Unexpected Idol (50)

6.1K 796 51
                                    

Tidak ada yang spesial dari langit malam hari ini. Tak seperti dua hari yang lalu, kali ini bintang tertutupi berkat polusi udara yang seolah membuat Jakarta dipenuhi oleh kabut nan dingin. Seperti malam sebelumnya, sejak pukul tujuh malam, Nami dan Taehyung sudah berada di lapangan luas tempat para remaja menghabiskan waktu untuk bermain bola kaki. Tidak seperti kemarin, hari ini tak ada satupun batang hidung dari remaja-remaja berkulit sawo matang yang nampak. Lapangan hijau ini serasa telah disewa dua orang yang saat ini tengah duduk berdekatan dengan jarak satu jengkal yang memisahkan. Mereka banyak membicarakan sesuatu sejak tadi, dan lima menit setelahnya, pembicaraan tidak lagi dapat dibangun. Mereka berdua hanyut dalam pikirannya masing-masing.

"Kurasa, dalam empat hari ini kau tidak mendapatkan kenangan indah," ungkap Nami, menundukkan kepalanya dan melihat bagaimana ia memainkan sepasang sepatunya yang saat ini tengah menggesek-gesekkan rerumputan. Ia tersenyum sekilas, menampilkan lesung pipi yang selama ia selalu bersembunyi di sarangnya. Tak pernah nampak kecuali Nami memperlihatkan segaris senyum untuk memunculkannya.

Taehyung menoleh, dan tepat setelahnya, Nami juga ikut menoleh, membuat dua orang tersebut saling bertukar keindahan manik untuk sesaat sebelum Nami memutuskan kontak mata terlebih dahulu. Tubuhnya seakan memanas, tak tahan jika harus bersinggung tatap dengan pria yang ia sukai.

"Selama empat hari ini aku tidak mengajakmu ke tempat-tempat yang indah. Menyuruhmu untuk terus-terusan menetap dirumahku dan memburu nyamuk dengan raket listrik. Kadang juga kau dimintai ayah untuk memijit betisnya yang terasa nyeri atau menempelkan koyo dipunggungnya. Kau pun harus susah-susah mencabut rumput liar di halaman belakang rumah saking tidak tahu apa yang hendak kau lakukan selama berjam-jam. Sungguh, itu sama sekali tidak berkesan dan kadang membuatku merasa bersalah padamu," jujurnya. Sebenarnya, ia ingin mengajak Taehyung jalan-jalan, menikmati Kota Jakarta yang setidaknya masih memiliki keindahan untuk dipamerkan. Tapi yang jadi masalahnya sekarang adalah 'popularitas Taehyung yang tak ada banding'. Padahal nama BTS sudah jarang sekali disebut atau dielu-elukan, sebab sekarang, ada bintang KPOP lain yang tengah mengambil alih dunia. Tapi nyatanya, BTS tetap berada di hati para penggemar, baik yang baru ataupun sekarang. Ditambah Taehyung yang sudah mulai melebarkan sayapnya di dunia lakon, membuat pria itu banyak digemari dan menjadi bias para ibu-ibu yang setia menonton drama Korea di rumah.

"Bagiku, semuanya sangat berkesan," jawab Taehyung singkat, memamerkan senyum kotak andalannya yang dapat memikat hati wanita manapun yang melihatnya. "Selain hal-hal yang kau sebutkan, ada satu hal yang kurang. Hmm, atau mungkin lupa kau sebutkan," ujarnya, seraya menoleh kearah Nami. Tak henti senyumnya terkembang, memuji bagaimana indahnya wajah samping wanita pujaannya.

"Apa?" Wanita itu tidak menoleh balik, sebab ia sadar jika sekarang Taehyung tengah menatap kearahnya. Ia tidak mau diejek Taehyung karena salah tingkah ketika obsidian saling bersinggungan, memuji keindahan pancaran mata.

"Menghabiskan waktu bersamamu setiap harinya. Hal itu jauh lebih indah dan merupakan sesuatu yang sangat berkesan," pungkasnya, intonasinya menyiratkan jika ia sangat bahagia. Bahkan sampai sekarang senyuman sumringah dan manisnya masih terus mengembang sempurna. Tangan kanannya terulur, dan kemudian mulai meraih jari-jari dingin Nami. Menggenggamnya dengan erat, dan mulai memainkan buku-buku jarinya, sebagai bentuk dari penyaluran kasih sayang yang sudah menumpuk di hati.

"Menghabiskan liburan ke tempat-tempat yang indah akan terasa sangat menyedihkan jika sendirian. Aku tidak berbohong, terkadang me time itu menyedihkan. Sebab kita tidak bisa berbagi kebahagiaan seperti orang-orang lain yang pergi berkelompok ataupun dengan kekasihnya. Kita butuh setidaknya satu teman saat berpergian, agar bisa saling berbagi kalimat, 'wah, ini bagus' atau 'ini benar-benar menyenangkan!'" Bagi Taehyung, me time itu menyedihkan, dan sekarang Nami sadar serta turut membenarkan. Dulu, sewaktu ia masih kuliah, dirinya selalu pergi ke mall sendirian. Mengagumi sesuatu yang indah, namun hanya bisa memendam, pasalnya, ia sendirian.

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang