Part 4

5.8K 173 3
                                    

"Lo berdua lagi ngapain?,".

Delvin yang berhadapan dengan fiona dengan posisi yang sangat dekat tersentak kaget saat mendengar suara lelaki yang ia kenali.

Delvin menjauhkan tubuhnya dari hadapan Fiona lalu menatap rian intens "Menurut lo gue lagi ngapain?,".

"Lagi pacaran,".sela Anita yang sedang membuka bungkusan makanan yang ia beli tadi.

"Lo berdua yah di otak lu cuma pacaran doang lo gak lihat apa Fiona tadi minta bantuin gerakin tangannya yang diinfus itu soalnya katanya keram njir,"jawab Delvin sembari menatap anita dan rian tajam.

"Maksud gue vin si Fiona kenapa kok kaya habis nangis?,".tanya rian.

"Ohyah fiona habis nangis? lo apaain temen gue vin,".tanya anita lalu menghampiri fiona yang masih enggan pergi dari tempatnya sekarang.

"Gue gak papa,"ucap Fiona singkat,padat dan jelas menurut anita.

***
Sudah cukup lama waktu berlalu dan mereka masih di rumah sakit menjaga fiona sebenarnya Delvin dan rian sudah ingin pulang tapi terus tertahan dengan wajah memelas anita.

"Udah gue mau pulang nit gue belum belajar terus gue besok ada rapat sama anak-anak Osis dan materi buat penyampaian besok belum gue print,"tegas Delvin yang sudah menyambar tasnya bersiap untuk pulang.

"yaudah oke lo boleh pulang pamit dulu sama Fiona,".

"Yeyyyy,"teriak rian girang yang sudah menyambar tasnya juga,".

"Siapa yang nyuruh lo balik? lo mau putus sama gue?,"tukas Anita menatap tajam rian.

"Yah katanya boleh pulang?,".

"Maksud gue si Delvin yang boleh pulang kalo lo ntar subuh aja bareng gue,".

"yaudah gue balik dulu salam untuk Fiona aja ,"pamit Delvin kepada rian dan anita.

setelah Delvin hilang di balik pintu Fiona membuka matanya sebenarnya gadis itu tidak tidur hanya pura-pura saja entah mengapa rasanya fiona ingin lelaki itu berlama-lama di sini bersama fiona menemaninya.

"fiona udah nelfon tantenya?,".tanya rian sembari memasukkan beberapa makanan ke dalam mulutnya.

"Udah,".

"kita boleh pulang dong? kan udah ada tantenya,".

rian memang mengetahui bahwasanya Fiona tinggal bersama tantenya tidak dengan orang tuanya tentunya semua rahasia itu anita yang memberi tahu rian atas izin keceplosan.

"pala lu pulang tante amanda lagi di luar kota lusa baru balik! kamu nggak ikhlasyah nemenin Fiona di sini?,".

"Ikhlas kok kan cuma nanya beb,".ucap rian menenangkan macan putihnya.

hingga larut malam ini fiona masih enggan menutup matanya ia sudah berusaha untuk tertidur tapi tetap saja tidak bisa entah apa saja yang di fikiran gadis itu.

sementara di lain sisi anita dan rian sudah tertidur di sofa dengan bungkusan makanan yang berserah kan di meja.

***

cahaya matahari masuk lewat sela-sela jendela ruangannya menusuk mata gadis yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit tersebut.

matanya perlahan terbuka akibat sinar matahari itu ternyata gadis itu lupa menutup jendelanya semalam.

"Lo udah bangun fii?,".tanya seorang gadis yang berada di sofa memunguti sampah yang berserahkan di meja bekas makanannya semalam.

"Hmm...rian kemana nit?,".

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang