Sepulang sekolah Fiona langsung berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman dingin, gadis itu melewati Alya yang sedang santai berada di ruang keluarga sembari menonton Tv.
setelah mengambil air minum, gadis itu duduk di samping Alya dengan cara menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan kasar, Alya yang berada di sampingnya tak segan-segan memukul belakang gadis itu membuat air yang diminumnya terciprat keluar.
"Awww sakitttt woy!," pekik Fiona.
"Lo sih, cewek gaya kaya preman!,"ujar Alya,Fiona menatap sinis kearah Alya.
"Bunda mana?," tanya Fiona sembari melepaskan sepatunya.
"Ah? la__lagi pergi iya lagi pergi!," Alya yang berbicara gelagapan itu kini ditatap intens oleh adiknya.
"Lo kenapa? bunda pergi kemana?," tanya Fiona lagi.
"Nggak tau, Bunda nggak bilang,"jawab Alya cepat, lalu kembali memfokuskan matanya pada layar plasma di hadapannya.
"Auntie Amanda sibuk banget yah, chat sama telfon gue nggak di bales gue kerumahnya juga tadi cuma ada bibi" Ujar Fiona.
"Mungkin lagi sibuk Fii, cabang butiknya Auntie kan bukan cuma di sini tapi di berbagai daerah!," Fiona mengangguk, betul juga Amanda memang sangat sibuk wajar saja dia masih sendiri tidak punya suami ataupun anak wajar dia harus bekerja keras sendiri yah walau Amanda sudah di tawarkan untuk bekerja di kantor Ayah Fiona.
"Kalo ayah?," tanya Fiona setelah beberapa lama hening.
"Ah? Ayah kan lagi sibuk Fii, dia cuma sesekali nelfon!,"
Fiona mengernyit bingung "Ohyah? kapan? ayah nggak pernah angkat telfon aku loh,"
"Adalah waktu kapan yah, gue juga lupa ah udah gue mau keatas dulu!," Fiona mengangguk lalu melanjutkan acara nonton Tv nya tanpa membuka seragamnya.
Ting...tong
Bunyi bel rumah membuat gadis yang sedang santai dengan Tv serta cemilan berbagai rasa itu mendengus kesal.
Langkah kakinya membawanya menuju kedepan pintu, gadis itu ogah-ogahan membuka pintu tersebut.
"Si__,"
"Ayah sama Bunda mana?," tanya Delvin sembari menyerobot masuk kedalam rumah.
Fiona masih mematung di depan pintu hingga pekikan Delvin membuatnya tersadar.
"Ngapain di situ, mau jadi satpam?," teriak Delvin yang sudah berjalan menjauh dari Fiona.
"Woy salam dulu baru masuk elah,"
"Assalamualaikum!,"
"Telat!," pekik Fiona.
"Nggak ada kata telat untuk mengucapkan salam!," Fiona berenggut kesal dan berjalan menghentakkan kakinya menuju kearah Delvin.
Delvin menghempaskan tubuhnya ke kursi ruang keluarga yang di tempati oleh Alya dan Fiona tadi.
"Masih pake seragam? sana ganti baju," Fiona mendengar ucapan lelaki itu, ia melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan wajah yang di tekuk.
setelah mengganti bajunya gadis itu menuruni anak tangga lalu kembali menghampiri Delvin.
Fiona menatap keseluruhan lelaki itu, sekarang lelaki di hadapannya hanya menggunakan celana jeans selutut dan juga hoodie serta rambut yang terlihat berantakan.
"ngapain kesini?," tanya Fiona sembari mendudukkan tubuhnya di samping Delvin.
"Duduk," ujar Delvin singkat sembari meraih remot Tv di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Bad Girl
Teen Fictionkini ku ceritakan tentang seorang bad girl!! tidak tidak hanya ingin menunjukkan bahwa dia bad girl tapi sesungguhnya dia Fake!!. Bagaimana jadinya jika seorang bad girl menemukan seseorang yang mampu membuat hatinya mencair?dan perlahan membongkar...