Arazka baru selesai makan dua gorengan sama satu teh kotak. Katanya sudah kenyang. Dia beranjak mau balik, tapi ditahan sama Geri temannya. Geri nagih hutang ke Arazka. Hutang novel. Jadi, seminggu yang lalu, Geri minjamin buku novel ke Arazka. Dan batas waktunya dikasih seminggu. Yakni hari ini batas harinya. Tapi Arazka nggak bawa bukunya. Lupa katanya.
Arazka cengengesan pas Geri mencebik kesal padanya. Kenapa? Karena setiap kali Arazka meminjam novel miliknya, selalu dibalikinnya pas lewat pada tanggal seharusnya. Tapi anehnya Geri nggak kapok minjemin. Kenapa lagi? Karena Arazka selalu memberi sampul plastik pada setiap buku yang dipinjamnya. Arazka itu ajaib emang.
Setelah urusan mereka selesai bertepatan dengan bel masuk kelas. Arazka berpisah dengan Geri karena mereka tidak sekelas. Asal kalian tahu, mereka kenal karena sering ketemu di perpustakan. Tapi bukan berarti keduanya sering berkunjung ke perpus. Kadang-kadang aja.
Arazka menaiki undakan tangga. Dia merem. Satu lagi keajaiban Arazka itu, dia bisa jalan sambil merem tanpa kepentok. Entah itu bakat nurun dari siapa. Sesampainya di lantai yang menuju kelasnya, Arazka dihentikan oleh seseorang yang menoel pundaknya pelan. Arazka pun membuka matanya.
"Siapa?" kata pertama Arazka.
"Kamu hebat bisa jalan meski nggak lihat jalan." ujar orang itu sambil tersenyum pepsodent menunjukkan giginya yang seputih salju.
"Iya. Males lihat soalnya." sahut Arazka asal.
"Kamu kelasnya di mana?" tanya orang itu lagi.
Arazka kembali merem sambil nunjuk. Orang itu hanya mengangguk tersenyum.
"Hey, kalian?! Ngapain masih di luar? Cepat masuk!" tegur salah satu guru yang entah hendak masuk ke kelas yang mana.
Keduanya lalu membubarkan diri. Arazka pergi begitu saja meninggalkan orang yang tadi menyapanya.
"Arazka." gumam orang tadi setelah sempat melihat nametag yang ada di dada Arazka.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...