Part 15

3.4K 130 0
                                    

Alya pulang kerumahnya,masih dalam keadaan emosi.Ia melangkahkan kakinya untuk menuju kamar bundanya,Ia tahu bundanya pasti berada di kamarnya.

Saat hendak ingin mengetuk pintu kamar bundanya,suara tangisan terdengar di telinga gadis itu.Seluruh pertanyaan tentu saja telah siap di otaknya,tanpa menunggu waktu lama gadis itu memasuki kamar bundanya dengan wajah khawatir.

Eriska terkejut dengan kedatangan Alya yang tiba-tiba,biasanya gadis itu akan mengetuk pintu dulu.

"Sayang kamu sudah pulang?,"

"Bunda kenapa?,"tanya gadis itu tanpa menjawab pertanyaan Eriska.

Eriska menghapus Air matanya berusaha tersenyum "Bunda nggak papa,cuma tadi kepala bunda sakit karena nggak bisa tahan sakitnya makanya bunda nangis,".

Alya khawatir kepada wanita setengah baya itu "Udah minum obat?,"tanya Alya tak ingin bertanya lebih lanjut lagi tentang mengapa Eriska menangis,walaupun ia ingin dia tahu bahwa bundanya itu bukan wanita cengeng.

"Udah kok,"Ujarnya bohong sebenarnya bukan hal itu yang membuatnya menangis, tapi karena ada hal yang lain.

Eriska tersenyum melihat alya tersenyum kikuk "Ada apa?,"tanyanya memecah lamunan Alya.

"Bunda..bisa gak ngomong sama mama Delvin biar Alya sama Delvin dijodohin?,"tanyanya membuat Eriska tersenyum.

"Ma..maksudnya itu kalo Alya sama Gavin udah kelar sekolahnya,"Alya gelagapan sekaligus malu.

Eriska tersenyum jail "Kok cewek sih yang dateng buat minta Lamaran?, nyuruh Delvin dong,"ujar Eriska sembari menatap lekat wajah Anaknya itu.

"Ja..jangan bun,lebih baik para orang tua aja yang ngomong hehe,"

"Umm..entar deh,kalo ayah udah pulang kita ngomongin soal itu,"ujar Eriska membuat Alya kembali tersenyum merekah.

Drrttt...drtt..

Telfon Alya berdering,ia berpamitan ke pada bundanya untuk menerima telfon tersebut.

"Halo,"sapa Alya lebih dulu.

"Al..Gue lihat mereka masuk mall tadi,"

"Mereka makin deket aja?,"

"Kayanya ia Al..,"

"Jadi kapan kita kerjain tuh anak?,"

"Nanti lo ikut,kita kerjain dia make hantu-hantuan gimana?,"

"Apa itu nggak terlalu beresiko yah mell?,"

"Aelah,cuma boongan Al,udah lo serahin sama gue biar gue takut-takutin tuh cewek tengil,"

"Jadi lo bakal kerumahnya?,"

"Iyalah Al,dia itu cuma bareng pembantunya.Tantenya keluar kota kata orang suruhan gue tadi,"

"Okedeh,gue ikut tapi gue tunggu di mobil yah,siapa yang jadi hantu nya?,"

"Tenang..ada kok orang suruhan gue,"

"Alya sini makan sama bunda," pekik Eriska membuat alya berpamitan ke pada meli untuk bergabung bersama bundanya.

"Gue matiin dulu mell,kabarin gue nanti!,"ujarnya lalu mematikan sambungan telfonnya.

🍂🍂🍂

Fiona terlihat senang dan tak sengaja menggengam tangan Delvin, membuat degub jantung lelaki itu berpacu tidak biasa.

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang