Part 54

2.3K 80 1
                                    

Cinta bertepuk sebelah tangan itu sakityah! Sampe ke ulu Hati.

****
Pagi hari ini Delvin sudah ingin berangkat ke sekolah, yah lelaki keras kepala itu memaksakan diri untuk keluar dari rumah sakit dan ingin secepatnya pergi ke sekolah.

Bukan tanpa sebab lelaki itu memaksakan diri, keadaannya memang sudah sangat membaik tak ada yang perlu di khawatirkan. Selain itu Delvin juga ingin menyelesaikan urusan yang belum terselesaikan.

Ini menyangkut orang yang sangat di sayanginya, ia ingin hidupnya kembali tenang bersama Fiona tanpa ada gangguan apapun.

Delvin tidak ingin melakukan hal ini, tetapi gadis yang bernama Cindy itu tidak bisa di hentikan baik-baik. Cintanya untuk Delvin benar-benar membuat gadis itu menutup mata dan telinganya.

Delvin selesai memakai uniform sekolahnya lengkap, beruntung Mamanya membawa seluruh perlengkapan sekolah Delvin pagi tadi. Lelaki itu sudah berpesan bahwa ia ingin ke sekolah.

"Sarapan dulu Vin," sahut Marina aka. mama Delvin.

Delvin yang berjalan hendak keluar dari ruangannya, terpaksa menghentikan langkah kakinya karena suara sang Mama.

"Tau tuh, baru sembuh juga. Mana nggak salim lagi," sahut Marcel membuat Delvin mendelik ke arah lelaki yang tak lain adalah abangnya sendiri.

"Namanya juga manusia, kadang sifat lupa nya itu kumat," Delvin berkata santai membuat Marcel merengut kesal.

"Udah, kenapa sih mulai berantem kaya anak kecil lagi," Marina melerai.

Delvin mendekat ke arah Marina.

"Delvin ke ruangan Fio dulu Mah, terus berangkat ke sekolah. Nanti Delvin sarapan di kantin sekolah aja," ujar Delvin lalu mengamit tangan Marina untuk salim.

Marcel juga mendorong lengannya maju ke wajah Delvin membuat lelaki itu mengernyitkan dahi.

"Salim sama abang juga,"Marcel menggerakkan tangannya meminta adiknya untuk menyalim tangannya. Delvin memukul punggung tangan lelaki itu membuat Marcel meringis.

"Ogah!,"ketus Delvin lalu berjalan keluar dari ruangannya.

"Kualat lo!," teriak Marcel.

"Nggak peduli!,"balas Delvin.

Marina menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah kedua puteranya.

Setelah berjalan menyusuri beberapa ruangan VVIP yang lain, Delvin tiba di depan ruang rawat Fiona. Tak menunggu lama lelaki itu segera membuka pintu ruangan tersebut dan memasukinya.

"Loh Vin, lo udah mau ke sekolah aja?," tanya Alya mendapati Delvin membuka pintu ruangan Fiona.

"Iya, gue udah nggak papa," sahut Delvin sambil berjalan ke arah ranjang tempat Fiona berbaring dengan alat penopang hidupnya.

"Selamat pagi, sweetheart," sapa Delvin lalu mendaratkan kecupan singkat di dahi Fiona.

"Kemana David?," tanya Delvin melirik sekilas kearah Alya yang ternyata sedari tadi mengamatinya.

"Udah pulang, dia kan juga mesti sekolah,"

"Gue titip Fiona, Al. Pulang sekolah nanti gue langsung mampir kesini," sahut Delvin kembali mengelus surai gadis itu.

Fake Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang