Chapter 19

7.4K 320 22
                                    

"Harus banget ya itu hukumannya, yang?" Daniel memasang wajah memelas.

Sejeong mengangguk pasti sambil melipat tangan di dada, yang artinya hukuman darinya tidak bisa ditawar lagi.

Daniel dan Sejeong sekarang sudah berada di kamar mereka. Daniel baru pulang beberapa menit yang lalu dan Sejeong sudah menunggunya di atas tempat tidur dengan tak sabaran.

"Aku mana bisa, yang"

"Hubby bisa"

"Gak bisa, sayangku"

Sejeong menggeleng tidak mau tau, "Hubby harus joget nayana pokoknya!"

Nayana itu ceritanya lagu grup barunya Guanlin. Iya, Guanlin sekarang udah debut. Sejeong suka gemes sendiri ngebayangin suaminya nari-nari kayak anak boiben.

Daniel akhirnya pasrah saja. Yang penting istrinya senang.

"Bayarannya 5 ronde loh ya"

"Hubby ih!"

Daniel yang masih pakai kemeja putih lengkap sama dasinya pun mulai bikin gerakan ngikutin lagu. Sejeong cuma bisa gigitin bantal liat suaminya nari nayana. Punya suami keren banget sih. Heuheu.

(gini nih penampakannya gaes)

"Udah ya?" Daniel tiba-tiba berhenti di tengah-tengah lagu, lalu langsung melompat ke tempat tidur, melukin Sejeong bagai guling.

"Kok udahan sih, hubby? Kan belum selesai"

"Takutnya kamu mimisan liatnya"

"Dih!" Sejeong berdecih gak terima. Tapi emang bener sih kayaknya wkwk.

"Satu lagu lagi ya, hubby?"

"Gak," sahut Daniel cepat.

"Pengen liat hubby nari lagu day by day," Sejeong setengah merengek.

Daniel langsung ketawa.

"Aku lanjutin goyang di atas kamu aja, ya?"

"Hahah. Apa sih!"

Begitulah kira-kira obrolan unfaedah suami-istri itu malam itu.

*

Pagi itu seluruh kota sedang diguyur hujan, membuat Sejeong lebih memilih merapatkan selimutnya karna dinginnya udara. Daniel yang biasanya terlambat bangun, malah lebih dulu membuka matanya.

Melihat sang istri masih tidur, Daniel pun kembali memejamkan matanya sambil menyembunyikan wajahnya di dada Sejeong yang sedang tidur miring ke arahnya. Tiba-tiba Daniel menyengir begitu menyadari Sejeong tidak memakai bra di balik piyamanya.

"Eungh..," Sejeong mendesah halus masih dengan mata terpejam, merasakan Daniel mengulum putingnya dari luar piyama.

"Yang, aku mau nyusu ya? Kamu lanjut tidur aja, gak pa-pa"

Sejeong cuma bisa tersenyum geli dan membiarkan saja Daniel membuka kancing piyamanya satu persatu.





Tiba-tiba sebuah panggilan dari ponsel Sejeong seketika saja mengalihkan perhatian mereka.

"Bentar, by. Ada telpon," Sejeong meraih ponselnya yang ada di atas nakas.

Daniel tidak menjauhkan mulutnya dari dada Sejeong, yang membuat Sejeong harus berusaha setengah mati agar tidak mendesah selama menerima telpon yang ternyata dari Eunwoo.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang