"Tae," kedua alis Jimin menyatu sempurna saat panggilannya diabaikan oleh Taehyung. Pria yang namanya dipanggil tadi langsung masuk ke dalam gedung agensi tanpa menolehkan wajahnya kearah Jimin yang saat itu tengah berada di depan pintu gedung agensi. Tentu saja hal tersebut membuat Jimin heran. Perlu dicatat, Taehyung sekalipun tidak pernah mengabaikan panggilan Jimin-- biasanya Jimin yang selalu mengabaikan panggilan Taehyung.
Pernah saat itu di sebuah acara penghargaan beberapa tahun lalu Jimin mengabaikan panggilan Taehyung. Salahkan saja Taehyung yang memanggilnya disaat dirinya tengah fokus pada layar yang menampilkan pidato kemenangan sebuah grup rookie. Taehyung bahkan sampai melemparkan botol minuman kosong kearah Jimin, merasa kesal karena diabaikan.
"Eoh, Jung. Kau tahu Taehyung kenapa?" Tanya Jimin. Sebenarnya ada hal lain yang ia khawatirkan. Sekitaran jam sepuluh pagi tadi Taehyung dan Jungkook berpamitan pada Jimin, bilang hendak pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan jantung Taehyung yang sempat bermasalah. Melihat sikap Taehyung yang seperti tadi, Jimin tentu saja langsung khawatir dan berpikiran aneh-aneh. Oh, jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk dengan sahabat seperjuangannya itu.
Jungkook menggeleng, tanda tidak tahu. Pada saat Jungkook ingin mengatakan sesuatu, Jimin sudah lebih dulu bertanya, "Apa terjadi sesuatu yang buruk? Apa dokter mendiagnosa sebuah penyakit menyeramkan?"
"Tidak, hyung. Tae hyung baik-baik saja. Hanya saja tadi di dalam mobil mood nya kurang baik," jawab Jungkook jujur, ia berkata sesuai dengan apa yang terjadi di dalam mobil beberapa menit lalu.
Jimin semakin menekuk kedua alisnya, masih tak bisa membayangkan apa yang terjadi di dalam mobil dan apa yang membuat suasana hati Taehyung kurang baik.
Jungkook yang menangkap ketidakmengertian Jimin pun langsung melanjutkan perkataannya, "Di depan gedung rumah sakit ada sepasang kekasih yang berciuman. Lalu, Tae hyung tiba-tiba menyemburkan colanya. Membuat kemudi mobil dan juga kemejanya basah. Huh, kurasa dia iri dan dengki karena melihat pasangan itu. Ya begitulah hyung, efek tidak punya pasangan."
Tak!
"Hyung! Kenapa menjitak kepalaku?" Protes Jungkook seraya mengusap kepalanya yang terkena jitakan Jimin. Jujur saja, sepulang dari wamil, tubuh Jimin semakin berotot. Membuat pukulan atau jitakan yang Jimin hadiahi terasa lebih sakit dari biasanya.
"Efek tidak punya pasangan katamu? Dasar bocah nakal! Mentang-mentang kau akan menikah sebentar lagi, jadinya kau bisa seenaknya mengatai kami, huh?" Sungut Jimin, ia berkacak pinggang sembari menatap mata Jungkook lekat. Seolah-olah matanya berkata bahwa dirinya tengah marah.
Jungkook lupa karena saat ini bukan hanya Taehyung saja yang tidak punya pasangan. Tapi, Jimin juga belum memiliki pasangan. Eh, maksudnya bukan Jimin yang tidak laku. Tapi, Jimin saja yang masih belum menemukan siapa yang ia cintai walau ada rumor yang beredar jika Jimin menyukai Han Soah.
"Hyung, kan aku hanya bilang Tae hyung yang jomblo. Lagian juga, rumor kau menyukai Han Soah sudah beredar luas. Jadi, setidaknya kau terlihat tidak menjomblo, hyung," cengir Jungkook. Pria itu berhasil menghindari jitakan Jimin dan segera berlari masuk ke dalam gedung agensi secepat angin.
Jimin terdiam. Pikirannya berkecamuk. "Han Soah ya? Haruskah aku mengatakan pada media bahwa rumor itu benar?"
Sementara itu Taehyung yang sudah sampai di ruang santai untuk para artis pun segera menghempaskan bokongnya di sofa empuk yang harganya jutaan dolar tersebut. Entah kenapa, bagi Taehyung agensi itu adalah tempat yang bisa membuat seluruh bebannya hilang. Karenanya, ia lebih memilih untuk pergi kw agensi daripada pulang ke apartemen sepinya. Di agensi juga ada member BTS yang berkeliaran. Ya, pria itu tak suka dengan suasana sepi seperti suasana apartemen mewahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]
Fanfiction[ END ] Sungguh, kali ini bukan sebuah fanfiction. Tapi kenyataan yang terlihat mirip seperti Fanfiction. Pergi bekerja di Seoul, bertemu dengan Taehyung secara tidak sengaja, lalu saling meninggalkan hingga akhirnya mereka berdua kembali bertemu di...