Jangan Egois dengan mencoba untuk menang sendiri,ingat kau diuji saat ini bersabarlah dan tahan dirimu__
🍂🍂🍂
Kaki Fiona melemas begitu saja,ia benar-benar bingung dengan keadaan seperti ini.
Ucapan Bundanya terngiang-ngiang di kepalanya,apa yang dia katakan Alya dan Fiona sodara?.
Gila ini benar-benar gila,Fiona terduduk ke lantai begitupun juga Alya yang langsung terduduk mendengar hal itu.
Delvin ikut terkejut,bagaimana mungkin seperti itu.Ia menatap kedua orang tuanya yang tampak tak terkejut sama sekali bahkan mereka sangat tenang.
"Bun,apa yang bunda bilang?," tanya Alya sekali lagi.
"Sayang,Fiona itu adik kamu nak," ujar Eriska kembali.
Eriska sangat bingung,apa ini kesalahan karena telah mempertemukan dua sodari yang tidak saling kenal saat kecil?.
"Gak mungkin," sela Fiona,meremas kedua tangannya.
Amanda mendekati Fiona,memegang pundak gadis itu "Ini kenyataan sayang,kamu punya sodara dan malam ini kamu harus selesaikan masalah ini dan dengarkan penjelasan Bunda dan Ayah kamu,".
Mereka semua dalam keheningan,Alya dan Fiona yang sibuk bergelut dengan pemikirannya.
Kedua orang tua Delvin akan pamit sekarang,karena ini masalah kelurga mereka.
Mama dan papa Delvin mengajak Delvin untuk meninggalkan mereka semua,tapi rasanya Delvin juga ingin mengetahui hal tersebut lebih lanjut.
Seolah mengerti dengan tatapan Delvin,kedua orang tua Delvin mengangguk.
"Nanti papa jelaskan dirumah,mari kita pulang ini urusan keluarga mereka," ujar papanya lalu menarik tangan Delvin untuk keluar rumah tersebut.
*****
Disinilah mereka sekarang,diruang keluarga berkumpul dan saling pandang satu sama lain.Eriska dan Jery selaku orang tua dari Fiona dan Alya hanya dapat menarik nafas dalam,untuk melanjutkan cerita mereka.
"Dengarkan Ayah sama Bunda malam ini,dan sebelumnya Bunda dan Ayah minta maaf sama kalian,"ujar Jery menatap bergantian kedua putrinya.
Fiona menarik nafas dalam-dalam,Alya memautkan tangannya kuat teringat dengan tingkahnya yang menghina orang tua Fiona padahal ia telah berbicara buruk tentang orang tuanya juga.
"Kalian berdua sodara,Alya kakak kamu Fio kalian kami pisahkan semasa kalian kecil,Ayah dan Bunda yang harus melarikan Alya kerumah sakit karena penyakit yang sudah di idapnya dari kecil,penyakitnya susah di sembuhkan di negara ini sayang hingga Ayah sama Bunda harus membawa Alya ke luar negeri dan harus bolak balik lagi ke indonesia supaya bisa lihat kamu.Ayah dan Bunda yang susah berbicara,bercengkrama bahkan makan bersama kamu membuat kami berdua juga tersiksa,membuat kamu membenci kami__,"Eriska mengingat bagaimana anak sekecil Fiona mulai membenci kedua orangtuanya dengan sikap acuhnya.
"__Waktu itu masa-masa sulit ayah sama bunda sayang kamu selalu berlarian kearah kami yang baru pulang dengan membawa surat undangan sekolah tapi kami menolaknya,kami benar-benar minta maaf sayang malam itu kami benar-benar sibuk lagi harus ke New York untuk menjenguk Alya,karena dokter pribadinya menelfon kami lagi bahwa keadaannya benar-benar memprihatinkan.Saat kami kembali lagi ke indonesia,kami menemukan surat undangan sekolah kamu lagi seingat bunda itu surat kelas 6 SD kami membacanya dan berniat untuk pergi besoknya dan malamnya lagi kami mendapat kabar__,"ucapan Eriska terpotong saat Fiona menyelanya.
"Dan malam itu sempurna Fiona membenci Bunda sama Ayah.Fiona senang melihat kalian akhirnya membaca undangan itu,fiona sengaja menaruhnya disitu tapi begitu Ayah menerima telfon lagi undangan itu terbuang kelantai dengan Fiona yang melihat dengan mata kepala Fio," Ujar Fiona menyela ucapan bundanya,Eriska mengangguk ia mulai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Bad Girl
Teen Fictionkini ku ceritakan tentang seorang bad girl!! tidak tidak hanya ingin menunjukkan bahwa dia bad girl tapi sesungguhnya dia Fake!!. Bagaimana jadinya jika seorang bad girl menemukan seseorang yang mampu membuat hatinya mencair?dan perlahan membongkar...