Unexpected Idol (5)

11.1K 1.1K 12
                                    

Suasana hati Nami benar-benar kacau hari ini. Pertama, karena hari ini atasan pemarahnya itu memberikannya tugas yang sangat banyak dengan alasan sebagai hukuman karena Nami telat mengumpulkan deadline pekerjaan. Padahal saat itu Nami hanya telat 5 menit dari jadwal. Saat itu rasanya Nami ingin memaki atasannya. Tapi sedetik kemudian ia sadar bahwa statusnya sekarang adalah bawahan. Bukannya menang dan merasa puas karena sudah protes, bisa-bisa ia ditendang dari kantor ini.

Kedua, pagi ini ia mendengar berita bahwa Kim Taehyung putus dengan Go Sarang. Padahal beberapa hari lalu mereka berdua masih memperlihatkan hubungan romantis mereka pada publik. Namun, begitu berita tsrsebut tersebar luas, Go Sarang menghapus semua foto-foto romantisnya dengan Taehyung di semua SNS miliknya. Apalagi setelah mengetahui-- dari artikel-- bahwa Taehyung lah yang memutuskan hubungan dengan alasan ingin fokus pada karier.

Ketiga, karena Hojung yang sama sekali tidak memberi kabar padanya. Nami paham betul jika Hojung itu sibuk, tapi terkadang Nami juga kesal jika tahu Hojung tidak menghubunginya dengan alasan lupa. Bahkan, sejak keberangkatan Hojung kemarin dan sampai sekarang tidak ada kabar dari Hojung. Padahal Nami sangat mengharapkan sebuah chat masuk dari kekasihnya yang mengucapkan 'selamat jadian'.

"Hei, Nami!" Suara khas Sihyun benar-benar membuat Nami terlonjak kaget. Melihat reaksi Nami yang lumayan lucu, membuat Sihyung terkekeh pelan.

"Yak! Kim Sihyun! Bisa tidak sehari saja tidak mengagetkanku? Kau mau membuatku mati muda karena jantungan?" Omel Nami sembari bersidekap, menatap Sihyun dengan tajam. Sedangkan yang diomeli hanya nyengir tanpa dosa.

Nami dan Sihyun menjadi dekat karena sama-sama tidak suka dengan atasan mereka yang pemarah dan cerewet. Awalnya mereka hanya saling mendumel tak jelas saat jam makan siang, tapi seiring berjalannya waktu mereka mulai dekat dan saling kirim chat tiap waktu senggang.

Sihyun buru-buru duduk di kursi kerjanya-- kebetulan meja kerja mereka bersebelahan, lalu ia mulai menarik kursi Nami mendekat kearahnya, "Malam ini kau pergi kan ke acara perayaan kesuksesan proyek divisi kita, kan?"

Jika saja Sihyun tidak mengingatkannya, Nami pasti sudah lupa dengan perintah berkedok undangan dari atasan galaknya beberapa hari lalu. Nami berdecak pelan, seharusnya Sihyun tidak mengingatkannya. Jadi, jika ia tidak datang maka dirinya akan menjawab dengan lugas bahwa ia lupa.

"Entahlah, aku tidak tahu apakah aku harus pergi atau tidak. Lagipula--" Nami sengaja berhenti berujar hanya untuk memberi kode agar Sihyun sedikit mendekat. Mendapat kode dari Nami, Sihyun pun mendekat sesegera mungkin.

"--itu sama sekali tidak penting. Bahkan namaku saja tidak dimasukkan ke dalam daftar ucapan terima kasih. Padahal sudah jelas-jelas jika aku yang banyak ambil alih pekerjaan," bisik Nami tepat di telinga Sihyun. Ia berbisik tentunya karena atasan pemarahnya itu tengah berada di ruangan mereka-- mengomeli karyawan baru yang melakukan secuil kesalahan. Lihatlah, wanita yang tidak muda lagi itu terlihat sangat perfeksionis jika menyangkut pekerjaan.

Suara tepukan tangan yang cukup keras mampu mengalihkan semua atensi karyawan. Seluruh karyawan yang tadinya tengaj sibuk bekerja, kini berpusat pada satu objek-- yang membuat suara tepukan tangan. Siapa lagi jika bukan atasan pemarah dengan wajah sangarnya.

"Saya tidak mau tahu, malam ini semuanya harus datang ke acara perayaan kesuksesan dengan pemimpin perusahaan. Jika kalian tidak datang, jangan harap bisa pulang kerja tepat waktu!" Ancamnya. Tentu saja semua karyawan tertunduk takut dan segera mengiyakan perkataan atasan mereka. Termasuk Nami dan juga Sihyun, mereka terpaksa mengangguk dan terpaksa juga harus datang malam ini.

"Kau tidak bisa menghindar, friend. Atau nantinya setiap senin-jum'at kau akan menjadi zombie karena pulang tengah malam," kekeh Sihyun dan langsung mendapat decakan kesal dari Nami.

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang