"Nih!" Keeno memberikan dua es krim unicorn ke Arazka.
"Kok keduanya?" heran Arazka tapi tetap nerima.
Mereka abis pulang sekolah. Tapi janjian nongkrong di taman.
"Gue udah pernah." tolak Keeno.
"Dih!"
"Gue perhatiin, semenjak mama lo pergi, gue nggak pernah lihat lo sedih, Raz. Bahkan sampai beliau nggak ada pun lo masih benci sama dia?" tanya Keeno.
"Gue nggak benci."
"Terus kenapa muka lo santai banget? Seolah kayak yang nggak pernah kejadian apa-apa di hidup lo."
"Kan udah waktu itu gue nangis. Habis itu udah. Nggak ada lanjutannya lagi."
"Tapi gimana perasaan lo sekarang? Setidaknya sedih atau kangen gitu sama beliau?" Keeno mengangkat kaki kirinya ke kursi seperti bersila satu kaki dan satu kakinya dijuntaikan.
Ia menghadap Arazka.Arazka tidak langsung menjawab. Ia sibuk menjilati es krim yang lebih menarik lidahnya.
"Nggak perlu dijawab, deh. Gue bisa ngerti kok dengan apa yang lo rasain sekarang." ujar Keeno sambil tersenyum.
"Gue pikir lo ahli dalam membaca wajah." sahut Arazka akhirnya.
"Gue nggak ahli dalam membaca wajah. Tapi gue cuma mau ngertiin apa yang lo lakuin doang."
"Emang apa yang gue lakuin?"
"Sembunyi."
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...