Part 28

3.3K 122 3
                                    

Nyaman! apa kau tahu sekali lirikan dan kedipan di matamu langsung membuatku nyaman__

🍂🍂🍂

Fiona membaringkan tubuhnya di kasur King size miliknya,masalah silih berganti datang menghampirinya membuat kepalanya semakin pusing saja.Dan kali ini masalah tentang sahabatnya membuatnya benar-benar harus berfikir keras untuk menjauhkan Nandar dari Icha.

Ketukan beruntun pintu kamar gadis itu membuatnya terpaksa bangun dari tidurnya.

Pintu terbuka menampilkan seseorang yang sedang tersenyum merekah,Fiona memutar bola matanya malas.

"Ngapain lo kesini?," tanya Fiona,Alya tak menjawab dan langsung  masuk kekamar gadis itu.

"Pinjem Hp lo fii," Ujar Alya,sembari melompat ke kasur King size milik Fiona.

"Buat apa?,"

"Nelfon Hp gue,gue lupa naro Hp gue di mana,"

Fiona mengangguk lalu menunjuk bantalnya "Di bawah bantal,"

"Oke babe,"

"Jijik,"

"Cih kalo Delvin yang ngomong langsung di iyain,"sinis Alya.

Fiona memutar bola matanya malas"Kalo lo disini nelfonnya,emang lo bisa denger dering Hp lo?,"

Alya tak mengubris perkataan Fiona,ia terus melanjutkan pekerjaannya mengotak-atik ponsel Fiona.

setelah melakukan pekerjaannya,Alya memberikan kembali ponsel Fiona "Ini,gue udah inget Hp gue kelupaan di dapur tadi,"Alya keluar dari kamar Fiona,membuat Fiona berdecak kesal.

Gadis yang sedari tadi memperhatikan Alya itu mulai curiga dengan tingkah kakak gilanya,Ia mulai mengecek ponsel miliknya hingga kepala Alya kembali muncul dari balik pintu.

"Entar kalo Delvin dateng terus bawa Martabak,panggil gue yah," kata Alya tanpa dosa,lalu kembali menghilang dari pandangan Fiona.

Fiona mengepalkan tangannya kuat,ia buru-buru membuka room chatnya dengan Delvin dan benar saja Alya mengirimkan pesan pada Delvin untuk membawakannya Martabak dan juga jus atas nama Fiona dan lelaki itu telah membaca pesan tersebut.

"Dosa gue apa?," gerutu Fiona melempar asal ponselnya.

Fiona berjalan menuruni tangga,tadi Bi cica pembantu rumah tangga Bundanya memberitahu bahwa seseorang mencarinya tetapi seseorang itu tak mau masuk kedalam rumah dan biar Fiona tebak itu adalah Delvin.

Fiona membuka pintu rumahnya,gadis itu terkejut karena seorang gadis tengah menangis sesegukan di anak tangga teras rumahnya,gadis yang masih memegang kenop pintu itu memberanikan diri mendekati gadis tersebut.

Ia memegangi pundak gadis itu membuat gadis tersebut mendongak menatapnya.

"Icha," kaget Fiona,membulatkan matanya melihat gadis yang sedang menangis itu adalah Icha.

"lo kenapa?," tanya Fiona sembari duduk disamping icha mengelus punggung sahabatnya.Icha masih tak bergeming mulutnya seolah terkunci hanya untuk berbicara satu kata saja.

"Cha,"lirih Fiona,Icha melirik gadis di sampingnya sejenak lalu kembali menelungkupkan wajahnya di lekukan kakinya.

"L__lo bener," isak Icha menekuk lututnya,Fiona tetap mengelus punggung gadis itu mungkin ia telah paham arah pembicaraan Icha.

"Nggak usah dicerita cha,"

Icha mendongakkan kepalanya setelah sekian lama hanya menyembunyikannya di balik kedua kakinya yang di tekuk.

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang