Unexpected Idol (7)

10.3K 1K 47
                                    

Setelah membersihkan dirinya yang sudah terlanjur 'kotor', Nami segera pergi meninggalkan Bar yang bahkan tidak beroperasi dikala matahari terbit. Masih belum terlalu siang-- masih jam 9, tapi sudah berhasil membuatnya terlambat masuk kerja. Tidak ada pilihan lagi selain bolos sehari. Tidak akan ada yang menanyakan kemana ia pergi, oh! Kecuali atasan galaknya-- Hong Chajang-nim yang super menyebalkan.

Nami berjalan dengan tatapan yang kosong, pikirannya sudah kemana-mana-- bahkan pikirannya sudah sampai menelusup masuk ke dalam kejadian tak terduga semalam. Dimana saat itu, ia malah terhanyut dalam kubangan dosa yang membuatnya menjerit semalaman.

Bagi Nami, walau ia kenal Taehyung, tapi tetap saja mereka berdua adalah orang asing. Nami hanya mengenal Taehyung dari jauh, berbekal ponsel canggih yang bisa menghubungkannya dengan dunia idolanya. Dan sekarang, saat mereka bertemu dan melakukan kesalahan, tidak ada yang namanya fans dan idola. Mereka hanyalah 2 orang asing yang terlanjur melakukan sebuah kekhilafan.

"Bodoh! Namira bodoh!" Marahnya sembari menjitak kepalanya sendiri. Apa yang harus ia katakan pada Hojung? Dan juga apa reaksi ayah dan adik-adiknya di Indonesia sana saat tahu keperawanannya sudah hilang? Ayahnya pasti akan sangat kecewa padanya. Oh Tuhan, Nami ingin memutar balikkan waktu dan lebih memilih untuk kena omel Hong Chajang-nim saja karena tidak pergi ke acara semalam.

"Akh--"

"Agashi, jalan itu lihat-lihat, jangan melamun. Kau bisa membahayakan dirimu dan orang lain," tegur satu anak SMA yang bertabrakan dengan Nami. Melihat raut wajah anak SMA itu yang sudah cemberut karena tertabrak, Nami segera minta maaf. Oke, dia yang salah dan bukan salahnya juga jika dirinya meminta maaf duluan.

Setelah sampai di depan halte, Nami segera menyenderkan dirinya di tiang pemberhentian bus. Padahal jarak bar dengan halte itu terlampau dekat, tapi Nami merasa sangat lelah dan butuh bantuan untuk tetap berdiri di pijakannya. Nami memejamkan matanya sejenak, berniat untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya dan sekaligus menenangkan pikirannya yang tengah kacau.

Drrt.. Drrt

Ponselnya bergetar di waktu yang tidak tepat. Padahal baru saja ia bisa menenangkan dirinya sejenak. Buru-buru, Nami segera merogoh saku rok nya dan mengambil ponsel kesayangannya. Tertulis nama Sihyun disana. Huh, padahal Nami berharap itu adalah Hojung.

"Ha--"

"Hei, Nami! Kau kemana saja semalam? Sudah kukatakan untuk tunggu aku, eh kau malah menghilang. Cepat katakan siapa yang menculikmu? Jika wanita akan ku jambak rambutnya dan jika laki-laki akan ku kebiri kemaluannya!"

Nami meneguk ludahnya kasar, sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga karena suara Sihyun yang memekikkan telinga. Lalu, setelah menarik nafas sekali, Nami kembali mendekatkan ponselnya ketelinga dan menyahut, "Kau terlalu lama. Jadi aku pulang duluan saja. Memangnya kau mau jadi pembantu di bar itu karena aku muntah sembarangan?"

"Oh astaga, itu menjijikan. Tentu saja aku tidak mau. Kau yang muntah, aku yang membersihkannya. Huh, jangan mimpi! Lagipula apa kau tidak bisa menahan muntahanmu itu? Setidaknya aku rela kau muntah di kemejaku."

Oke. Nami berhasil menipu Sihyun untuk yang pertama kalinya. Lalu, Nami yakin pasti kebohongan ini akan terus berlanjut. "Huh, lalu kau menyuruhku untuk mencuci kemejamu kan?"

Terdengar tertawaan kecil dari seberang sana, membuat hati Nami terasa menghangat dan ikut menyunggingkan senyuman tipisnya.

"Sekarang kau ada dimana? Kenapa tidak masuk kerja? Kau ditanyai oleh Hong Chajang-nim. Jangan bilang jika kau bolos, Nami!"

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang