Part 1

14.6K 309 12
                                    

Brak..

Sebuah tongkat mendarat di meja itu membuat orang-orang di dalam ruangan tersebut menatapnya takut takut terkecuali siswi yang sedang bermasalah ini ia hanya menatap guru BK yang sedang marah itu dengan tatapan datarnya.

"Kamu ini sudah berapa kali masuk di ruangan ini kamu nggak bosan? bisa tidak satu hari saja tidak membuat kekacauan?" Ucap Bu Lina dengan tatapan tajamnya serta amarahnya yang sudah memuncak.

"bosen sih iya bu mau gimana lagi udah kebiasaan saya,".ucap gadis itu enteng yang membuat guru-guru yang berada diruangan itu melongo dengan jawabannya.

"FIONA VICTORIA ARDANA" teriak bu lina yang sudah tersulut emosi.

tetap saja dengan teriakan begitupun Fiona sudah kebal gadis itu menatap guru yang berada di hadapannya dengan tenang tanpa rasa takut.

"sudah bu jangan marah marah gak baik buat kesehatan,"ucap ibu lia menenangkan ibu lina.

"Fiona jam istirahat nanti kamu bersihkan seluruh lapangan ibu bakalan awasin kamu jangan coba-coba menolak atau kamu saya aduin ke tante kamu,".ucap bu lina yang sudah terkontrol kembali.

"Yasudah kamu boleh pergi bel sudah berbunyi,".

gadis itu keluar dari ruangan mencekam itu dengan santai baginya ia sudah terbiasa dengan ruangan itu.

Fiona melewati beberapa kelas untuk menuju kelasnya,sepanjang jalan menuju kelasnya ia selalu di soroti mata dari siswa siswi melalui jendela kelas masing masing, ada juga yang menghampirinya bertanya sekedar basa basi Fiona pun agak risih ia lantas lebih mempercepat jalannya.

Kini tibalah Fiona di ambang pintu kelasnya perlahan ia membuka pintu kelasnya lalu memasuki ruangan tersebut yang di sambut tatapan dari guru dan temannya.

"Fiona...terlambat lagi kamu nak,"ucap ibu siska lembut yang membuat langkah Fiona terhenti lalu menatap gurunya tersebut.

"Maafin saya bu tadi saya di ruangan BK lagi biasa,".ucap fiona juga melembut jangan tanya mengapa Fiona begitu menghargai ibu siska baginya ibu siska ini berbeda dari guru-guru lain jika Fiona mempunyai masalah bu siska selalu menenangkan fiona tanpa Fiona cerita apa masalah tersebut.

"yasudah kamu duduk..,"

fiona melanjutkan langkahnya menuju tempat duduknya sedangkan temannya masih menatapnya.

"Gausah lirik gue!! gue colok mata lo pake gaya What is love kapok lu,"ucapnya sadis lalu seketika itu temannya berbalik menatap papan tulis.

Fiona terduduk meregangkan ototnya serta mengeluarkan buku mata pelajaran hari ini jangan salah walaupun fiona anak yang berandalan tetapi dia sangat pintar dalam segala mata pelajaran hanya saja dia malas untuk selalu berhadapan dengan guru-guru di sekolah ini.

"Fii lo ngapain sampe masuk BK lagi?," tanya Anita yang menyenggol lengan fiona dan mendapat tatapan tajam dari Fiona.

"gak usah di bahas,".ucapnya datar.

"Lo yah ama sahabat sendiri pun lu irit bangke,"

Fiona tidak mengubris celotehan anita yang terus-terusan bertanya untuk saat ini dia hanya fokus ke mata pelajaran hari ini.

Kriinggg..
bunyi bel bertandakan jam pelajaran pertama telah usai.

"untuk hari ini kita akhiri sampai disini minggu depan kita lanjutkan,".ucap ibu siska dan di balas teriakan dari siswa siswi.

siswa siswi berhamburan keluar kelas mencari kenyamanan tentu saja sebagian dari mereka mengarah ke Kantin.

"Fii ayo ke kantin gue laper nih,"ucap anita mengoyangkan lengan Fiona.

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang