Happy Reading ^^
"Sayang, bangun!"
Sejeong yang baru keluar dari kamar mandi setengah berteriak melihat suaminya masih tertidur pulas.
Merasa gemas, Sejeong bergerak naik ke tempat tidur lalu mencium bibir Daniel sebentar. Cara paling ampuh membangunkan suaminya itu.
Dan benar saja Daniel langsung membuka matanya sambil tersenyum lalu membawa Sejeong ke dalam pelukannya.
"Daniel! Nanti kamu telat," Sejeong memukul pelan dada Daniel.
"Biarin aja. Kan aku Bos-nya"
"Dih!"
"Niel, bangun gak!" Sejeong sedikit mengancam melihat Daniel yang kembali menutup matanya.
"Iya, sayang, iya," Daniel akhirnya bangun dan menyeret langkahnya dengan malas menuju kamar mandi.
Sementara Sejeong merapikan tempat tidur mereka. Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan muncul kepala Daniel dari balik pintu.
"Yang, handuk aku dong. Kelupaan"
Sejeong geleng-geleng sebentar lalu mengambilkan handuk Daniel. Dan saat Sejeong menyodorkan handuk, Daniel tiba-tiba menarik tangannya untuk ikut masuk ke dalam kamar mandi.
Daniel menyandarkan tubuh Sejeong ke pintu kamar mandi dan mulai melumat bibir istrinya itu.
"Daniel, ih!" Sejeong melotot gemas setelah melepaskan ciuman mereka. Suaminya itu hanya cengengesan.
"Udah buruan mandi sana"
"Mandiin," rengek Daniel seperti anak kecil.
"Kamu bukan bayi, Niel"
"Mandi barengg"
"Gak. Aku udah mandi," Sejeong memelet kecil.
"Curang, kok mandi duluan"
"Ya kamunya kebo. Dari tadi dibangunin juga"
"Ya udah, kalau gitu bantuin aku cukuran"
Sejeong mengangguk dan langsung saja Daniel mengangkat tubuh Sejeong duduk di atas westafel, setelah itu mengeluarkan alat cukur dan creamnya.
Sejeong pun mulai mengoleskan cream cukur di sekitar mulut Daniel.
"Bisa gak?" Daniel menanyai melihat Sejeong nampak ragu-ragu memegang alat cukurnya.
Sejeong menggeleng, "Nanti kalau luka gimana?"
"Gak akan. Sini aku ajarin," Daniel mengarahkan tangan Sejeong untuk mulai menggerakan alat cukur di wajahnya.
Setelah selesai, Sejeong mengambil handuk kecil untuk membersihkan sisa cream cukur. Sejeong tersenyum puas melihat hasil pekerjaanya.
"Makasih udah dibantuin," Daniel mengecup bibir Sejeong sekilas.
"Ya udah, sana kamu mandi. Aku mau bikin sarapan dulu," Sejeong turun dari westafel setelah itu berjalan meninggalkan kamar mandi.
Sejeong benar-benar melakukan kegiatan paginya dengan teramat bahagia, bahkan ia ingin terus seperti ini. Membangunkan Daniel, membuatkan sarapan, lalu menyiapkan baju kerjanya.
Sejeong yang sedang menata hidangan di meja makan dibuat sedikit terkejut dengan tangan yang tiba-tiba melingkar di perutnya dan si pelaku juga mencium pipinya.
"Makan dulu, Niel"
"Makan kamu aja boleh gak?"
Sejeong berdecak gemas, lalu berbalik menghadap Daniel. Dan Sejeong semakin gemas melihat penampilan suaminya itu bahkan belum rapi sama sekali. Rambut yang masih acak-acakan, kemeja yang belum di masukkan dan dasi yang masih tergantung di leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Fanfiction[sequel My Handsome Producer] "Kamu itu seperti es krim, dingin tapi manis" 18+