Unexpected Idol (39)

8K 954 59
                                    

Dulu sekali, saat Taehyung baru saja putus dengan Sarang dan merasa jika separuh jiwanya menghilang, ia selalu datang ke cafe ini hanya untuk menikmati beberapa piring Tres leches. Pegawai cafe yang wajahnya mirip seperti Jungkook tersebut sukses Taehyung buat bolak-balik hanya untuk mengantarkan Tres leches setiap tiga puluh menit sekali. Dan ya... dalam sehari Taehyung bisa menghabiskan sepuluh piring kecil potongan Tres leches yang harganya bisa dibilang tidak murah. Setidaknya ia merasa puas karena sudah menghambur-hamburkan beberapa ratus lembar won hanya untuk menghilangkan rasa sakit akibat putus cinta. Wajar saja ia segila itu, Sarang adalah cinta pertamanya, terlalu sulit untuk dilupakan saat awal-awal putus.

Dan sekarang, Taehyung mengenalkan cake tersebut kepada Nami. Wanita ini baru saja patah hati karena lelaki brengsek itu, dan pagi tadi, saat sedang gosok gigi, Taehyung jadi kepikiran untuk mengajak Nami kesini, ke cafe ini. Taehyung terkekeh saat wanita di depannya ini mengeluarkan ekspresi yang menggemaskan saat cake yang lembut tersebut masuk ke dalam mulutnya, ingin mencubit, tapi ramai orang.

"Kau menyukainya?" Tanya Taehyung, jemarinya mendekat, mengusap whipped cream yang menempel di sudut bibir sebelah kanan Nami. Tidak bisa berkata-kata, Nami hanya mengangguk puas. Bagaimana ya, bagi Nami, cake ini tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. "Mungkin aku akan membelinya lagi lain kali," ujar Nami, memberikan mulutnya satu suapan Tres leches lagi.

Taehyung tersenyum, sengaja memangku dagunya dengan tangan kanan. Netranya tak bisa lepas dari wanita yang tengah memakan Tres leches tersebut. Melihat Nami tidak cemberut lagi dan memakan cake tersebut dengan lahap, Taehyung merasakan penuh pada perutnya. Ah, tiba-tiba saja Taehyung jadi ingat bagaimana mereka bertemu. Alkohol, dulu Taehyung selalu mengumpati minuman itu sebab rasanya yang terlalu pahit, tapi sekarang Taehyung malah menyukainya karena alkohollah yang membuat ia dan Nami bertemu. Huh, tapi sayang, Taehyung tak ingat kejadian malam itu, hubungan panas antara ia dan Nami.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri?" Pertanyaan yang Nami keluarkan sukses membuat Taehyung terkesiap dan mengerjapkan kedua matanya cepat. Mungkin, Taehyung adalah salah satu pria yang diciptakan Tuhan agar tidak berhenti tersenyum, buktinya, sekarang pria itu malah tersenyum lebar dan menggemaskan. "Tidak. Kau cantik, aku tersenyum karena itu," jawabnya, memberikan sebuah gombalan yang berhasil membuat Nami mengalihkan pandangannya, wanita itu salah tingkah karena pujian Taehyung.

"Kenapa membuang muka? Eii, salah tingkah, ya?" Goda Taehyung dan langsung ditanggapi Nami dengan gelengan. Taehyung hanya tidak tahu saja, bahkan saat Nami masih menjalin hubungan dengan Hojung, wajahnya selalu memerah jika mendapat perlakuan manis atau pujian dari Taehyung. Ia menyukainya, dan fakta itu tak bisa ditampik.

Wajah Nami semakin memerah saat sadar jika Taehyung masih menatapnya. Oh astaga, apa yang salah dengan dirinya sehingga ditatap dalam seperti itu? Mata dan senyumnya benar-benar membuat Nami terhipnotis, menjalarkan rasa panas di sekitaran wajahnya. Jika Taehyung tidak ada di depannya, mungkin ia akan berteriak gila karena tak berhasil mengontrol jantungnya. "Aku mempertanyakan hubungan kita," ungkap Taehyung, pertanyaan ini sudah ia tahan sejak hari pertama Nami memutuskan hubungannya dengan Hojung.

Mendengar itu, tubuh Nami menegang dan otaknya menjadi kebingungan. Apa yang harus ia katakan? Hubungan seperti apa yang harus mereka jalani? Pasalnya, bagi Nami semua ini terlihat tidak nyata, mirip seperti beberapa fanfiction yang pernah ia baca dan tulis. Perlu diketahui, Kim Taehyung adalah pria yang Nami cintai dengan sepenuh hati sejak tahun dua ribu tujuh belas silam, dan mungkin sampai sekarang ia masih menyukai pria dengan segala keanehannya ini. Tapi, Nami tak pernah membayangkan jika kedepannya akan berakhir seperti ini. Walau di depan, Nami merasa jika Taehyung masih terlalu sulit untuk digapaiㅡ walau faktanya Taehyung sudah menyatakan cinta beberapa kali.

