Delvin membaringkan tubuhnya di kasurnya,hari ini sungguh melelahkan terlebih lagi beberapa memar di tubuhnya yang sudah terasa lebih sakit.
Lelaki itu beruntung karena sepulang sekolah tadi kedua orang tuanya tidak ada dirumah, yang ada hanya kakaknya yang entah kenapa tidak berangkat kerumah sakit melainkan tinggal di rumahnya mojok di depan Tv menonton sinetron Azab,Marcel sempat menegur luka adiknya itu lalu segera memaksa delvin untuk di obati,Delvin benar-benar heran melihat tingkah kakaknya itu mereka lahir di rahim yang sama tapi mengapa sifat Marcel benar-benar berbeda dengannya tak ada sifat mereka yang sama.
Delvin yang sedikit irit bicara,Marcel yang lebih banyak bicara,Delvin dengan sifat datarnya sedangkan marcel dengan sifat humornya benar-benar terbalik.
Delvin menyadarkan dirinya dari lamunan unfaedah itu,iya kakak kandungnya pun ia bilang unfaedah dasar adik kurang ajar.
"DELVIN...,"teriak seseorang dari luar pintu kamar lelaki itu membuat Delvin terlonjak kaget,lelaki itu dengan ogahnya berdiri untuk menbuka pintu kamarnya yang memang sengaja ia kunci.
"Apa,"Delvin menatap Marcel dengan tatapan datarnya,lelaki yang di tatap itu segera memasuki kamar adiknya lalu membanting tubuhnya di atas kasur.
"kaki lo bau sampah,turunin"Marcel menatap adik laki-lakinya itu sembari mengelus dada sabar.
"Tadi gue habis nonton Sinetron Azab,Judulnya Adek terkena kutukan jomblo seumur hidup karena durhakain kakak kandung,"
"Gue nggak jomblo,sinetron itu berarti nyinggung lo karena lo jomblo akut,"
"Sial,"
"Tapi bener edisi yang tadi kurang greget,"
"Judulnya panjang lagi?,"Delvin memancing lelaki yang tengah telungkup di kasurnya itu.
Lelaki itu benar-benar suka menonton sinetron dengan judul tak masuk akal itu,ia bahkan menunggu sinetron itu walaupun sedang iklan makanya kakak lelakinya itu sampe hafal jumlah iklannya.
Marcel mendudukan tubuhnya kali ini ia bersiap untuk bercerita lagi"Iya panjang,tapi kurang greget sih masa sih pelakornya nggak kena Azab malah yang kena Azab itu yang dia godain itu sih suaminya pemeran utama,"Marcel menggigit bantal Delvin dengan kesal,Delvin segera memukul lelaki itu menggunakan gulingnya.
"jadi pelakornya nggak kena Azab?,"tanya Delvin meladeni kakak laki-lakinya itu.
"Iya,kasihan si pemeran ceweknya, mungkin nggak sih produsernya pelakor makanya dia nyelamatin semua pelakor?,"tanya Marcel serius.
"Lo tanya gue?,"Marcel mengangguk.
"Gue nggak punya jawabannya,mending lo samperin aja langsung pelakornya,"ujar Delvin lalu meraih ponselnya yang sedari tadi berbunyi.
"Nanti kalo gue cuti,"Marcel merampas ponsel milik Delvin dan sedikit melihat room chat lelaki itu hingga Delvin kembali menarik ponselnya dan menendang Marcel hingga terjatuh ke bawah ranjang.
"Sakit banget njing,"umpat Marcel.
"sana keluar,"Delvin mengusir lelaki itu,Marcel menatap tajam kearah Delvin lelaki itu hanya mengangkat alisnya sebelah lalu kembali menunjuk pintu kamarnya.
Marcel berjalan kearah pintu lalu berbalik lagi"Nanti gue jemput lo jangan pergi sendirian ihh soswit,"Kekeh Marcel yang membaca balasan Delvin untuk Fiona tadi.
Delvin menghembuskan nafasnya kasar,disekolah ia gila karena tingkah kedua sahabatnya di rumah ia berjumpa dengan orang gila yang beruntungnya menjadi dokter yang sangat di spesialkan seisi rumah sakit dunia benar-benar tidak adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Bad Girl
Teen Fictionkini ku ceritakan tentang seorang bad girl!! tidak tidak hanya ingin menunjukkan bahwa dia bad girl tapi sesungguhnya dia Fake!!. Bagaimana jadinya jika seorang bad girl menemukan seseorang yang mampu membuat hatinya mencair?dan perlahan membongkar...