Arazka meyusuri koridor rumah sakit sekembalinya dia dari minimarket yang ada di seberang. Selain membeli mie goreng cup, Arazka juga membeli cokicoki untuknya. Untuk Keeno juga.
Arazka langsung menuju ruang rawat Keeno. Saat membuka pintu, Arazka dikejutkan dengan sosok Arka yang berjalan pelan dengan menggenggam sebilah pisau di tangannya. Arka mencoba untuk membunuh Keeno? Anaknya sendiri? Lagi!?
Belum sempat Arka melakukan aksinya, Arazka sudah mendorong punggungnya untuk menjauh dari ranjang Keeno. Tapi sayangnya, pisau yang dipegang Arka justru mengenai perut Arazka.
"AAAAKK!" Arazka terpekik menahan sakit. Keeno yang tadinya kembali tidur tapi nggak nyenyak langsung terbangun begitu mendengar teriakan tertahan oleh Arazka.
Sedangkan Arka dengan gilanya mencolek darah Arazka yang tertempel di pisaunya lalu kemudian menjilatnya.
Disisi lain, Keeno yang melihat kejadian itu merasakan apa yang dilakukan Arka seperti tak asing baginya.
Darah.
Pecahan beling.
Sebuah memori lama yang tak pernah Keeno ingat berputar di kepalanya.
Keeno tersedot dengan apa yang terjadi pada suatu kejadian yang mana yang ia tahu kalau ia tak pernah ada di waktu itu. Tapi memori itu seakan menunjukan kalau Keeno pernah ada di masa itu.
Keeno dan seorang anak laki-laki yang mirip dengannya. Sangat mirip. Seperti kembar tapi dengan Keeno yang versi laki-laki. Anak laki-laki itu di lempari Arka dengan beberapa pot kaca setelah sebelumnya disuruh untuk berdiri di sisi tembok pada sebuah garasi. Keeno melihatnya seperti mengintip pada sisi ban mobil yang lebih besar dari tubuhnya.
Anak laki-laki itu barusaja melakukan hal yang tidak disukai Arka. Ia mencoreti dinding dan meja ruangan kerja Arka dengan sebuah gambar abstrak yang hanya bisa dimengerti olehnya. Arka kesal yang kemudian menghukumnya dengan hukuman yang tak wajar.
Sesaat setelah tubuh anak laki-laki itu berubah menjadi kemerahan dipenuhi oleh darahnya sendiri. Barulah Keeno keluar dari tempat persembunyiannya.
"FILLO!!"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...