Unexpected Idol (24)

7.6K 1K 28
                                    

Malem tadi ketiduran dong, jadinya nggak update :')
Padahal lagi seru-serunya main twitter sambil dengerin lagu Scenery-nya Taehyung, eh tau-taunya ketiduran😂😂

-♡-♡-♡-




Apa yang kau dapatkan jika orang asing seperti dirimu dengan kurang ajarnya mencium kekasih orang lain, di depan kekasihnya pula. Tinjuan? Benar sekali! Kau akan mendapatkan sebuah tinjuan yang menyakitkan. Sama halnya dengan Taehyung, tak peduli jika pria itu adalah publik figur terkenal yang namanya sudah mendunia, bukan berarti ia akan terbebas dari ganjaran atas perbuatan nekadnya.

Setelah ia menjauhkan bibirnya dari bibir Nami, wajah tampannya langsung dihujami oleh tinjuan keras dari Hojung. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali wajah Taehyung dihantam oleh tinjuan. Sampai-sampai, Taehyung jatuh tersungkur di lantai karena tak memiliku kesempatan untuk meninju Hojung balik.

Tak tega karena melihat wajah Taehyung yang sudah babak belur, Nami segera berdiri di depan Hojung, mendorong dada kekasihnya itu agar segera menjauh dari Taehyung yang sudah terduduk di jalanan-- tengah meringis kesakitan.

"Hojung, hentikan. Kau melukainya!" Sentak Nami saat ia sadar jika tubuh Hojung memberontak, ingin terus maju dan memukul wajah Taehyung lagi.

"Nami, menyingkirlah! Aku ingin memberi pria tak tahu tata krama ini sebuah pelajaran. Siapa dia berani menciummu?" Marah Hojung, tangan kekarnya bahkan berhasil membuat Nami terdorong kesamping. Tapi, Nami tidak berhenti sampai disitu. Walau sudah terdorong, wanita itu tetap kembali menghalangi Hojung.

"Masuk ke apartemenmu sekarang!" Perintah Hojung, menggerakkan jari telunjuknya, menunjuk gedung tinggi tempat tinggal Nami sekarang. Wanita itu bukannya menuruti malah menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin masuk ke dalam apartemennya jika Hojung masih memiliki niatan untuk memukul Taehyung.

"Jangan karena pria brengsek ini adalah idolamu, kau malah membela yang salah!" Ingat Hojung, tahu betul jika Nami sangat mengidolakan Kim Taehyung. Buktinya, di kamar wanita itu terpampang nyata poster-poster Taehyung. Saat mengetahui itu, Hojung tak marah sama sekali, emosinya tidak keluar, tidak ada kecemburuan yang menggerogoti hatinya. Karena niat pria itu untuk memacari Nami bukanlah cinta, melainkan nafsu.

"Aku tahu! Aku tidak membela Taehyung. Hanya saja kau sudah kelewatan batas. Kau memukulnya terus-terusan, bagaimana jika dia sampai kenapa-napa? Atau lebih parahnya, ia bisa saja mati!" Jelas Nami, matanya sudah berkaca-kaca saat membayangkan kondisi Taehyung setelah menerima beberapa kali tinjuan.

Susah payah Hojung berusaha untuk tidak memainkan emosi jika bersama dengan Nami. Sebenarnya ia cukup jengkel dengan Nami, kekasihnya itu selalu saja membela Taehyung yang jatuhnya seperti melindungi. Harusnya, Nami mendukung perbuatan Hojung karena Taehyung memang pantas untuk dibuat babak belur.

Pria itu mengusap wajahnya dengan sedikit kasar, tak bisa berkeras dengan pendapatnya karena yang tengah berbicara dengannya kini adalah Nami. "Kau masuklah ke apartemenmu. Aku tidak akan memukulnya lagi, janji."

Mendengar kata 'janji' di akhir kalimat, Nami pun akhirnya mampu menghela nafas lega. Wanita itu segera mengangguk lemah dan berjalan masuk menuju gedung apartemennya. Ia sempat melirik kearah Taehyung sebentar. Pria itu terlihat tengah bersusah payah untuk berdiri dengan telapak tangan yang tengah mengusap darah segar dari hidungnya. Dan setelah itu, Nami segera mempercepat langkahnya menuju gedung apartemen karena Hojung tak berhenti menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

Sementara itu, setelah Hojung memastikan jika Nami sudah masuk ke dalam gedung apartemennya, pria itu segera menarik kerah kemeja Taehyung, membuat pria yang tengah berusaha berdiri tadi jadi berdiri dengan tegak karena tarikan kuat tersebut. Mata hitamnya menatap nyalang Taehyung, seolah-olah ingin mengubur pria itu hidup-hidup.

"Aku tidak peduli seberapa populernya dirimu. Pria brengsek sepertimu, yang sudah berani mencium kekasih orang memang harus diberi pelajaran. Masih untung aku hanya meninjumu," geram Hojung, meremas kerah kemeja Taehyung sebentar lalu segera mendorong tubuh pria itu.

