"Kamu mata-matain aku lewat Seongwoo?"
"Gak gitu, hubby"
Daniel mengembalikan ponsel Sejeong tanpa berkomentar, sebelum beranjak ke wardrobe.
Giliran Sejeong yang nampak panik sendiri. Jika suaminya sudah diam begitu, berarti sudah jelas sedang marah.
Tak lama Daniel sudah kembali ke tempat tidur mengenakan piyama tidur sama seperti Sejeong. Sejeong baru saja ingin mengajak Daniel bicara lagi, tapi Daniel lebih dulu menghempaskan dirinya di kasur dengan gaya tengkurap.
"Hubby," panggil Sejeong lembut sambil mendekat.
"Hubby marah?"
Kembali tidak ada sahutan.
"Jangan marah hubby," jemari Sejeong bergerak menusuk-nusuk pelan punggung Daniel.
"Kan bukan aku yang minta. Seongwoo-nya aja yang iseng"
"Marahnya sama Seongwoo aja ya, jangan sama aku," Sejeong terus membujuk Daniel dengan nada manisnya.
Daniel diam-diam tersenyum. Sebenarnya dia gak marah sama istrinya. Benar, dia marahnya cuma sama Seongwoo aja. Tapi karna keburu kesal, jadilah dia diemin Sejeong.
"Aku minta maaf, hubby," Sejeong memeluk tubuh tengkurap Daniel dengan tangan tak sampai karna punggung suaminya yang kelewat lebar.
Daniel yang tidak tahan lagi segera berbalik menghadap Sejeong lalu mencium bibir istrinya itu.
"Dimaafin," ucapnya sambil tersenyum.
"Lain kali jangan percaya sama Seongwoo, yang. Dia cuma ngelebih-lebihin doang"
"Kamunya juga gak boleh gitu lagi ya, by"
"Iya, sayang"
ººº
Sejeong nampak sedang serius membuat sebuah lagu di ruang kerjanya, ditemani Woojin yang kadang dimintainya pendapat.
Ya, Sejeong memang memaksa kembali bekerja karna ia sudah janji mau menyelesaikan lagu untuk salah girlgroup KangD yang akan comeback.Suasana begitu hening hingga suara perut Jihoon yang sedang keroncongan pun dapat terdengar jelas. Jihoon cengengesan saat Sejeong dan Woojin menoleh kompak ke arahnya.
"Nuna, laper," rengek Jihoon sambil memegangi perutnya.
"Ya udah makan sana"
"Nuna mau nitip gak?"
"Gak usah deh. Aku nanti makan bareng Daniel aja"
"Ya udah. Jin, lo ikut?" ajak Jihoon pada Woojin.
"Boleh deh. Nuna, aku tinggal dulu ya?"
"Iya"
Akhirnya dua makhluk itu pun pergi meninggalkan Sejeong sendiri di ruangannya. Namun tak lama, karna berganti dengan kehadiran Minhyun.
"MinMin!" panggil Sejeong setengah memekik.
Minhyun terkekeh. Bahkan setelah sakit pun gadis itu tetap punya keceriaan yang tak ada redupnya.
"Jahat banget sih selama gue sakit lo gak ada nengokin gue sama sekali," Sejeong pura-pura manyun.
"Maaf deh, sibuk banget gue ngurusin anak-anak yang mau debut. Lagian gue gak tega liat lo sakit, tau gak. Lo kan gak pernah sakit sebelumnya"
"Tapi kayanya lo udah baik-baik aja deh. Tadi buktinya udah bisa ngomel-ngomel," lanjut Minhyun yang bikin Sejeong menyengir lebar.
"Lo udah kerja lagi?" tanya Minhyun kemudian, melirik pada lembaran kertas yang ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Fanfiction[sequel My Handsome Producer] "Kamu itu seperti es krim, dingin tapi manis" 18+