Unexpected Idol (17)

8.9K 1K 110
                                    

Taehyung dan Sarang sama-sama menghentikan langkahnya. Tidak sengaja, mereka berdua bersinggungan, hendak masuk ke dalam ruangan di waktu yang bersamaan. Diam-diam, Taehyung melirik Sarang yang masih berdiri di sampingnya. Sudah sebulan ia tidak bertemu dengan Sarang, dan ya... menurut Taehyung tidak ada yang berubah dari mantan pacarnya ini. Masih sama seperti terakhir kali mereka bertemu, di malam yang mengenaskan.

Taehyung mundur selangkah, bibirnya mengeluarkan sebuah kalimat, "Kau duluan." Yap. Taehyung berhasil mengeluarkan kalimat pertamanya setelah mereka putus. Mendengar suara berat Taehyung yang sudah ia dengar selama lima tahun lamanya, membuat kepala Sarang tertoleh ke kiri, melihat kearah Taehyung sebentar lalu tersenyum sekilas.

Tak ada balasan senyuman dari Taehyung. Pria itu harus mendengar wejangan dari Jimin. Ia harus bisa mengontrol raut wajahnya di depan Sarang, karena sebenarnya wanita itu licik. Buktinya saja, ia bilang pada media bahwa Taehyung yang memutuskannya. Padahal jelas-jelas jika Sarang lah yang mengakhiri hubungan mereka lebih dulu.

'Jika kau bertemu dengannya, pasang wajah datar Tae. Ingat itu! Aku akan mencincangmu jika kau kembali luluh hanya karena disenyumi olehnya!'

Ancaman Jimin yang akan selalu Taehyung ingat dan Taehyung terapkan saat ini.

Melihat wajah terlampau datar Taehyung, Sarang mendengus kesal dalam hati. Wanita itu pun segera masuk ke dalam ruangan rapat dengan banyak pertanyaan yang berkecamuk di benaknya, seperti; 'Apa Taehyung sudah melupakanku?' dan 'Apa dia tidak mencintaiku lagi?'

Sementara di luar, tepatnya di depan pintu ruang rapat, Taehyung menghela nafas leganya. Bagi Taehyung, sulit untuk melupakan Sarang. Tapi bagaimanapun juga ia harus melupakan wanita licik itu. Dan juga, ada satu wanita yang perlu ia luluhkan hatinya sekarang. Jadi, sudah sepantasnya Sarang ia singkirkan jauh-jauh, kan?

Baru saja Taehyung hendak masuk ke dalam ruang rapat, tiba-tiba tubuhnya ditabrak seseorang dari arah belakang. Membuat keningnya terjedot gagang pintu dan bibirnya mengeluarkan sebuah ringisan kecil. Pria itu segera mengusap keningnya, menyiapkan kata-kata umpatan.

"Yak--"

"Maafkan aku. Sumpah, aku sedang terburu-buru dan tidak bisa mengerem langkahku," Taehyung menelan kembali kata-kata umpatannya saat tahu siapa yang menabraknya. Wajah masamnya langsung berubah menjadi ceria saat sadar jika yang menabraknya tadi adalah sosok Nami.

"Akh-- kepalaku, astaga," racau Taehyung sembari memegang keningnya yang memang sedikit merah karena benturan tadi. Berikan tepuk tangan yang riuh untuk Taehyung karena kepiawaiannya dalam berakting. Sebenarnya, benturan tadi tidak terlalu sakit. Bahkan untuk laki-laki kuat seperti Taehyung, benturan itu sama sekali tidak ada rasanya. Tapi, karena yang menabraknya adalah Nami, Taehyung harus berakting kesakitan. Pria itu berakting layaknya orang yang gagar otak-- berlebihan.

Nami sedikit terkejut saat sadar jika orang yang ia tabrak adalah Kim Taehyung. Padahal tadi, sewaktu ia berlari menuju gedung, ia sempat berdoa dalam hati; 'Semoga tidak berhubungan dengan Taehyung lagi.' Tapi kenyataannya, kecerobohannya lah yang membawa dirinya bertemu dengan Taehyung-- lagi dan lagi.

Merasa jika Nami belum menggubris aktingnya, Taehyung pun kembali mengeluh, "Akh-- astaga, kepalaku rasanya mau pecah. Apa tulang pelipisku retak? Apa kepalaku perlu di ronsen?"

Mendengar ocehan Taehyung yang terkesan berlebihan, Nami pun segera panik. Buru-buru, ia segera mengulurkan tangannya dan mengusap dahi Taehyung yang memerah. "Yak! Mana mungkin tulang pelipismu retak cuma karena terbentur gagang pintu?" Decak Nami seraya mengusap kening Taehyung lembut. Sementara Taehyung sekarang tengah menahan diri agar tidak berjingkrak-jingkrak karena saking senangnya. Hmm, sekarang ini ia menang lagi, kan?

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang