"Nuna," Jihoon menghampiri Sejeong yang baru saja selesai take, sambil menyodorkan ponsel Sejeong yang ada ditangannya.
Sejeong melihat tertera nama 'Hubby' dilayar ponselnya. Ekspresi Sejeong langsung berubah datar.
"Dari tadi hyung nelponin terus," jelas Jihoon.
"Angkat aja, tapi bilangin aku lagi take," ucap Sejeong dingin.
Jihoon menurut saja.
"Hallo, hyung"
"Kasih telponnya ke Sejeong!" perintah Daniel langsung.
"Nuna lagi take, hyung"
"Gue tau lo bohong, Hoon,"
Jihoon meringis. Ia melihat pada Sejeong yang masih menunjukkan ekspresi datar, seolah berusaha tidak peduli.
"Kim Sejeong!"
Itu panggilan dari seseorang yang datang menghampiri Sejeong. Dan dengan kondisi telpon yang masih tersambung, Daniel bisa mendengar jelas suara orang yang memanggil nama istrinya itu. Oh Sehun.
Makin tidak enaklah Jihoon jadinya dengan bosnya itu. Jihoon kemudian berniat sedikit menjauh, tapi di sebrang sana Daniel lebih dulu bilang,
"Diam di situ, Jihoon! Gue mau denger mereka ngomong apa"
Jihoon kaget. Ini bosnya kok bisa baca pikiran dia sih?
Jihoon cuma bisa menurut lagi.
"Gimana tadi syutingnya?" Sehun menanyai sambil terus memasang senyum ramahnya.
"Lancar-lancar aja, Pak"
"Kok 'Pak' sih? Kan aku udah pernah bilang, panggil Sehun aja"
"Gak enak. Soalnya ini kan masih di lokasi syuting," balas Sejeong halus.
"Jadi kalau diluaran bisa dong"
Sejeong hanya tersenyum seadanya menanggapi guyonan Sehun itu.
"Jeong, kamu gak papa?" tanya Sehun tiba-tiba sambil semakin mendekat pada Sejeong, "Itu muka kamu pucat loh, Jeong"
"Gak pa-pa kok, Pak. Cuma emang lagi gak enak badan sedikit"
"Ya ampun, Jeong, harusnya kamu tuh gak usah maksain diri. Gak pa-pa kok kalau kamu mau izin dulu"
"Gak usah khawatir, Pak, saya masih kuat kok"
"Beneran? Saya pesenin makan siang ya?"
"Gak perlu, Pak. Beneran saya baik-baik aja kok"
"Jangan sampai sakit ya, Jeong. Jujur itu bikin saya khawatir," Sehun mengelus kepala Sejeong.
Jihoon dan Haebin yang melihat itu reflek saling pandang. Siapapun yang melihat perhatian Sehun itu pasti akan berpikiran sama. Sehun menyukai Sejeong.
Jihoon buru-buru melihat layar ponsel Sejeong lagi, dan ternyata sambungan telpon dengan Daniel tadi sudah terputus. Mungkin telinga bosnya itu terlanjur memanas mendengar obrolan itu.
ººº
Setelah selesai syuting, Sejeong meminta Jihoon untuk mengantarkannya ke rumah ayah mertuanya. Rasanya Sejeong ingin mengadukan kelakuan Daniel pada ayah mertuanya, tapi kemudian ia jadi tidak tega kalau Daniel kena marah oleh ayahnya.
"Nuna kasih tau Daniel hyung dulu ya? Nanti hyung nyariin lagi kaya waktu itu," saran Jihoon setelah memarkiran mobil di halaman rumah besar keluarga Kang.
"Dia pasti tau aku di sini, Hoon," sahut Sejeong.
"Hoon, kamu di sini aja ya? Siapa tau aku tiba-tiba pengen pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Fiksi Penggemar[sequel My Handsome Producer] "Kamu itu seperti es krim, dingin tapi manis" 18+