Chapter 32

4.9K 298 42
                                    


"Sebenernya apa mau lo?" mata Daniel memincing.

"Mau gue?" orang itu terlihat pura-pura berpikir, lalu berkata,

"Gue mau istri lo-"

BUKHH!

Seketika saja Daniel melayangkan sebuah pukulan keras ke wajah orang itu.

"BERANI LO NYENTUH DIA, GUE PASTIIN LO BAKAL HABIS DI TANGAN GUE, OH SEHUN!!"








Sehun tiba-tiba tertawa tidak jelas, seolah puas melihat Daniel yang emosi.

"Oke, oke," Sehun melepaskan diri dari cekalan Daniel.



"Lo mau istri lo balik? Oke. Tapi tunggu setelah syuting selesai"

Daniel mengernyit penuh tanya.

"Iya. Gue sengaja nyulik istri lo ke sini karna syutingnya bakal diadain di sini"

"LO UDAH GILA YA?" teriak Daniel frustasi.

"Asal lo tau Sejeong itu lagi hamil, Sehun!"

Sehun tentu saja dibuat terkejut.

"Lo pikir ini lelucon? Kalau terjadi apa-apa sama anak gue gimana, bangsat!?" Daniel mendorong dada Sehun cukup keras.

Sehun tidak membalas karna ia tau ia salah di sini.

Daniel berjalan melewati Sehun, bersiap ingin mencari Sejeong di seluruh sudut rumah itu.

"Hubby!"

Terdengar panggilan dari lantai dua. Sejeong terlihat buru-buru menuruni tangga hingga ia hampir terjatuh ketika sampai di anak tangga terakhir, beruntung Daniel segera menangkap tubuhnya.

Daniel memeluki istrinya sangat erat. Detik-detik menyebalkan itu sudah berlalu. Sungguh rasanya Daniel ingin mengubur pria bernama Oh Sehun itu hidup-hidup karna sudah membuatnya ketakutan setengah mati.

"Kamu gak pa-pa, yang?" tanya Daniel setelah melepaskan pelukannya.

"Gak pa-pa, hubby"

Daniel tersenyum lega lalu diciumnya kening Sejeong lamat-lamat.

"Aku takut, hubby," Sejeong memeluk Daniel lagi.

"Udah, gak pa-pa. Nanti kita gebukin orangnya sama-sama"

Sejeong melepaskan pelukannya dan memandangi Daniel bingung.

Daniel pun kemudian menuntun langkah Sejeong ke hadapan Sehun.

"Pak Sehun??"

"Iya, yang. Dia dalangnya. Kurang kerjaan amat emang"

"Sorry, sorry. Iya gue tau gue salah"

"Salah banget, Hun. Bisa fatal akibatnya, tau gak!" Daniel masih dalam mode emosi.

"Astaga, jadi pak Sehun cuma ngerjain kita?"

Sehun mengangguk dengan wajah bersalahnya.

"Jadi gini, Jeong, karna hari ini kita bakal syuting di sini makanya gue ngajak lo ke sini. Sama yang lainnya juga kok. Ini mereka lagi masih di jalan. Terus rencana buat nyulik lo itu terinspirasi dari drama yang tayang di tv gue. Gue pengen liat aja gitu usaha Daniel buat nyelamatin lo"

"Saiko lo tuh, tau gak! Habis ini jangan harap gue bakal biarin Sejeong main di acara lo lagi"

"Yah, jangan gitu dong, Niel"

"Jeong, maaf ya?" Sehun beralih memohon-mohon pada Sejeong.

Sejeong nampak berpikir sebentar lalu melihat pada Daniel, "Hubby, maafin ya?"

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang