"Mau makan siang dimana? Kemarin aku sudah memutuskan, hari ini giliranmu," Sihyun berkata sembari membereskan lembaran-lembaran dokumen yang memberantaki meja kerja sempitnya. Agak kesal sendiri karena selama bekerja mejanya tidak pernah rapi, kadangpun mendapat teguran dari atasannya yang super galak karena kertas penting berhamburan di meja serta lantai.
Nami berpikir sejenak, ia tak pandai memilih gerai makanan karena ia jarang pergi ke tempat-tempat seperti itu guna mengenyangkan perutnya. Biasanya juga setiap siang ia selalu makan bubur kacang hijau di cafetaria kantor agar bisa menghemat uang karena tiap awal bulan ia selalu makan daging sapi berkualitas. "Ah, setahuku, tak jauh dari kantor ada gerai tangsuyuk, mau kesana?" Tanya Nami, hanya gerai makanan itu yang ia tahu karena biasanya, ia selalu mampir untuk makan tangsuyuk sendirian di sana. Sihyun berpikir sejenak, kemarin ia sudah berpesta tangsuyuk dengan keluarganya sampai kenyang, dan hari ini Nami kembali mengajak mengisi perut dengan kelezatan dari tangsuyuk. Makanan menggoda seperti itu tak mungkin Sihyun tolak, karenanya iapun mengangguk dan segera menuntun Nami untuk keluar dari ruangan.
"Aku tahu gerai itu. Bukankah tangsuyuk nya enak-enak?" Ujar Sihyun dengan semangat seraya menggandeng lengan Nami erat. Rasa tak sabar ingin memakan tangsuyuk sudah menggerogoti separuh hati dua orang wanita ini. Menanggapi itu, Nami menganggukkan kepalanya. Ia suka tangsuyuk, dan sudah lama ia tidak mampir kesana untuk makan itu. Bagaimana ya, kalau sudah rindu, hal yang menyebabkannya pasti akan kita datangi.
"Aku sering makan disana sendirian, jadi aku merekomendasikan tempat itu untuk mengisi perutㅡ" suara deheman yang disertai dengan persensi orang yang berdehem membuat Nami berhenti bicara dan melangkah. Kedua wanita yang tengah asyik berbincang itu melihat kedepan dan mendapati Taehyung disana. Pria itu hanya mengenakan baju kaos putih berpotongan dada rendah seeta celana kain yang kebesaran, walau simple ketampanannya tidak hilang. Ah, andai semua lelaki diciptakan setampan Taehyung, mungkin tidak akan ada lagi yang mengantri untuk menjadi kekasih pria tampan ini. Jelas, karena sudah ada ribuan atau jutaan duplikatnya.
Jika sudah rindu, hal yang menyebabkannya pasti akan kita datangi. Sama halnya dengan Nami yang merindukan tangsuyuk, Taehyung juga merindukan Nami, karena itulah ia memberanikan diri untuk pergi ke gedung ANYANG di saat jam makan siang, dimana saat ini juga ia sedang istirahat setelah menghabiskan berjam-jam lamanya di gedung CBS untuk merampungkan syuting sesuatu. Sihyun tak mengerti dengan kondisi ini, pertama kali ia melihat Taehyung membawa Nami secara tiba-tiba, dan sekarang pria kelewat tampan itu datang lagi dan berdiri menghalangi jalan Nami. "A-ah, aku duluan, ya," pamit Sihyun saat mendapat tatapan mematikan dari Taehyung secara terus-terusan. Nami ingin mencegah, tapi Sihyun sudah keburu menjauh dengan mengakhiri tatapan temannya yang seakan mengatakan tentang; nanti beritahu aku.
Nami menghela nafasnya, lalu menolehkan kepalanya kearah pria yang mulai menampakkan senyum kotaknya. "Kenapa? Apa ada yang perlu dibicarakan?" Nami langsung pada intinya, tak ingin berbasa-basi walau sebenarnya kehadiran Taehyung cukup membuat siapapun ingin berlama-lama di dekatnya. Taehyung mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan satu buah paper bag coklat yang berisikan bekal makan siang kepada Nami dengan senangnya. "Hanya ingin mengajakmu makan siang. Aku sudah membeli bento dengan susunan yang cantik, lalu teringat jika orang yang kusuka sama cantiknya dengan susunan bento," ia tertawa, namun Nami tidak. Wanita itu justru berusaha agar dirinya mampu menanggapi Taehyung setenang mungkin walau sekarang hatinya sudah meletup-letupnya seperti biji jagung kering yang dipanaskan.
"Tapiㅡ"
"Aku datang jauh-jauh dari gedung CBS hanya untuk menemuimu? Jadi, kau tega menolakku dan juga menyia-nyiakan bentoku? Wajah Taehyung memelas membuat Nami merasa tidak enak jika harus menolaknya secara halus dengan Sihyun sebagai alasan. Perlahan, kepala Nami tergeleng, membuat Taehyung kembali tersenyum cerah. Ia suka Nami yang penurut seperti ini. "Kalau begitu, ayo makan di tempat favorit," ajak Taehyung seraya meraih tangan Nami dan mulai membawanya ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]
Fanfiction[ END ] Sungguh, kali ini bukan sebuah fanfiction. Tapi kenyataan yang terlihat mirip seperti Fanfiction. Pergi bekerja di Seoul, bertemu dengan Taehyung secara tidak sengaja, lalu saling meninggalkan hingga akhirnya mereka berdua kembali bertemu di...