat rumah berantakan pun bergerak untuk membawa kantong sampah itu ke depan rumah sebelum truk pengangkut sampah lewat.

Kehadiran seorang laki-laki berusia sepantaran anak bungsunya, Janisha, yang sedang duduk diatas motor tepat di depan rumah Mama membuatnya lantas bertanya, "Cari siapa?" pada laki-laki itu.

Melihat wanita yang ia yakini sebagai mama dari Janisha itupun membuatnya agak kaget lantaran ia tidak menyangka akan bertemu dengan beliau secepat ini. Cowok itu lantas turun dari motornya untuk menghampiri mama Janisha lalu menjabat tangan beliau untuk memperkenalkan diri. 

"Saya Jeffrey, Tante, kakak tingkat Janisha di kampus."

"Nungguin Janisha?" Tanya Mama lagi.

"Iya, Tante."

"Oh, kalau begitu nunggu Janisha di dalam rumah aja, nak, Janisha itu suka lama siap-siapnya."

Kalimat tersebut membuat Jeffrey dapat bernafas lega karena dengan begitu ia mengetahui bahwa beliau adalah orang yang ramah, bahkan lebih ramah dari anaknya, Janisha.

Bukan kali pertama ia ke rumah ini, namun menjadi kali pertamanya masuk hingga saat ini ia duduk di ruang tamu. Hal ini patut disebut sebagai kemajuan baginya dalam mengejar cinta Janisha.

"Mau minum teh, kopi, atau apa?" Mama menawarkan minum berhubung kedatangan tamu.

"Enggakpapa Tante, enggak usah repot-repot."

"Enggak repot kok, tunggu bentar ya."

Mama pun masuk ke dapur dengan tetap membuatkan teman anaknya itu minuman sebagai bentuk memuliakan tamu. Sudah rahasia umum bahwa orang yang masuk tidak boleh pulang jika perutnya belum terisi makanan atau minimal minum dari rumah ini.

"Mam—Kak Jeffrey?" Suara itu berasal dari seorang gadis yang baru saja menapaki anak tangga terakhir kemudian tertegun kaget begitu melihat kehadiran Jeffrey di ruang tamu rumahnya.

Bersamaan dengan itu Mama keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi teh lantas berujar, "Daritadi Mama panggil, enggak nyahut. Ngapain aja sih?"

Mama pun melanjutkan aktivitasnya untuk meletakkan teh di meja ruang tamu. Beliau berujar kepada Jeffrey, "Minum dulu nak."

"Iya, Tante, makasih."

Mama kembali pada Janisha yang masih mematung di tempat seolah tidak percaya atas kehadiran cowok yang sedang duduk sambil menyeruput teh di ruang tamu rumahnya itu.

"Ngapain bengong disitu? Itu temennya udah nunggu lama," ucap Mama sebelum meninggalkan mereka berdua.

Janisha pun menghampiri Jeffrey dengan masih kebingungan perihal apa yang membawa cowok ini kesini.

Janisha pun bertanya, "Kok enggak bilang mau kesini?"

"Tadinya cuma mau nunggu di luar aja, tapi ketemu mama kamu jadi disuruh masuk."

In My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang