Unexpected Idol (35)

7.5K 1K 83
                                    

Taehyung membaringkan tubuhnya di sofa empuk yang baru saja ia beli dua bulan lalu. Ponselnya sengaja ia angkat tinggi, dipandang layar ponselnya seraya menghela nafas. Sudah berlalu berapa jam semenjak ia mengirimi chat pada Nami? Tapi kenapa pesannya belum dibalas, hanya dibaca saja? Taehyung menghela nafas sepelan mungkin sembari meletakkan ponselnya di lantai. Tak berselera untuk memandang benda canggih itu saat tahu jika Nami tak akan pernah membalas pesannya.

Sepuluh menit Taehyung habiskan untuk melamun dan memandang langit-langit dengan lengan yang bertumpu di atas kening. Hingga suara dering ponselnya yang menandakan jika ada sebuah chat masuk membuat Taehyung menoleh dengan malas. Diraihnya benda canggih tersebut dengan susah payahㅡkarena jaraknya kejauhanㅡdan diangkatnya tinggi-tinggi.

Matanya membulat sempurna saat melihat nama Nami terpampang jelas di layar ponselnya. Saking bersemangat dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat, ponselnya pun tergelincir dari tangannya dan jatuh menimpa wajahnya. Ah, momen yang paling menyebalkan tapi Taehyung tak mau mengumpat. Tak mau berlama-lama mengusap wajahnya yang tertimpuk ponsel, Taehyung pun segera mengambil benda canggih itu kembali dan mulai membaca kata demi kata balasan yang dikirim Nami.

From: Nami
Ya, aku akan datang.

Jawaban singkat yang dapat membuat Taehyung langsung sigap beranjak dari sofa. Yang harus dirinya lakukan sekarang adalah bersiap-siap. Namun, saat di depan pintu kamar, langkahnya tiba-tiba terhenti. "Jadi, apa yang akan kumasak?" bingungnya, karena selama ini dirinya tidak pandai memasak dan selalu menjadi si pencicip rasa.

"Ah, Seokjin hyung pasti bisa membantu. Video call saja dengannya. Yang terpenting sekarang aku harus membersihkan diri dulu," tandas Taehyung dengan jujur. Pria itu nyatanya belum mandi sejak pagi. Di hari libur seperti ini, biasanya Taehyung berkeras untuk tidak menyentuh air sama sekali. Kau tahu, pria itu terlalu malas untuk beranjak dari tempat favoritnyaㅡkasurㅡhanya untuk berjalan ke kamar mandi dan membersihkan diri. Tapi karena hari ini ia akan malam bersama dengan Nami, jadi akan sangat tidak nyaman jika dirinya tidak mandiㅡya walaupun tubuhnya tidak bau keringat karena tak melakukan aktivitas apapun.

- - -



S

etelah selesai membersihkan dan mewangikan diri di dalam kamar mandi, tentunya Taehyung tak langsung memakai pakaian terbaiknya karena sekarang ia harus memasak sesuatu untuk dimakan nanti malam. Padahal Taehyung bisa saja memesan makanan dari restoran mahal dan tidak perlu repot-repot memasak. Tapi, pria itu sudah berjanji dalam hati, jika Nami mengiyakan ajakan makan malamnya, maka lidah wanita itu haruslah mencicipi masakannya.

Karena itu sekarang ini Taehyung tengah berkomunikasi dengan Seokjin lewat ponsel canggihnya seraya mempersiapkan alat-alat untuk memasak. "Hyung, menurutmu aku harus masak apa?" Tanyanya seraya sibuk memerhatikan bahan-bahan di dalam kulkasnya.

'Aish, mana hyung tahu kau mau masak apa. Hyung beri kau waktu satu menit untuk berpikir, jika tidak hyung akan tutup teleponnya.'

"Huh, kenapa hyung jadi jahat sekali sih," keluh Taehyung seraya memutar otaknya untuk berpikir tentang makanan apa yang akan ia masak. Bagi Taehyung, Seokjin adalah pria yang dilahirkan dengan penuh kesempurnaan. Sudah tampan dari lahir, anak orang kaya, pintar masak pula. Ada masa dimana Taehyung iri dengan hyung tertua di BTS tersebut, tapi kemudian ia juga cepat-cepat menepis semua keiriannya. Hidup Seokjin tidak sesempurna fisiknya dan sebab itu Taehyung merasa beruntung karena telah dilahirkan sebagai dirinya, bukan Seokjin.

Seakan-akan mendapat pencerahan saat ia melihat sebuah ham di kulkasnya, Taehyung pun segera berceletuk dengan semangat, "Hyung! Budae jjigae! Dulu hyung pernah memasak itu untuk makan malam kita!" Ujar Taehyung bersemangat. Terlintas sebentar di benaknya tentang masa dimana mereka bertujuh masih tinggal bersama dan Seokjin sering memasak Budae Jjigae untuk mereka.

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang