Eps. 44

1.3K 96 0
                                    

Keeno mengikat rambutnya yang sudah bisa diikat. Meski hanya berpakaian santai dengan kaos putih polos serta celana jens hitam robek di lutut dipadu dengan sepatu putih adidas, itu sangat keren begitu dipakai oleh Keeno yang memiliki tubuh sempurna bak seperti model. Tak lupa ia akan selalu memakai topi di kepalanya. Kali ini topi basbol putih yang terbalik.

Sambil memainkan ponselnya. Keeno duduk di kursi taman nungguin Arazka.

Arazka datang. Tapi Keeno nggak nyadar karena sambil main Hago.

Arazka sudah duduk di samping Keeno.

"Keen." panggil Arazka pelan.

Keeno menoleh. Hanya menoleh. Lalu kembali memainkan game di hapenya.

"Ish. Lo nyuruh gue ketemuan di sini cuma buat liatin lo main doang gitu? Yaudah gue perg aja." Belum sempat Arazka beranjak pergi, Keeno sudah meraih pergelangan tangan Arazka.

"Gue suka sama lo." ujar Keeno mengatakan seperti tanpa dosa.

Jantung Arazka berdetak tak karuan. Perasaannya diliputi oleh rasa senang sekaligus takut.

"Apaan sih, Keen. Jangan becanda. Lo sebenarnya mau ngomong apaan, sih? Kalau lo mau klarifikasi masalah waktu di kelas gue. Gue bisa anggap dan ngerti kalau itu nggak sengaja. Beneran." ujar Arazka mengelak pernyataan Keeno.

"Tapi gue beneran suka sama lo, Raz." Keeno tidak peduli apa yang Arazka bilang barusan.

"Keen. Kita---"

"Gue cuma bilang gue suka sama lo, Raz. Itu doang. Gue nggak minta lo jadi milik gue. Gue cuma ngutarain apa yang gue rasain. Itu aja." ujar Keeno dengan menatap intens ke kedua mata Arazka. Keeno sadar dengan apa yang dikatakannya. Keeno juga sadar kalau Arazka nggak akan menerima itu.

"Gue juga suka sama lo, Keen." jawab Arazka akhirnya setelah terdiam beberapa saat.

"Tapi kita nggak bisa pacaran. Gue---"

"Gue ngerti."

Mereka berdua sama-sama tersenyum. Saling pandang. Saling menyelami satu sama lain.

"Apa kita udah gila, Keen?" celetuk Arazka.

"Lo doang yang gila. Gue sih waras." Keeno membela diri.

Arazka mencibir.

"Jadi kita ini apaan, keen?"

"Manusia lah."

Arazka menjitak kepala Keeno.

"Ish. Sadis banget sih lo!" Protes Keeno sambil meringis.

"Lagian lo ditanya jawabnya ngaur mulu." Arazka memutar bola matanya.

"Siapa yang ngaur. Gue bener kali jawabnya."

"Ah, serah, deh. Gue laper. Mau beli cendol. Bye."

"Itu haus, Nyet!"

"Bodo amat!"

_______

Besoknya hari minggu.

Keeno ngajakin Arazka jogging. Keeno yang jemput. Tapi belum sampai ke rumah Arazka. Keeno Ketemu sama Carra di tengah jalan. Pengen sembunyi udah keburu kelihatan.

"Keen!" panggil Carra dengan gaya sok imutnya.

Keeno geli melihatnya.

Kacau sudah, pikir Keeno.




...

At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang