"Bacot lo semua!" terdengar sebuah suara menggelegar melebihi musik disko, kemudian si pemilik suara juga menempeleng kepala Jonghyun tanpa ada takutnya.
Jonghyun hanya meringis sambil mengelus kepala yang terasa sakit sedikit. Jonghyun tidak berniat membalas karna yang baru saja melakukan itu padanya adalah seorang perempuan.
"Udah, sini Sejeong ikut gue aja!" Chungha, gadis itu menarik Sejeong dari sisi Daniel.
"Heh?" protes Daniel.
"Terserah lo pada mau tonjok-tonjokan kek, yang penting gue amanin Sejeong dulu," balas Chungha galak.
Daniel menatapi derap langkah Sejeong yang meninggalkannya dengan sangat sangat tidak rela, seolah Chungha baru saja merebut paksa mainan kesukaannya.
"Nyantai bosqu! Mata lo hampir copot noh! Kaya Chungha mau nyulik istri lo aja," ledek Jonghyun sambil tertawa nyaring.
Daniel tidak peduli dengan ledekan Jonghyun itu. Ia terlalu malas mengeluarkan tenaganya untuk menonjok pria itu.
"Daniel emang sebucin itu gaes. Gak mau banget jauh-jauh dari istrinya. Nih ya, siapapun yang berani deketin Sejeong, jangan harap bisa selamat. Gue aja dicemburuin sama dia," adu Minhyun, menimpali. Biarlah sebelum pergi, Minhyun ingin puas-puas meledeki Daniel.
Yang lain pun ikut menertawakan Daniel.
"Puas banget ketawanya! Liat aja kalo lo pada udah punya istri nanti, pasti bakal ngerasain kaya yang gue rasain," Daniel membela diri.
"Eh, eh, jangan salah. Gue gak gitu tuh," sela Jisung.
"Yee makanya istri lo dibawa kabur orang!" sahut yang lain lalu beralih menjadikan Jisung bahan tertawaan mereka.
"Apa gue bilang, habis ini mereka juga bakal ketawa-ketawa lagi," kata Chungha yang sekarang duduk bersama Sejeong di meja bartender.
Sejeong yang dari tadi pandangannya tak lepas dari meja tempat Daniel dan kawan-kawannya, mengukir senyum tipis. Tadinya ia sempat takut akan ada adu jotos di sana.
"Mereka emang biasa kaya gitu, ada aja yang diributin kalau ketemu. Tapi yang namanya udah temenan lama, ujung-ujungnya juga akur lagi. Kaya bocah emang"
"Kamu deket sama mereka, Chung?"
"Gak sih. Tapi si biang onarnya itu mantan gue"
"Hah? Jonghyun itu?"
Chungha mengangguk sambil cengengesan.
"Tapi, Chung, kata salah satu dari mereka tadi Jonghyun itu pernah ngerecokin rumah tangganya, emang bener?"
"Oh, yang ngomong gitu pasti Jisung. Istri Jisung itu temen baiknya Jonghyun, dia sering curhat sama Jonghyun, sampai Jisung kira Jonghyun yang udah ngehasut Nayoung buat ninggalin dia. Jadi ini sebenernya kesalah pahaman doang sih. Lagian gue liat mereka sekarang udah damai kok. Mantan istrinya Jisung juga udah nikah sama cowok lain, jadi udah jelas bukan Jonghyun yang jadi pebinornya"
Sejeong cuma manggut-manggut.
"Eh, emangnya lo gak ada niatan buat nikah lagi gitu, Ji?" Ada yang tiba-tiba nanya kaya gitu sama Jisung.
"Kan Nayoung udah nikah lagi tuh"
"Lo pikir nikah itu gampang apa," jutek Jisung.
"Alah bilang aja lo belum bisa move on," sambar yang lain.
"Makanya, Ji, selagi Nayoung jadi istri lo banyakin waktu buat manjain dia. Ini gue yakin lo-nya yang kurang jadwal mompanya deh." Jonghyun emang bener-bener deh ngomong gak pake difilter dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Fanfiction[sequel My Handsome Producer] "Kamu itu seperti es krim, dingin tapi manis" 18+