Jangan lupa vote dan komen🤗
Find me on twitter @hello_fuzyIn My Feeling 2 harus unpublish dulu gak?
***
Kelas yang dibatalkan beberapa menit sebelum dimulai sudah menjadi suatu hal yang lumrah terjadi namun tetap menguji kesabaran mahasiswa.
Lalu ditimpal oleh Sarah, "Tau neh, kalau gitu gue iyain tadi pas Naren ngajak jalan!"
"Berondong terus lo pepet," cibir Marissa.
Sedikit informasi bahwa Sarah menjalin hubungan dengan seorang cowok SMA bernama Narendra yang tidak lain adalah sepupu dari Janisha.
Pada semester dua ini, mereka: Janisha, Nadine, Sarah, Marissa, Arka, dan Leo kembali sekelas karena mata kuliah memang masih sepaket untuk mahasiswa tahun pertama.
"Daripada enggak ngapa-ngapain, jalan yuk?" Merupakan ajakan dari Janisha yang setidaknya butuh seminggu sekali refreshing agar tidak stres menjalani perkuliahan.
"Yuklah!" Nadine menyetujui.
"Laporan sama pawang lo dulu sana," ujar Marissa ke Nadine.
"Heu, iya-iya."
Gadis itupun menoleh ke kursi pacarnya itu lalu bilang,"Beb, pergi dulu ya?"
Dijawab Arka dengan, "Oke."
"Agak mual ya?" Cibir Janisha yang lantas merinding geli setelah kembali menjadi saksi ke-uwu-an.
Keempatnya pun sampai di salah satu mall terdekat dari kampus untuk katanya cuma berkeliling sebentar tapi akhirnya nonton, mampir ke toko buku, serta mampir ke beberapa toko baju. Hingga destinasi paling terakhir mereka adalah makan. Sebuah restoran cepat saji menjadi pilihan mereka.
Merupakan sebuah kesalahan ketika yang memesan adalah Nadine dan Janisha. Mereka akan lebih banyak tertawa untuk hal-hal yang hanya mereka berdua yang paham sehingga menyebabkan keduanya cukup dilirik heran oleh pengunjung lain.
Tersisa satu antrean untuk sampai pada giliran mereka, tapi ada saja hal yang diributkan.
"Masnya ganteng Jan," bisik Nadine.
"Inget Arka woi! Buat gue aja," balas Janisha.
"Heu, Arka sih lewat ya."
"Heh!"
"Enggak-enggak, Arka, I love you!" Ucap Nadine
Setelah urusan pesan-memesan Janisha dan Nadine kembali ke meja yang sudah diisi sama Marissa dan Sarah. Janisha membawa nampan berisi minuman, sedangkan Nadine makanannya.
"Ambil saos dulu," ujar Nadine sambil berhenti di tempat pengambilan saos secara tiba-tiba sehingga Janisha yang tadinya sudah kelewatan harus memutar balik lagi.
Pergerakan yang tiba-tiba itu membuat minuman di atas namban bergerak sehingga membuat Janisha kesulitan untuk menyeimbangkannya.
"Eeh!" Ringisnya.
Bersamaan dengan itu, sepasang tangan yang lebih besar dari tangannya turut memegangi nampan tersebut. Ia melongo menatap cowok dihadapannya itu lantaran kaget, lebih kaget daripada ia yang nyaris menumpahkan isi nampan di tangannya itu.
"Gue aja yang bawa," ucap cowok itu kini mengambil alih nampan di tangan Janisha.
Janisha melihat ke arah meja yang tepat di sebelahnya sudah duduk Arka, Leo, dkk. yang menjawab alasan kenapa kakak tingkatnya itu tiba-tiba ada disini. Ya, Jeffrey, senior di kampus yang tentunya datang bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Feeling
Fiksi PenggemarJanisha Sabira, seorang mahasiswa tahun pertama jurusan ilmu komunikasi. Ketidakmampuannya menunjukkan perasaannya lewat kata, tindakan, bahkan ekspresi membuatnya terkesan dingin yang cenderung jutek. Ia bertemu dengan Jeffrey Adito, seorang kakak...