Oleng, Taehyung jatuh seketika. Banyaknya pukulan yang Hojung layangkan beberapa saat lalu berhasil membuat tubuh pria itu kehilangan keseimbangan saat terdorong kebelakang. Bunyi 'gedebug' yang dihasilkan benar-benar terdengar cukup keras. Untung saja tidak ada orang yang berlalu lalang disekitar sini-- Nami menyewa apartemen kecil yang sepi penghuni karena harga sewanya yang terbilang murah. Setidaknya, tak akan ada yang merekam semua kejadian ini-- dimulai dari dia yang mencium Nami sampai dengan dirinya yang dilayangkan beberapa tinjuan. Tapi, Taehyung tak bisa memungkiri jika ada beberapa paparazi yang mengikutinya dan merekam semuanya. Jikapun ada, paparazi tersebut tidak akan dengan gamblangnya menyebarkan video tersebut di internet dan memberitakan kabar yang tidak-tidak jika hanya dengan satu video.

Hojung ingin meludahi wajah Taehyung, tapi niat tersebut segera ia urungkan saat sadar jika ponselnya berdering. Diraih dan dilihatnya nama yang tertera di layar ponselnya. Buru-buru, Hojung segera masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Taehyung dengan segala kekacauannya.

Melihat mobil Hojung yang sudah menjauh, Nami yang sedari tadi masih berada di lobi apartemen-- memantau dua pria itu-- pun segera berlari kecil kearah Taehyung. Wanita itu berdiri di depan Taehyung, mengulurkan tangannya dengan sempurna dan akhirnya membantu Taehyung untuk berdiri.

"Jika kau mau, kau bisa mampir keapartemenku sebentar. Biar lukamu kuobati sampai terasa sedikit membaik," tawar Nami. Entah apa yang ia pikirkan sekarang, yang pasti kalimat tawaran tersebut keluar dengan lancar dari bibirnya.

Sebuah tawaran yang tak akan Taehyung tolak. Tanpa ba-bi-bu, pria itu segera menganggukkan kepalanya dan sedetik kemudian segera meringis kesakitan karena mengangguk terlalu kuat. Pria itu tak mampu bicara karena bibirnya terlalu sakit. Dalam hati ia merutuk, menyumpahi Hojung dan membatin jika ia akan membalas semuanya. Tidak, Taehyung tidak ingin mengotori tangannya untuk memukul orang lain. Pria itu akan membalasnya dengan satu hal besar. Sedangkan Nami rasa sekujur tubuhnya merinding karena melihat wajah Taehyung yang lebam.

Buru-buru Nami segera melingkarkan lengan Taehyung di lehernya, memapahnya karena ia yakin Taehyung tak bisa berjalan sendiri dan kemudian segera membawa pria yang tengah babak belur itu kedalam gedung apartemennya.




-♡-♡-♡-




"Eh, sakit ya? Maaf, aku tidak akan menekan lukanya kuat-kuat," ringis Nami, tangannya segera ia jauhkan sesaat dari luka lebam di bawah mata kiri Taehyung. Kaget saat mendengar ringisan keluar dari bibir manis pria itu.

"Kalau begitu kau obati sendiri saja. Jika aku yang obati, kemungkinan kau akan terus meringis," lanjutnya seraya memberikan batu es yang sudah dilapisi oleh handuk pada Taehyung. Pria itu malah membulatkan matanya, tak mau jika ia megobati dirinya sendiri. Untuk apa ia rela babak belur jika dirinya sendirilah yang mengobati lukanya?

"Tidak, aku mau kau yang obati. Aku ditinju karena sudah menciummu, jadi kau yang harus mengobatinya!" Protes Taehyung, tak mau menerima dan malah mendorong batu es yang masih berada di genggaman Nami.

Nami mendengus, "Tentu saja kau ditinju! Kau mencium seorang wanita di depan kekasihnya sendiri. Harusnya kau menciumku jika tidak ada dia." Mata Nami membulat sempurna saat menyadari kata demi kata yang ia keluarkan barusan. Bicara apa dia? Kenapa mulutnya berkata seperti itu? Oh Tuhan, karena perkataannya barusan, Taehyung malah terlihat seperti selingkuhannya sekarang.

"E-eh, bukan begitu. Perkataanku tadi jangan dipikirkan," bela Nami dengan sedikit gelagapan.

Taehyung tersenyum lebar, tak peduli jika lukanya sakit karena sudut-sudut bibirnya terangkat. "Tenang saja. Perkataanmu tadi membuatku senang dan lukaku tak terasa sakit lagi. Ayo, katakan lagi hal-hal yang seperti itu," ia mengucapkannya dengan semangat. Berharap jika Nami akan mengeluarkan kata-kata yang berunsur 'keceplosan' seperti tadi.

Harusnya kau menciumku jika tidak ada dia. Taehyung menganggap itu sebagai lampu hijau dari Nami.



♡Unexpected Idol♡

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang