"Ada yang ingin kukatakan padamu," Nami menghela nafasnya, sengaja menghentikan langkahnya karena Taehyung yang tiba-tiba berdiri di depannya. Nami tak tahu darimana Taehyung punya akses keluar masuk perusahaan ANYANG, yang Nami tahu beberapa model CF perusahaan sebelumnya tak memiliki kebebasan macam Taehyung. Mereka hanya datang ketika rapat, syuting atau hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
"Taehyung, aku sibuk. Kau tak lihat banyaknya dokumen yang sedang kubawa? Jadi, nanti saja main-mainnya," gusar Nami, hendak pergi meninggalkan Taehyung. Namun sayangnya, tubuh Taehyung kembali menghadang. Pria itu bahkan sampai merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi Nami.
Wanita itu makin mendengus kesal, luar biasa kesal karena Taehyung ini tipikal pria yang keras kepala. Namun ujung-ujungnya, Nami tak bisa berbicara kasar pada Taehyung. "Baiklah, tiga menit. Katakan sekarang," Nami menyerah dan akhirnya memberikan Taehyung kesempatan untuk berbicara.
Taehyung menggaruk kepalanya pelan, tak tahu harus memulainya darimana. Ia takut Nami terluka dengan perkataan yang akan ia lontarkan sebentar lagi. Taehyung sudah memikirkan semuanya semalaman suntuk, menyusun kata demi kata yang tepat, serta mengumpulkan keberanian.
"Kekasihmu... dia selingkuh," ungkap Taehyung.
Ungkapan Taehyung sukses membuat Nami mengernyitkan dahinya. Apa katanya? Selingkuh? "Jangan bercanda, Tae! Kekasihku tak mungkin selingkuh. Dia mencintaiku," sergah Nami, menepis segala perkataan Taehyung barusan.
"Cinta katamu? Sudah jelas aku melihatnya sendiri dengan mataku, kekasihmu itu selingkuh. Dia tak mencintaimu sama sekali, mungkin saja dia menginginkan sesuatu darimu," sahut Taehyung, pokoknya ia harus membuat Nami percaya dengan perkataannya.
"Aku melihatnya berada di sebuah cafe bersama dengan seorang wanita yang jauh lebih cantik dan seksi darimu. Kekasihmu itu juga dengan santainya mengusap punggung tangan wanita itu," lanjutnya, tak memberikan kesempatan Nami untuk memotong penjelasannya.
Nami menggelengkan kepalanya, tak percaya dengan penuturan Taehyung. "Kau kira aku percaya padamu, Tae? Berada di cafe bersama seorang wanita belum bisa dijadikan bukti perselingkuhan. Siapa tahu itu rekan kerja maskapainya, atau bisa juga itu sepupunya. Dan juga, kau sengaja mengarang cerita supaya aku memutuskan hubungan dengan kekasihku?" Nami ini orangnya selalu berpikiran positif. Karena hal itulah, ia seringkali dikelabui oleh pikiran positifnya.
"Untuk apa aku mengarang cerita? Oh, aku bahkan tidak ada maksud jahat sama sekali. Bisa tidak percaya padaku sekali saja? Lagipula, tanpa menyusun rencana jahatpun perlahan kau pasti akan berpaling padaku," paparnya dengan penuh kepercayaan diri. Taehyung yakin betul, Nami sebentar lagi juga akan oleh kearahnya. Hanya saja sekarang ini tindakan yang Taehyung lakukan adalah 'pemercepat'. Dan juga, ia tak ingin Nami semakin terluka. Rasa sakit juga mempunyai level, semakin lama kau sadar jika dirimu dibohongi, maka rasa sakit itu akan semakin dalam dan dalam. Jika kebenaran ini Taehyung tutup-tutupi, mungkin rasa sakitnya akan jauh lebih dalam.
"Kim Taehyung, kubilang sekali lagi, tolong segera minggir dari hadapanku. Bisa tidak sekali saja tidak usah muncul di hadapanku dan mengganggu pikiranku dengan karangan ceritamu?" Sentak Nami dengan nafas tersenggal, membuat Taehyung mau tak mau segera memberikan akses lebih untuk Nami.
Pria itu agak terkejut karena Nami menyentaknya. Suaranya memang halus, tapi menyiratkan sebuah kesakitan. Taehyung simpulkan, Nami memang benar-benar mencintai kekasihnya saat ini.
Tanpa melirik sedikitpun, Nami segera mengeratkan pelukannya pada dokumen-dokumen penting yang tengah ia bawa lalu segera pergi meninggalkan Taehyung detik itu juga. Ada rasa sakit yang teramat perih di hatinya saat Taehyung bilang jika ia melihat Hojung berselingkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]
Fanfiction[ END ] Sungguh, kali ini bukan sebuah fanfiction. Tapi kenyataan yang terlihat mirip seperti Fanfiction. Pergi bekerja di Seoul, bertemu dengan Taehyung secara tidak sengaja, lalu saling meninggalkan hingga akhirnya mereka berdua kembali bertemu di...