Hidupku pasti berakhir karena dia telah memilih seseorangnya, siapa yang memikirkan perasaan dan juga hatiku kalau bukan diriku sendiri yang akan membangunnya lagi__
****
Fiona tidak tau harus berkata-kata apa lagi, tangannya kini bergetar begitu Delvin berbicara dan bukan namanya lagi yang terlontar ketika ia sadar melainkan nama gadis yang sangat ia benci.Fiona mundur selangkah, menatap tak percaya ke arah Delvin dan juga pendengarannya. Ini sudah kedua kalinya dan Fiona tak ingin mendengarnya untuk ketiga kalinya.
Cindyy....
Cindyy....
Cindyy...
Hanya nama itu yang di sebutkan Delvin, rasanya perjuangan Fiona cukup sampai disini saja. Ia sudah tak berniat melanjutkannya dan membangunnya kembali. Mungkin
"Fiii," sahut Anita begitu melihat Fiona mundur sepelan mungkin.
"Hey, jangan kaya gini," sahut Anita memegang pundak gadis itu.
Semua orang memang mematung mendengar Delvin saat itu, tapi mereka tak tahu harus berbuat apa. Dito maupun Rian enggan juga berbicara. kehilangan ingatan dan juga jalan hidup yang terus berliku-liku di kehidupan ini bukanlah kemauan Delvin ataupun makhluk hidup lainnya. Ini kehendak Tuhan, alur hidupnya sudah teratur oleh sang maha kuasa.
"apa lo bakal nyerah?,"
Suara itu berhasil memecah keheningan yang melanda, Fiona melihat kearah Delvin yang kini menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Lelaki itu masih memegang kepalanya yang masih berdenyut kemudian menatap sayu ke arah Fiona.
apa-apaan tatapan itu!
"Apa lo bakal nyerah sekarang?," ujar Delvin kembali membuat Fiona terdiam, Anita melepaskan pelukannya dari Fiona lalu berjalan keluar di ikuti oleh Icha dan kedua sahabat Delvin.
Mereka memang butuh waktu untuk berbicara berdua tanpa penggangu!.
Fiona menatap nanar ke arah pintu ruangan yang baru saja di lewati oleh kedua sahabatnya dan juga kedua sahabat Delvin.
"Apa lo bakal nyerah sekarang saat gue mulai percaya sama lo?,"
Fiona kini benar-benar berbalik menatap Delvin yang tengah menatapnya tanpa ekspresi, seolah apa yang baru saja di dengar Fiona itu bukan berasal dari mulutnya.
"Lo udah ingat sama gue?," tanya Fiona girang sambil berjalan mendekat ke arah Delvin.
Tanpa aba-aba Fiona memeluk Delvin membuat lelaki itu melotot kaget.
"lo udah pulih?,"
"Ingatan lo udah pulih?,"
"Coba eja nama gue?,"
"F-I-ON-A,"
"Coba gitu Vin,"
Delvin menatap gadis di depan matanya ini dengan ekspresi aneh, apa gadis ini berasal dari planet lain? Apa dia baru saja berubah menjadi manusia.
"Gu__gue belum ingat!,"
Tetoot Zonk!
"kok belum ingat? Tadi sok sok an bilang "apa lo bakal nyerah sekarang," eh tau-taunya belum ingat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Bad Girl
Teen Fictionkini ku ceritakan tentang seorang bad girl!! tidak tidak hanya ingin menunjukkan bahwa dia bad girl tapi sesungguhnya dia Fake!!. Bagaimana jadinya jika seorang bad girl menemukan seseorang yang mampu membuat hatinya mencair?dan perlahan membongkar...