Part 7

4.8K 156 1
                                    

pagi ini gadis itu masih uring-uringan di kasur nya terlelap dengan mimpi indahnya bertemu Shawn mendes tunggu itu hanya khayalan Fiona saja , hingga suara ketukan pintu disertai teriakan terdengar di indra pendengaran gadis itu membuatnya terbangun.

"Neng fiio udah bangun,"teriak bi asih.

wanita paruh bayah itu memasuki kamar fiona yang berantakan.

"Neng bangun,nggak kesekolah ini udah setengah 7 neng,"kata bi asih sambil menggerakkan lengan gadis itu.

"Apaa,"teriak fiona yang membuat bi asih menutup telinganya.
"aduh bibi kenapa baru bangunin saya sekarang,"ucapnya lagi lalu berlari kekamar mandi.

Bi asih hanya menggelengkan kepalanya sambil cengengesan melihat tingkah nona mudanya itu lalu mulai merapikan kamarnya.

hingga saat ini fiona masih berputar-putar di teras rumahnya menunggu jemputannya yah hari ini dia akan naik taxi lagi mengingat mobilnya masih dalam tahap pemulihan.

beberapa menit menunggu, akhirnya suara dentingan klakson membuat langkah maju mundurnya terhenti. Fiona menghampiri mobil itu memberitahu tempat tujuannya barulah mobil itu berjalan dan meleset kencang meninggalkan halaman rumah Fiona.

🦄🦄🦄

Tibalah fiona di depan pagar sekolahnya yang tertutup rapat itu, tak ada seorangpun berlalu lalang. sekolahnya tampak sepi yah memang mengingat ini sudah jam 8 pasti sudah sepi, tapi mengapa sepinya begitu mencekam tak ada orang sama sekali dan juga halamannya masih di penuhi daun pohon yang kering berguguran di tanah.

gadis itu menengok kedalam pagar berteriak sesuka hatinya tapi nihilnya tak ada seseorang yang menyahut.

ia membalikkan tubuhnya sekedar melihat apakah sopir taxi itu masih ada tapi nihilnya juga ia sudah pergi.

"Ahkk sungguh malang nasibmu Munaroh,"ucapnya asal sambil mengusap wajahnya.

"bego banget gue kenapa gue nggak nelfon si anita aja,".

setelah bergulat dengan fikirannya jemarinya menscrol layar ponselnya mencari kontak Anita.

"Haloo fii," terdengar suara wanita khas bangun tidur di seberang sana.

"Lo dimana? bukain gue pager dong gue telat nih,".

"Lah lo dimana fii,"

"Gue di sekolah tai, cepet bukain gue pager pak satpamnya nggak tau kemana,"

"Hahahaha astagaaa fioo,"tawa anita begitu menggelegar di telinga fiona hingga gadis itu harus menjauhkan handphone nya dari indra pendengerannya.

"Lo kenapa sih ,"

"Lah fii hari ini tanggal merah fii besok juga jadi dua hari ini kita bebas tiduran sampe ileran,"

"Seriusan lo? kok lo nggak kasih tau gue sih,"

"lo nggak punya kalender hahaha cielah hari ini juga lo kesambet apa? rajin banget sekolahnya udah dapat hidayah lo hahaha," anita tertawa lagi dan itu membuat fiona menutup panggilannya dengan kesal.

gadis itu menunduk memasangkan sebuah headset ketelinganya mendengarkan beberapa lagu sambil menunggu jemputan sopir tantenya, hari ini gadis itu ingin pak Sapri saja menjemputnya tidak dengan taxi onlain lagi.

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang