Chapter 12

6.7K 367 33
                                    

"Hubby, lebih manisan permen jeli atau aku?"

"Ya permen jeli lah"

"Kita cerai aja yok!"

"Ampun, sayangkuu"

"Hubby, kayanya aku gendutan deh"

"Jangan-jangan kamu lagi isi, Yang"

"Tapi aku gak ngerasain apa-apa. Mual juga gak"

"Kalau gitu ayo kita usaha lagi"


"Udah, yang, nanti kamu kecapean"

"Gak pa-pa, by, inikan udah jadi tugas aku"

"Sini, biar aku aja. Kamu duduk aja, ya"

"Hubby-ku yang terbaik pokoknya"


"Hubby, obatnya udah diminum belom?"

"Udah"

"Pinter. Biar apa coba?"

"Biar cepet sembuh terus bisa main beronde-ronde lagi sama kamu"

Kenangan manis bersama Daniel terus berputar di kepala Sejeong seiring tubuhnya yang semakin lemah, bahkan untuk menangis pun ia sudah tidak sanggup lagi. Dadanya semakin sesak, pandangannya pun semakin memburam. Sejeong melihat ke sekelilingnya lagi yang penuh dengan foto Daniel.

Hubby.. maaf..

Dan detik berikutnya Sejeong pun kehilangan kesadarannya.

*



"SEJEONG! JAWAB AKU, YANG!" Daniel terus berteriak dan menggedor pintu rumah itu dengan sekuat tenaganya.

Tak lama Jihoon pun datang bersama para pengawal Daniel. Juga ada Minhyun yang tadi sempat ditelpon Daniel.

Para pengawal segera mengambil alih untuk mendobrak pintu bernomor 354 itu, hingga akhirnya terbuka. Semuanya langsung berlari memasuki rumah orang itu, namun yang mereka dapati tempat itu sudah kosong seolah sengaja ditinggal oleh pemiliknya.

"BRENGSEK!" Daniel berteriak sejadinya. Ia melemparkan apa saja yang ada di dekatnya hingga keadaan rumah itu terlihat sangat kacau.

"Pak!" panggil salah seorang pengawal ketika dia menemukan satu ruangan tersembunyi dari balik lemari dengan pintunya yang terkunci.

Tanpa menunggu aba-aba lagi para pengawal cepat mendobrak pintu ruangan rahasia itu. Dan benar saja ada Sejeong di sana dalam keadaan tak sadarkan diri. Daniel terbelalak dan langsung berlari merengkuh tubuh istrinya.

"Yang, bangun, yang!" panik Daniel sambil mengguncang tubuh istrinya.

"Pak, sebaiknya kita cepat keluar dari sini. Ruangan ini sudah penuh dengan karbon monoksida," peringat seorang pengawal.

Daniel tercengang untuk beberapa saat, sebelum dengan sigap membawa tubuh Sejeong keluar dari sana.

"Min, cepat hubungi detektif Yoon. Gue mau orang itu tertangkap secepatnya," perintah Daniel pada Minhyun sebelum ia pergi membawa Sejeong ke rumah sakit.

*

Daniel sedang menunggu dengan sangat khawatir di depan ruang ICU ditemani oleh Jihoon dan salah satu bodyguard. Sementara bodyguard yang lain berusaha mencari si pelaku yang mungkin saja masih berada tak jauh dari sekitaran apartemen.

Daniel beberapa kali memejamkan matanya dan terus berdoa dalam hati untuk keselamatan istrinya. Bagaimana pun orang itu sudah membuat istrinya menghirup zat yang sangat berbahaya, yang bisa saja merenggut nyawanya.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang