Eps. 77

852 53 0
                                    

"FILLO!!" Adalah kata yang diucapkan Keeno ketika sadar apa yang barusaja terjadi di depan matanya.

Arka tersenyum penuh nafsu kepada Keeno. Nafsu pada darah yang sebentar lagi akan ia cicipi.

"Kamu sudah ingat sayang? Sudah ingat pada kembaranmu yang sudah berakhir dengan sangat mengagumkan itu?" Arka berujar dingin sambil berjalan pelan pada Keeno.

Keeno terdiam. Begitupun Arazka yang mendengar sambil terus menahan rasa sakit pada perutnya. Darah masih mengucur dengan cukup deras. Ia bisa saja berteriak demi meminta pertolongan, tapi menyadari akan tatapan Arka yang mengaharuskannya untuk menghadapinya seorang diri karena kalau tidak Arka bisa saja melakukan hal yang lebih gila sebelum sempat pertolongan datang.

"Kamu tahu, Keeno? ...Kamu itu punya kembaran.. Namanya Adfillo. Kalian berdua sangat nakal. Tidak. Fillo lebih nakal dari kamu. Dia suka coret-coret sembarangan. Makanya papa suka lemparin dia sama pot kaca." Arka sudah berdiri di samping ranjang Keeno. "Hal yang paling papa suka saat pot-pot itu hancur mengenai kulit yang lemah itu adalah Fillo yang nggak pernah menangis. Dia kuat meski tubuhnya melebam dan berdarah-darah." Kali ini pisau yang digenggam Arka dielusnya di depan wajah Keeno. Melihatnya membuat Keeno kaku tak mampu berkata apa-apa seolah tenggorokannya tercekat seperti tercekik.

"Papa suka sama darahnya Fillo. Rasanya manis."

Lagi. Memori-memori yang tidak pernah Keeno ingat bersusun memenuhi kepalanya. Tentang Fillo saudara kembarnya. Tentang ia yang dikurung dalam gudang selama dua hari tanpa dikasih makan dan minum. Tentang ia yang disuruh berlari ribuan meter tanpa alas kaki yang mana membuat setiap ia selesai kakinya selalu basah oleh darah. Tentang mama yang...

Mobil terbakar.

Lalu semuanya gelap.















...

At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang