Banyak dari mereka yang diam-diam menaruh cinta pada seseorang tapi tak berani mengungkapkan,mereka menyebutnya cinta dalam diam dan aku mengatakannya pengecut!
******
Fiona mendengus kesal menatap ruangan penuh buku ini,yah hari ini ia terlambat lagi dan harus membersihkan serta merapikan buku-buku di perpustakaan seorang diri,tapi tenang saja buku catatannya sudah di kerjakan oleh kedua sahabatnya.
"Yang ngejaga perpus emang makan gaji buta,kerjanya gimana coba ampe raknya gini banyak debu,"gerutu Fiona membersihkan rak buku itu menggunakan kemoceng.
"Ini juga buku-bukunya pada nggak kesusun rapi semuanya di campurin emang dasar human,"
"Ckck..,"
"Anjay,anjing,kampret,setan,bangsat,"umpat Fiona mengelus dadanya pelan,ia berbalik dan langsung memukul David menggunakan kemocengnya.
"Kenapa nggak sekalian ngeluarin semua isi kebun binatang?,"tanya David sembari menatap datar kearah fiona.
"Ngagetin aja lo SETAN,"umpat Fiona menekankan kata setan kepada David.
David menatap tajam kearah Fiona lalu menyentil bibir gadis itu"Bisa nggak sih mulut cewek nggak usah ngumpat-ngumpat kaya gitu?,"tanya David menatap lekat Fiona.
Fiona mengangkat alisnya sebelah"Ini aturannya udah kaya gini dari dulu,udah nggak bisa di ubah lagi,".
"Tetep aja lo cewek,jangan ngomong kasar misalkan lo ketemu orang yang mudah tersinggung bisa di telen hidup-hidup lo,"ujar David lalu menarik satu buku di rak yang barusan Fiona susun.
Fiona menatap gerak-gerik lelaki itu,ia bingung kenapa David begitu serius, minggu lalu juga dia serius seperti ini lelaki itu tak jadi melanjutkan omongannya karena seseorang memanggil mereka berdua.
"Lo kenapa sih?,"tanya Fiona ikut mendudukkan tubuhnya di kursi yang berada di perpus tepat di samping David.
"Gue kenapa?,"tanya David balik,Fiona memukul lelaki itu dengan kemoceng di tangannya.
"Lo sok banget dah baca bukunya,lo bisa baca buku kalo kebalik gini?,"tanya Fiona,David menyengir kuda.
"Gue udah Pro jangan khawatir,"ujar David lalu menaruh bukunya di atas meja tak jadi membaca ah ralat sebenarnya lelaki itu hanya ingin mengunjungi Fiona dan jujur ia hanya isin kepada guru Fisikanya untuk ke toilet tapi ini sudah 30 menit berlalu dan ia masih disini.
"Lo nggak belajar?,"tanya Fiona,David hanya tertawa hingga gadis itu memukulnya lagi.
"Lo bolos?,"tanya Fiona lagi.
"Nggak juga sih,tadi Izin ke toilet tapi udah di absen jadi gue hadir,"
"Terus kenapa lo masih disini bangke,"
David lagi-lagi menyentil bibir gadis itu,hingga Fiona meringis pelan.
"Bibir gue entar doer goblok,"gerutu Fiona menjauhkan tubuhnya dari David.
"gue mau lanjutin omongan gue yang waktu itu,"ujar David tiba-tiba menatap lekat kearah Fiona.
"Ngomong aja!,"
"Lo udah janjikan lo nggak bakalan benci sama gue?,"tanya David,Fiona mengangguk.
"Fii...gue nggak pernah anggep lo sebagai sahabat gue__
Belum sempat melanjutkan ucapannya,gadis di samping David sudah menyela ucapannya.
"terus apa? pembokat lo? enak aja yalau!,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Bad Girl
Ficção Adolescentekini ku ceritakan tentang seorang bad girl!! tidak tidak hanya ingin menunjukkan bahwa dia bad girl tapi sesungguhnya dia Fake!!. Bagaimana jadinya jika seorang bad girl menemukan seseorang yang mampu membuat hatinya mencair?dan perlahan membongkar...