"Hubby ih! Kan malu!" protes Sejeong setelah Daniel menurunkannya dan mengunci kamar.
"Makanya kan kamu aku bawa ke kamar," sahut Daniel masih ketawa-ketawa tidak jelas.
"Tau ah," Sejeong jalan ke tempat tidur sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Daniel ikut duduk di tepi tempat tidur dan memeluki tubuh istrinya itu dari samping.
"Yang~" rayu Daniel sambil menaruh dagunya di bahu Sejeong.
"Hm?"
"Maaf, ya?"
Sejeong terdiam sebentar, sebelum bilang, "Iya, dimaafin."
"Alin sudah cerita semuanya sama kamu?"
"Hm," angguk Sejeong.
"Maaf ya, bikin kamu kecewa"
Sejeong langsung menoleh pada Daniel dan balas melingkarkan tangannya di perut Daniel.
"Maaf juga ya, aku udah salah paham sama hubby. Ini pasti berat banget buat hubby, tapi aku malah marah-marah dan bikin hubby khawatir. Hubby yang kuat ya. Hubby gak boleh lemah pokoknya. Semuanya pasti bakal baik-baik aja"
Daniel tersenyum lalu mengecup kening istrinya lembut, "Beruntung banget sih aku dapetin kamu"
"Jangan marah-marah lagi ya, hubby"
"Kapan aku marah?"
"Itu tadi. Sampai anak-anak pada takut. Aku juga"
"Kesel akutu liat kamu diperhatiin cowok lain"
Kening Sejeong mengernyit, "Kamu cemburu sama Ceo Oh?"
"Iyalah," giliran Daniel yang nampak cemberut.
Sejeong terkekeh kecil, gemes banget liat muka suaminya yang cemberut hingga ia tidak tahan untuk mendaratkan sebuah kecupan di bibir Daniel.
"Jangan kebanyakan cemburu, hubby, nanti hidupnya gak tenang. Aku cuma punya hubby pokoknya"
Daniel langsung senyum sumringah mendengarnya. Tangan Daniel perlahan bergerak membelai rambut istrinya dan menatapi wajah istrinya lekat. Dan ia baru tersadar wajah istrinya itu memang sedikit pucat.
"Yang, muka kamu beneran agak pucat loh ini. Kamu sakit?"
Sejeong langsung menggeleng sambil tersenyum.
"Yang, jangan buat aku khawatir"
"Aku baik-baik aja, hubby. Mungkin aku cuma pengen dimanjain hubby kaya gini," Sejeong semakin mengeratkan pelukannya bahkan mulai berani menciumi leher dan rahang Daniel.
"Yang, jangan bikin aku jadi pengen nyerang kamu deh"
Sejeong cekikikan dan malah makin jadi menggoda Daniel dengan bergerak perlahan membuka satu kancing kemeja Daniel.
Daniel terkesiap lalu cepat mendorong tubuh Sejeong hingga punggung istrinya itu menyentuh kasur dengan dia di atasnya.
"Yang, ini aku beneran gak bakal berenti loh," peringat Daniel yang sudah tidak tahan lagi.
"Tapi pelan-pelan ya, hubby"
Daniel bingung sebentar.
"Nanti dedenya kaget"
Mata sipit Daniel seketika melebar.
"Yang?"
Senyum Sejeong merekah dengan cantiknya, menjawab keterkejutan sang suami.
Daniel langsung berteriak tanpa sadar lalu menghujani wajah Sejeong dengan ciuman karna rasa bahagianya.
"Makasih, sayangku"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Fanfic[sequel My Handsome Producer] "Kamu itu seperti es krim, dingin tapi manis" 18+