Unexpected Idol (46)

5.8K 858 44
                                    

"Mau sampai kapan kau seperti ini?" Nami bertanya sembari terus meneloyor kepala Taehyung yang sejak tadi selalu bersender pada pundak kanannya. Taehyung sih keenakan, terus menyender sembari menutup kedua mata sambil sesekali tersenyum. Sedangkan Nami? Pundaknya justru terasa penat, seolah kelebihan beban.

Kini mereka berdua tengah duduk di sofa, di kediaman Nami. Bukan tanpa alasan, Taehyung yang terus merengek untuk diajak bertamu ke tempat tinggal kecil milik si wanita. "Sampai jantungku tidak sakit lagi," bualnya, terkekeh dalam hati karena ia punya senjata agar bisa terus dekat dengan Nami. Jantungnya memang sempat sakit, tapi rasa perih itu sudah hilang seiring mereka pergi meninggalkan Hojung sendirian di depan gedung ANYANG. Tahukah kalian betapa bahagianya Taehyung saat Nami memilih untuk pulang dengannya daripada menghabiskan waktu untuk berbincang dengan si Pilot itu? Rasanya, saat itu, ia sudah seperti minuman cola yang dikocok berulang kaliㅡ meledak jika tutupnya dibuka.

"Berhentilah berbohong," decak Nami, terus meneloyor hingga akhirnya Taehyung mengalah dan mulai mengangkat kepalanya dari pundak hangat si wanita. Pria itu teringat dengan sesuatu, lalu segera mengambil ponselnya dari dalam saku jeans yany ia kenakan. "Oh, aku lupa memberitahumu. Pagi tadi aku sudah membeli tiket pesawat ke Indonesia untuk kita berdua!" Ia berseru dengan sangat bersemangat, hampir melonjak dari sofa yang tengah mereka duduki.

"Berdua?" Dahi Nami mengkerut. Ini salah, itu pikirnya. Bukankah seharusnya jika ingin memesan tiket, Taehyung harus mengkonfirmasi segala hal dengannya?

Pria itu mengangguk sembari menunjukkan layar ponselnya kearah Nami yang memaparkan satu file yang menunjukkan jadwal penerbangan mereka berdua. "First class," ujarnya, lalu terkekeh pelan.

"Ah, Taehyung. Sebaiknya yang satu di refund saja. Aku juga sudah membeli tiket untuk diriku sendiri," air wajah Taehyung seketika langsung berubah, melongoㅡ seperti orang yang tidak bisa mengutarakan apapun lagi saking speechless nya. Pria itu melihat layar ponselnya dengan sedih, lalu menoleh kearah Nami dengan tatapan super sendu. "Jadi, kita tidak bisa duduk berdua?" Tanyanya dan langsung dijawab dengan anggukan oleh Nami. Tapi hebatnya, jam penerbangan dan maskapai yang dipilih Taehyung sama persis dengan yang Nami pesan.

Sebenarnya, Nami juga tidak enak jika harus membawa Taehyung untuk bertemu keluarganya. Hubungan mereka masih berwarna abu-abu, tidak jelas, dan tidak berarah. "Maaf, tapi aku tidak mau membebanimu. Jadi, kuputuskan untuk berangkat sendiri dan memesan tiketku sendiri. Kau juga orangnya suka bercanda, jadiㅡ"

"Aku tidak bercanda saat mengatakan jika aku ingin ikut pergi ke Indonesia! Tidak bisakah sekali saja, kau tidak menganggap jika semua perkataanku hanyalah omong kosong belaka?" Taehyung mulai kesal sebab Nami yang tidak pernah mempercayai apa yang ia katakan dan lakukan. Ia benar-benar ingin serius dengan Nami, tapi wanita itu belum memberikan balasan yang dapat menenangkan setiap malam Taehyung. Ada setitik rasa susah untuk memiliki Nami, membuat Taehyung harus berjuang dua kali lebih keras untuk memiliki kesempatan keduanyaㅡ setelah yang pertama gagal total, sialan memang.

Nami terkesiap, kedua matanya mengerjap beberapa kali, tidak percaya jika Taehyung akan menjadi seberang itu karena jenuh dengan perlakuannya. "A-ah, baiklah, aku akan lebih hati-hati mulai sekarang. Tapi, perihal tiket pesawat milikmu itu, sebaiknya di refund saja. Lagipula kita masih satu pesawat dan bisa bertemu di pintu kedatangan," Nami menggiggit bibir bawahnya pelan, menatap Taehyung yang sekarang sudah membuang wajahnya kearah lain.

Tiba-tiba saja, setelah pria itu menghela nafas panjang nan kasar, iapun segera beranjak dari sofa. Dengan sorot mata tajam yang tidak terarah pada Nami, birainya berucap. "Aku pulang," ia pamit, tanpa berniat untuk memberi jawaban apakah tiket pesawat yang ia pesan satu lagi akan di refund atau tidak.

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang