Kalau kiranya bacaan ini agak 'vulgar', harap segera tutup chapter cerita ini, ya.
Tapi kalau di presentasekan, tingkat kefrontalannya cuma 9% dari 100%
ㅋㅋㅋㅋ
***
"Hei, Nami. Ayo pulang. Sepertinya kau sudah benar-benar mabuk," ajak Sihyun sembari menepuk-nepuk pipi kanan Nami. Sahabat sekaligus rekan kerjanya tersebut benar-benar sudah terlihat mabuk-- setengah sadar.
"Hmm, aku juga... mau pulang," ucap Nami dengan mata yang tertutup. Sihyun cukup kaget sewaktu ia sadar Nami menghabiskan tiga botol alkohol sendirian. Wanita itu paham betul siapa Nami dan bagaimana bencinya ia terhadap alkohol. Tapi malam ini, entah bagaimana bisa-- karena Sihyun yang sibuk meneguk alkohol jadi tidak sempat memerhatikan Nami-- temannya itu malah kebablasan sampai menghabiskan tiga botol alkohol sendirian. Bahkan sampai sekarang Nami masih sempat-sempatnya menyesap sisa-sisa alkohol dari dalam botol.
Para karyawan yang lain sudah pulang sejak tiga puluh menit yang lalu. Sehingga sekarang, yang tersisa hanyalah para petinggi-petinggi perusahaan. Mereka masih mengobrol santai, terlihat tidak begitu mabuk dan masih dalam kondisi sadar. Sihyun pun sebenarnya tidak terlalu mabuk, ia hanya minum satu botol alkohol dan itu sama sekali tidak memengaruhi kesadarannnya.
Saat Sihyun sudah selesai berbenah-- seperti memasukkan ponselnya dan ponsel Nami ke dalam tas masing-masing, tiba-tiba saja salah satu karyawan baru yang tadi dimarahi oleh atasan galak itu menepuk pundak Sihyun.
"Permisi, Anda disuruh oleh Cho Sajang-nim untuk membawa pulang Hong Chajang-nim karena Beliau sudah tidak sadarkan diri," katanya sedikit takut-takut.
"Eh, kenapa harus aku-- Yak!! Anak baru!!" Pekik Sihyun saat melihat anak baru tersebut yang sudah lari tunggang langgang keluar dari Bar. "Sialan bocah itu! Awas saja besok. Dikira aku ini babu yang siap mengantar pulang siapapun? Dia pasti lari dari pekerjaannya. Lihatlah, sekarang aku tahu kenapa dia pantas dimarahi oleh Hong Chajang-nim!" Sihyun menggerutu, lalu segera beranjak turun dari tempat duduknya.
Sihyun menatap Nami terlebih dulu, "Nami, tunggu disini, eoh. Aku akan kembali setelah mengantarkan Hong Chajang-nim." Dan Nami pun membalasnya dengan anggukan pelan-- tentunya dengan mata yang sepenuhnya terpejam. Kepalanya sudah pusing dan rasanya sangat berat untuk membuka kelopak matanya.
Sudah sekitar 30 menit Nami ditinggal Sihyun, akhirnya wanita itupun membuka matanya perlahan, mengambil botol alkohol yang masih berdiri tegak di atas meja, mengarahkannya masuk ke dalam mulut. Namun sayangnya, botol tersebut kosong. Membuat Nami berdecak kesal, "Hojung-ah! Ini semua karenamu. Alkohol ini habis karenamu!"
Setelah mengucapkan itu, Nami segera beranjak dari tempat duduknya sambil menarik tas selempangnya dengan paksa. Wanita itu tidak bisa menunggu Sihyun yang sampai sekarang tidak menampakkan batang hidungnya. Ia ingin pulang dan tidur. Ya, tidur adalah sesuatu yang bagus untuk menghilangkan rasa pusing akibat alkohol.
Braak
Kepala Nami semakin pusing saat ia merasa dirinya menabrak seseorang hingga kini ia terjatuh diatas tubuh seseorang. Walau sudah mabuk, Nami masih bisa membedakan yang nama ubin lantai dan yang mana tubuh seseorang.
"Maafkan... aku," tutur Nami dengan cegukan pelan di tengah-tengah perkataannya, lalu membuka kedua matanya. Dan seketika, pandangan mereka berdua terkunci.
♡-♡-♡
Taehyung baru saja keluar dari toilet setelah membasuh wajahnya. Ia tidak mau keluar dari bar ini dalam keadaan mabuk. Tidak, maksudnya dalam keadaan yang terlihat seperti orang mabuk. Dan baru saja ia keluar dari toilet, tiba-tiba saja tubuhnya bertabrakan dengan tubuh orang lain hingga akhirnya mereka berdua oleng dan terjatuh. Yah, wanita itu beruntung karena ia terjatuh tepat diatas tubuh Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]
Fanfiction[ END ] Sungguh, kali ini bukan sebuah fanfiction. Tapi kenyataan yang terlihat mirip seperti Fanfiction. Pergi bekerja di Seoul, bertemu dengan Taehyung secara tidak sengaja, lalu saling meninggalkan hingga akhirnya mereka berdua kembali bertemu di...