Part 18

3.4K 132 1
                                    

Tak ada yang bisa bertahan pada sebuah pilihan,ketika kau dihadapkan pada dua pilihan pilihlah yang benar-benar dari hatimu sehingga kau tak akan pernah menyesalinya di kemudian hari.

🍂🍂🍂

Kemarin malam setelah sadar Fiona langsung meminta untuk pulang kerumah saja,ia bahkan beberapa kali dibujuk agar tetap berada di rumah sakit sampai keadaannya benar-benar pulih tetapi bukan fiona namanya jika tidak keras kepala,mau tidak mau amanda tantenya harus mengikuti kemauan gadis itu.Alhasil dia di pulangkan dan di rawat di rumah saja.

Fiona sudah sangat pulih,ia sudah bisa duduk dengan tegap,tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak dari biasanya.

Malam ini malam minggu,dan Delvin ada bersamanya kedua sahabat Delvin dan kedua sahabat Fiona juga.Lelucon yang di lontarkan Rian membuat Fiona terkadang ikut tertawa bukan karena leluconnya melainkan suara tawa Rian yang menuruknya unik.

"Udah..udah gue capek," Fiona memegang perutnya yang merasa sakit karena tertawa.

Delvin yang melihat itu mulai khawatir,semenjak fiona masuk rumah sakit sifat Delvin sangat protektif kepada Fiona dan mereka semua menyadari perbedaan itu.

Fiona hanya diam saja saat Delvin bertanya,membuat Delvin bertambah khawatir.

"Jangan buat dia ketawa lagi yan,kalo dia sakit lagi gimana?," Delvin berdecak kesal.

"Aelah lo yah mulai lagi deh posesifnya,Fiona udah sehat kali dia udah bisa senyum,ketawa,duduk rapi,ngehujat gue,ngebully dito,marah-marah udah bisa dia,udah sehat kok," Rian berkata panjang lebar.

"Gausah lagi deh,ntar dia kenapa-kenapa lagi,"

"Kok gue malahan lebih takut sama sifat lo yang sekarang yah Vin," sahut Dito,Delvin menatap tajam lelaki itu.

"Gue gini juga demi cewek gue kali," Fiona menatap lelaki itu datar.

"Kamu nggak pergi sekarang?,katanya hari ini ada kumpul buat OSIS?," ujar Fiona,Delvin mengangguk.

Tadi Delvin sudah mengatakan bahwa nanti ia akan ada rapat bersama anggota OSIS lainnya,dan Fiona mengangguk mengizinkan lelaki itu.Sudah lama ia tak ikut aktif bersama anggota lain,ia selalu menyuruh wakilnya untuk menghandel semuanya.Tapi hari ini wakilnya juga tak bisa,dan mau tidak mau Delvin harus turun tangan.

"Terus kenapa nggak pergi?," tanya Fiona,Delvin mengerucutkan bibirnya.

"Lo usir gue?," tanya Delvin dengan gaya bahasa yang dirubahnya,sesekali lelaki itu mengatakan kamu sesekali mengatakan lo.Ia belum terbiasa memanggil fiona kamu karena keseharian mereka dulu selalu bertengkar dan juga sepertinya Fiona juga sama masih belum terbiasa.

"Bukan gitu,kan tadi kamu bilang mau pergi cepet takut anggota lain nunggu lama," Fiona memberikan pengertian kepada Delvin.

"Yaudah aku pergi dulu," ujar Delvin lalu mengelus surai gadis itu.

"Hmm...masih ada kita loh disini," Anita berdecak kesal,kedua sejoli itu hanya tersenyum tipis.

"Cepat sembuh cewek bandel,kapan-kapan kita pergi kencan," ujar Delvin menatap manik mata Fiona,gadis itu bersemu merah.

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang