Chapter 6

9.6K 417 13
                                    

Seperti biasa Sejeong selalu bangun lebih dulu dari Daniel. Setelah cuci muka sebentar sama sikat gigi, Sejeong balik lagi ke tempat tidur buat bangunin Daniel.

"Hubby, bangun," Sejeong goyang-goyangin badan besar Daniel, tapi si empunya badan gak bereaksi sama sekali.

Sejeong yang geregetan akhirnya deketin mulutnya ke telinga Daniel, terus bisikin sesuatu dengan nada sensual.

"Hubby~"

Dan makin kebablasan lah Sejeong dengan nyiumin lehernya Daniel.

Tangan kekar Daniel tiba-tiba udah melingkar di pinggang Sejeong. Sejeong sempat kaget. Jadi sekarang posisinya Sejeong udah tiduran lagi di samping Daniel sambil Daniel melukin Sejeong erat.

Daniel sekarang udah buka matanya dan lagi liatin istrinya sambil senyum-senyum mesum.

"Kamu kalau bangunin aku kaya gitu, adek aku juga ikutan bangun, Yang"

Glek!

"Udah ah, kamu buruan mandi sana!" Sejeong langsung menghindar, tapi cepat ditahan sama Daniel.

"Nanti ya, habis ini." Daniel sudah bergerak menindih Sejeong.

Sejeong mau protes, tapi bibirnya keburu dibungkam sama Daniel. Dan detik berikutnya terdengar desahan-desahan dari balik selimut yang membuat pagi mereka terasa lebih panjang.

ººº

"Hubby, nanti pulangnya jam berapa?" tanya Sejeong sambil bantu ngancingin kemeja Daniel.

"Paling jam 8 kaya biasa," jawab Daniel yang malah lagi mainin rambut panjang Sejeong.

"Gak bisa pulang sore aja?"

"Emang kenapa?" goda Daniel, sekarang sambil melukin pinggang Sejeong.

"Kamu kan tau aku takut malam-malam sendirian di rumah"

"Iya. Aku usahain, ya?"

"Pokoknya kalau pulangnya malem-malem gak aku kasih jatah." bibir Sejeong udah dalam mode maju satu centi.

"Dih, kok gitu?" Daniel malah ketawa.

Sejeong cuma diem. Gak nyahut. Mukanya masih ditekuk. Rada kesel ketakutan dia dianggap bercandaan sama Daniel.

Karna penampilan Daniel sudah rapi, Sejeong meninggalkan Daniel pergi ke ruang makan. Daniel pun cepat menyusul.

"Kenapa sih, Yang? Ada sesuatu yang ganggu kamu?" Daniel mengambil tempat duduk di samping Sejeong.

Sejeong hanya menggeleng singkat sambil sibuk menyusun roti lapis buat sarapan mereka.

"Yang!" Daniel meraih tangan Sejeong yang habis menaruh roti lapis di piring dia.

"Kan aku udah bilang, aku tuh takut, hubby," Sejeong melihat Daniel dengan mata yang udah berkaca-kaca.

Daniel sedikit panik dibuatnya dan langsung saja menarik Sejeong kepelukannya.

"Ya udah, kalau kamu takut, nanti kalau kamu udah selesai sama kegiatan kamu, minta anterin Jihoon ke kantor aja, habis itu kamu pulang bareng aku. Ya?" ucap Daniel menyarankan, sambil tangannya bergerak mengelus rambut Sejeong.

Sejeong cuma ngangguk.

"Udah ah, jangan mewek pagi-pagi. Mau aku bikin mendesah lagi?" canda Daniel yang malah bikin Sejeong melotot ke arahnya.

"Hubby!"

"Iya, Sayang"

ººº

Akhirnya Sejeong mengikuti saran Daniel. Setelah kegiatan pemotretannya selesai, Sejeong langsung diantar Jihoon ke kantor Daniel. Sejeong memang sudah kembali sibuk dengan berbagai schedule barunya mulai dari pemotreran sampai interview majalah.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang