"Kamu sudah bangun?" tanya Keeno sesaat melihat Arazka mengerjap-ngerjapkan mata di sampingnya."Kita di mana?" tanyanya.
"Masih di atas gedung. Kenapa?"
"Kok, ada tendanya?"
Keeno tidak menjawab melainkan cuma nyengir doang.
"Jadi, tadi aku ditinggal sendirian di sini?" Arazka mengerucutkan bibirnya.
"Kan ada Allah yang jagain kamu."
"Ya udah kamu bawa makanan, nggak? Aku haus, nih."
Keeno tersenyum simpul sembari menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian meraih kresek besar yang ada di belakangnya.
"Nih!" unjuknya pada Arazka.
"Kenapa nggak pakai ransel aja, sih." Arazka membuka plastik dan mengambil beberapa makanan yang ada disitu. Seperti roti dan air mineral. Seadanya.
"Ransel aku cuma buat naroh buku sekolah."
"Hmm.. ihu hafa?" Arazka menunjuk sebuah toples yang ada di depan pintu tenda.
Keeno nggak jawab. Ia masih betah merhatiin Arazka yang lagi ngunyah-ngunyah.
"Ish! Keeno!"
"Kalau mau tau. Habisin dulu makanannya." sahut Keeno sambil mengambil remahan roti yang nempel di dagu Arazka dan memasukan ke dalam mulutnya. "Aku duluan keluar, ya." ujarnya lagi.
Tanpa Keeno sadari wajah Arazka memerah seperti udang rebus.
Arazka juga kembali teringat apa yang diucapkan Keeno saat ia memejamkan matanya. Arazka sebenarnya belum sepenuhnya tidur saat itu.
"Raz?"
"Iya, dikit lagi!"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...