Masih teringat jelas kelakuan bodohnya lima tahun lalu, dimana ia selalu menunggu Taehyung di jalanan kota Seoul, berharap jika pria itu datang dengan tiba-tiba. Namun, Nami hanya bisa menampung kekecewaan saat sadar jika Taehyung tidak akan pernah datang ataupun lewat di depannya. Menunggu pria itu hanya membuang-buang waktu, Seoul itu luas. Karenanya saat itu Nami segera menghilangkan rasa suka tak jelasnya itu. Menyesal karena sudah melihat idolanya sebagai seorang pria. Dan beberapa bulan ini, perasaan itu kembali hadir, memghiasi hari-harinya. Ini seperti tidak nyata, ia takut jika ini hanya khayalan dan mimpi di siang bolong saja.

"Hei, Nami," Taehyung melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Nami saat sadar jika kini wanita itu tengah melamunkan sesuatu. Merasa tertarik kembali, Nami segera mengerajpkan matanya dan mulai mengusap tengkuknya, "Ah, begini... sebenarnya aku juga menyㅡ"

"Kim Taehyung, wah, aku tidak menyangka jika kita bertemu disini," Taehyung dan Nami mengalihkana pandangannya kearah sumber suara. Dan tak lama setelah itu, Nami segera membuang wajahnya kearah piring kecil yang sudah kosong di meja. Huh, baiklah, kenapa nenek lampir menyebalkan ini ada disini?


♡-♡-♡



Yang dapat Nami lakukan hanya diam. Ia tak bisa melakukan atau berbicara apapun, Sarang terlalu mendominasi dalam percakapan ini. Sedangkan Taehyung hanya mendengarkan dengan bosan. Jika tahu akhirnya akan seperti ini, Taehyung lebih memilih untuk membawa pulang Tres leches dan mengajak Nami menikmati itu di dalam apartemennya.

Hanya dengan melihat interaksi mereka berdua saja sudah membuat Nami merasa kecil dibuatnya. Ia dan Sarang bagaikan langit dan bumi, sangat berbeda jauh. Sarang cantik, pantas Taehyung menyukainya. Sedangkan dirinya? Syukur-syukur saat itu Hojung mau berpacaran dengannya. Biasanya, Taehyung yang selalu menahan kecemburuannya, tapi sekarang, Nami lah yang tengah berusaha mati-matian untuk menahan rasa tak enak itu.

Pertanyaannya sekarang; Haruskan Nami pergi? Meninggalkan Taehyung dan Sarang berdua saja? Lagipula berada disini tidak ada gunanya. Dan benar saja, tak berapa lama setelah memikirkan untuk pergi, Nami segera beranjak dari tempat duduknya, membuat Taehyung mengalihkan pandangannya dan menatap Nami heran.

"Mau kemana?" Tanya Taehyung, merasa jika Nami akan pergi meninggalkan cafe karena wanita itu sudah menyandang tas kecilnya. Nami menoleh kearah Sarang sejenak, sebelum akhirnya ia kembali membuang wajahnya, tak sanggup melihat mata Sarang yang menyeramkan. "A-ah, aku ada janji dengan Sihyun," jawab Nami dengan sedikit gelagapan, pasalnya sekarang ia tengah berbohong.

"Bohong, ya?" Tuduh Taehyung seraya mencekal pergelangan tangan Nami. Wanita itu semakin bergerak gelisah karena Taehyung sadar dengan kebohongannya. Sontak, Nami pun menggeleng, meyakinkan Taehyung jika dirinya sedang tidak berbohong. "Sarang, bisakah kau pergi? Lihat, kau membuat kekasihku merasa tidak nyaman. Kau tahu, sebaiknya mantan dan mantan tidak perlu untuk bertemu lagi," celetuk Taehyung, membuat Nami dan Sarang tercengo disaat yang bersamaan. Pria ini manis saat bersama tergila-gila akan cinta, tapi menyeramkan saat sudah putus cinta, kata-katanya bisa jadi pedas seperti Yoongi.

"Kim Taehyung," gumam Nami kecil, namun sayangnya tidak ditanggapi penuh oleh Taehyung. Jika saja bukan karena popularitas, Sarang juga tak sudi untuk bertemu dengan Taehyung lagi. Wah, dan perkataan Taehyung barusan sungguh sudah membuat harga diri seorang Go Sarang jatuh ke bagian paling dasar.

"Aish, Kim Taehyung, lepaskan aku. Biarkan aku pergi," rontaan Nami segera berhenti, Sarang juga segera membuang wajahnya kearah lain, pasalnya tadi Taehyung sempat menarik tangan Nami, membuat wanita itu jatuh terduduk di pangkuannya.

"T-taeㅡ"

Suara deritan kursi membuat Nami menoleh. Kini, mantan Taehyung tersebut sudah beranjak dari tempat duduknya, menatap dua orang itu dengan pandangan tak suka. "Aku pergi dulu. Terima kasih karena sudah mau berbicara denganku selama beberapa menit," kesalnya dan kemudian segera menyeret tungkainya untuk pergi menjauh dari meja.

"Menyebalkan. Lihat saja, Kim Taehyung dan aku pokoknya harus kembali bersama!" Kesal Sarang, melangkah keluar dari cafe dengan kaki yang sengaja ia hentak-hentakkan.


♡ Unexpected Idol ♡

FANGIRL : Unexpected Idol [ KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang