"Kenapa?" sapa Keeno langsung sesaat menyadari kalau Arazka habis nangis.
"Gue..." Arazka menggantung ucapannya. Matanya sibuk melirik kesana kemari.
"Bilang aja. Turunin dikit gengsi lo."
Arazka mengembuskan napas berat.
"Tadi papa gue pulang ke rumah. Dia ngasih surat undangan nikah dia sama istri barunya. Udah gitu langsung pulang. Dan nggak lama dari itu ada orang ngirim paket sama ngasih satu informasi yang mau nggak mau harus gue terima." Arazka diam sejenak. Keeno masih menatap dengan saksama apa yang akan dikatakan Arazka selanjutnya.
Arazka menarik napas dalam sebelum ngomong, "Mama gue bunuh diri. Dia loncat dari apartemennya." Arazka tak mampu lagi menahan tangisnya.
Beberapa detik berikutnya sambungan video call dimatikan sepihak oleh Arazka. Tanpa pikir panjang Keeno langsung meraih jaket army yang menyangkut di daun pintu kamarnya. Tak lupa ia menarik tirai untuk menutupi kaca jendela. Ia sudah tidak peduli lagi dengan penampilannya yang hanya memakai celana dari piyama tidur lusuh kesayangannya yang dibawa dari desa. Ia juga hanya memakai sandal jepit.
Keeno menaiki motornya. Ia melaju sebisa mungkin hingga hanya perlu lima menit dia sudah sampai di rumah Arazka.
Tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk begitu saja karena pintunya terbuka sedikit.
"Arazka!" jerit Keeno sesaat melihat Arazka terkapar di bawah undakan tangga.
Sepertinya Arazka pingsan. Keeno lalu membawanya ke sofa panjang di ruang tamu. Ia pergi ke atas ke depan pintu kamar Arazka yang mana disitu terdapat lemari tempel untuk sedia obat-obatan. Keeno mengambil minyak angin dan satu plester demam. Ya, Arazka demam.
Sesampainya dibawah Keeno langsung melakukan apa yang harus ia lakukan.
Jam sudah menunjukan hampir pukul duabelas malam. Arazka masih belum sadar. Keeno masih tetap menungguinya dengan duduk di bawah di sisi sofa.
"Raz. Lo nggak sendirian. Ada gue di sini. Gue tahu lo kuat." gumam Keeno sambil menatap wajah Arazka yang sudah tidak sepucat tadi. Sebenarnya Arazka sudah bangun dari pingsannya. Hanya saja rasa kantuk menyuruhnya untuk tetap memejamkan mata.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Jugendliteratur[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...