Unexpected Idol (16)

8.9K 1.1K 70
                                    

Sudah menjadi fans BTS selama bertahun-tahun, bukan berarti kita mengenal sifat mereka secara keseluruhan. Itu yang tengah Nami rasakan sekarang. Agak sedikit heran karena sifat Taehyung yang selalu muncul di depan layar sangat berbeda drastis dengan yang sekarang. Kim Taehyung mempunyai sisi 'mesum yang gila menggoda', itu yang dilihat Nami sekarang.

Tentunya hal tersebut membuat Nami sangat terkejut. Pasalnya, selama ini ia mengenal Kim Taehyung yang orangnya ramah, murah senyum, selalu merangkul siapapun, social butterfly, tidak 'mesum', dan merupakan bayi besar kedua setelah Jungkook. Tapi sekarang? Ada satu sisi yang tidak Nami ketahui, atau yang bahkan perlahan-lahan akan Nami ketahui, yaitu; 'Taehyung adalah pria yang tidak mau melepaskan wanita incarannya dengan mudah.'

Buktinya sekarang Taehyung masih betah mengaitkan kedua tangannya di pinggang Nami, tidak ada niatan untuk melepaskan kedua tangannya yang sudah menyatu. Senyuman kotak milik Taehyung sukses membuat jantung Nami berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Yak! Kim Taehyung! Jika ingin balas dendam padaku jangan seperti ini caranya!" Pekik Nami sembari meronta-ronta dalam pelukan Taehyung. Sementara itu Taehyung malah menanggapinya dengan senyuman geli saat melihat Nami yang wajahnya sedikit memucat karena posisi mereka berdua. Dengan tanpa dosanya, Taehyung tertawa dalam hati dan semakin ingin menggoda wanita ini lebih lama lagi. Padahal tadinya, jika Nami hanya diam dan tidak memberontak, Taehyung berniat untuk menyudahi semuanya dan membiarkan Nami pergi.

"Kenapa? Kau berdebar karena jarak kita yang sudah sedekat ini, hmm?" Taehyung bertanya dengan suara rendahnya, persis seperti orang-orang mesum yang menjadi figuran di drama Korea yang pernah ia tonton. Mendengar itu, Nami langsung berkilah dengan cepat. "Tidak. Siapa juga yang berdebar? Hanya saja ini sudah kelewat batas!" Oke, ada sebuah unsur kebohongan dalam ucapan Nami tadi. Karena sebenarnya jantungnya tidak bisa berbohong.

Taehyung tertawa kecil, baginya, kilahan Nami lebih lucu daripada stand up comedy yang pernah ia tonton di saluran televisi kabel beberapa waktu lalu. "Apanya yang kelewat batas? Bukankah kita sudah pernah menghabiskan malam yang panas bersama? Hal seperti ini tidak ada apa-apanya," Taehyung menjawab dengan santainya. Sangat santai sampai membuat Nami melongo saking terkejutnya.

Nami menghela nafasnya kasar. Sudah cukup main-mainnya dan sekarang ini ia sudah tidak peduli lagi dengan foto wajah jeleknya yang diambil Taehyung secara diam-diam. "Lepaskan tanganmu, Taehyung! Aku tidak peduli lagi dengan foto jelekku. Mau kau simpan, mau kau sebarkan di SNS, mau kau cetak lalu menempelnya di tiang listrik pun aku tidak peduli lagi. Jadi, lepaskan aku," Nami terlanjur geram pada Taehyung. Jika pria yang tengah memeluknya kini bukanlah idolanya, atau istilahnya adalah pria asing, sudah dipastikan jika ia akan menendang aset si pria, bila perlu sampai tidak bisa buat keturunan lagi.

Namun sayangnya, yang tengah memeluknya kini adalah sosok idola yang selalu ia masukkan ke dalam khayalannya. Sosok idola yang namanya selalu ia sebut di depan teman-teman kuliahnya dulu. Sosok idola yang selalu ia banggakan di depan ayahnya. Sosok idola yang selalu ia bela di semua SNS pribadinya. Mana tega dia menendang aset milik Taehyung?

Taehyung tersenyum lebar, "Jadi kau tidak peduli dengan foto jelekmu dan mau dilepaskan? Begitu?" Pria itu selalu bertanya hal-hal yang jawabannya sudah dibicarakan oleh Nami. Wanita itu mengangguk cepat, membenarkan semua perkataan Taehyung barusan.

"Oke, kalau begitu cium aku," ucap Taehyung seraya memajukan bibirnya. Perkataan Taehyung yang terkesan 'gila' itu membuat Nami tersedak salivanya sendiri. Pupil wanita itu membesar, seolah-olah baru saja mendengar sebuah berita besar yang menghebohkan jagat raya.

"A-apa?" Ulang Nami, seakan-akan tadi ia mendengar sebuah pernyataan yang salah. Padahal Nami bisa mendengar dengan jelas perkataan Taehyung barusan.

"Kau ini lucu sekali. Jarak kita hanya beberapa senti, masa' kau tidak mendengar perkataanku barusan? Oh, jangan-jangan kau sengaja ingin aku mengulang permintaanku?" Sungut Taehyung, ia terkekeh dalam hati saat melihat wajah tegang Nami saat ini.

"Bukan itu. Aish, Kim Taehyung, apa susahnya sih melepaskanku? Aku sudah memberimu kebebasan untuk menyebarkan fotoku sebagai ajang balas dendam karena aku memperkosamu, walau kenyataannya kau yang memperkosaku. Jadi, berhentilah..." balas Nami frustasi.

"Kan sudah kubilang, jika ingin dilepaskan ya cium aku dulu. Apa susahnya sih tinggal cium saja," Taehyung merampas kata-kata Nami dan menggantinya dengan kalimat baru tanpa merubah predikat kalimat.

Nami menutup matanya sejenak sembari menghela nafasnya sepelan namun sedikit kasar. Sedetik kemudian, kedua mata wanita itu kembali terbuka. Kedua bola mata berwarna hitam itu kini fokus menatap wajah tampan Taehyung. "H-hanya cium kan?"

Mendengar itu, senyuman Taehyung kembali mengembang, seperti diberi bubuk pengembang kue. Ia menganggukkan kepalanya dengan semangat, lalu memajukan bibirnya. Satu hal yang tidak berubah dari Taehyung, mau setua apapun, pria ini masih tetap menjadi bayi besarnya BTS. Lihat saja tingkahnya, lebih-lebih dari Jungkook.

Jantung Taehyung berdebar kencang saat Nami mendekatkan wajahnya. Saat hembusan nafas dari hidung mereka saling menyapa, Taehyung buru-buru menutup kedua matanya rapat. Ia sudah tidak sabar ingin mendapatkan ciuman dari Nami. Jujur, Taehyung penasaran seperti apa rasanya bibir Nami. Mereka memang pernah berciuman, tapi itu kan dalam keadaan mabuk. Jadi, Taehyung tak bisa merasakannya. Apa rasa bibir Nami lebih manis daripada permen kapas di pasar malam? Taehyung penasaran.

Dan benar saja, saat bibir mereka bersentuhan, Taehyung bisa merasakan rasa manis dari lipstik wanita itu. Lebih manis daripada permen kapas ataupun kue-kue mahal dengan krim lezat yang pernah ia cicipi. Sensasinya dua kali lebih dahsyat dan manis, itu semua karena Taehyung punya perasaan terhadap Nami. Jika saja ia tidak menyukai Nami, mungkin ciuman ini akan terasa hambar.

"Kim Tae--" manager Oh menghentikan panggilannya saat matanya menangkap sebuah kejadian yang bisa dibilang cukup mengejutkan.

Suara manager Oh berhasil membuat Nami menarik wajahnya, membuat bibir mereka yang sekedar menempel pun terlepas begitu saja. Nami melirik kearah pintu mobil yang terbuka dengan sosok manager Taehyung yang tengah tercengo di sana. Wajahnya otomatis memerah, menahan malu. Sedangkan Taehyung malah biasa-biasa saja.

"Se-selesaikan dulu sana. Hyung tunggu diluar mobil," kata Manager Oh sedikit terbata karena masih syok dengan apa yang ia lihat. Setelah itu, terdengar suara pintu mobil yang tertutup.

"Sudah kan? Jadi sekarang lepaskan aku," kata Nami dengan wajah memelasnya. Wajahnya sudah cukup tebal karena kepergok ciuman dengan Taehyung tadi. Dan ia ingin cepat-cepat lari dari sini sekarang juga.

"Oke," jawab Taehyung sembari melepaskan kaitan kedua tangannya.

Tanpa bicara apapun lagi, Nami segera beranjak dari sana dan keluar mobil. Wanita itu segera membungkuk hormat kepada manager Oh dengan canggung, lalu berlari menuju gedung kantornya. Setelah memastikan Nami yang sudah masuk ke dalam gedung, Manager Oh segera masuk ke dalam mobil, menjitak kepala Taehyung dengan kuat sehingga bibir tipis Taehyung mengeluarkan sebuah jeritan pelan.

"Hyung!" Pekik Taehyung, tak terima jika kepalanya dijitak dengan seenaknya.

"Apa-apaan kau? Jika ketahuan paparazi bagaimana? Dan juga... siapa wanita tadi? Apa hubunganmu dengannya?" Tanya Manager Oh, berasa seperti tengah menginterogasi penjahat.

Taehyung diam sejenak, "Menurut hyung, cantikan wanita tadi atau Go Sarang?"

Manager Oh terdiam, ia mengingat lagi wajah wanita yang tadinya ada di dalam mobil bersama Taehyung. "Tentu saja cantikan Go Sarang!"

Taehyung menyetujuinya. Memang cantikan Sarang kemana-mana sih. Tapi, sekilas Taehyung tersenyum manis. "Benar hyung. Aku juga sependapat. Tapi yang anehnya, aku malah tertarik dengannya."

Sebuah jawaban yang berhasil mengejutkan managernya. Pengakuan bahwa ia menyukai sosok Nami.

[ Unexpected Idol - 17 ]

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang