Chapter 2

14K 489 51
                                    

Sejeong melangkahkan kakinya ke gedung KangD dengan perasaan canggung. Pasalnya sekarang semua orang memandangnya bukan sebagai Kim Sejeong lagi, tapi sebagai istri pemimpin mereka. Semua pegawai terlihat memberi hormat padanya, bahkan semuanya jadi canggung untuk menyapanya.

Sejeong terus berusaha tersenyum ramah dan menyapa semua pegawai seperti biasanya ia lakukan. Yeoksi, she's god Sejeong.

"Eits, ibu negara dateng," sambut Minhyun melihat Sejeong mendatanginya di studio.

"Apaan sih?" Sejeong malu-malu tapi sedikit kesel juga diledeki Minhyun begitu.

"Nih, gue bawain makan siang," Sejeong manaruh satu kotak makan di meja kerja Minhyun, "Kebetulan gue masak banyak. Baikan gue?"

"Baik banget sumpah lo, Jeong. Terharu gue," Minhyun menepuk-nepuk kepala Sejeong, "Makasih ya."

"Hm"

"Jadi gimana bulan madunya?" goda Minhyun sambil menaik-turunkan alisnya.

"Lo tuh ya, muka aja kaya malaikat, otaknya sama mesumnya kaya temen lo"

Minhyun puas banget ketawanya pengen Sejeong jitak rasanya.

"Cowo tuh ya, kalau gak mesum gak normal"

Kali ini Sejeong yang ketawa membenarkan ucapan Minhyun itu.

"Ahh MinMin, gue kangen sama lo," Sejeong menarik-narik pipi Minhyun.

"Kalo gue MinMin, lo BongBong-nya"

"BongBong?" Sejeong mikir bentar dan detik berikutnya Sejeong langsung mukul lengan Minhyun, "Enak aja!"

Dan mereka berdua pun ketawa bareng sebelum suara deheman keras menginterupsi candaan mereka. Sejeong dan Minhyun kompak menoleh. Sudah ada Daniel terlihat bersandar di pintu studio sambil melipat tangan di dada.

Sejeong langsung mendekati Daniel yang udah pasang wajah datar. Minhyun sih selow aja.

"Ngapain di sini? Bukannya langsung ke ruangan aku"

"Tadi ngasih makan siang dulu buat Minhyun"

"Kamu buatin dia juga?"

"Iya, tadi aku keinget Minhyun juga. Kesian dia jomblo gak ada buatin makan siang"

"Gak usah ditegasin juga kali, Jeong," gemes Minhyun.

"Ya udah, ke ruangan aku sekarang. Ada kontrak baru yang harus kamu tanda tanganin"

"Siap bosquu," sahut Sejeong sambil menaruh satu tangannya di kening tanda hormat.

"Dadah, MinMin," Sejeong melambai pada Minhyun yang dibalas juga oleh Minhyun

"Lain kali buatin lagi ya, Jeong"

Dan langsung saja Minhyun dapat death glare dari Daniel.

"Tenang, Niel. Gue makan nasi, bukan makan temen"

Sejeong pengen ketawa aja, tapi takut Daniel tambah marah. Ia kemudian cepat menyusul Daniel yang lebih dulu meninggalkan studion.

Sejeong sedikit kewalahan mengimbangi langkah cepat Daniel. Namun tiba-tiba Daniel berhenti yang membuat Sejeong hampir saja menabrak punggung lebar suaminya itu.

"MinMin?" Daniel berbalik dan menatap Sejeong sedikit tidak terima, "Kamu aja gak pernah manggil aku dengan sebutan manis kaya gitu."

"Nama kamu tuh Daniel. Masa aku panggil DanDan?"

Daniel melotot kesal.

Sejeong cengengesan, "Becanda, Yang."

Namun raut wajah Daniel tetap tidak berubah. Tapi bukan Sejeong namanya kalau tidak bisa dengan mudah meluluhkan suaminya itu.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang