Eps. 19

1.5K 128 2
                                    

"Lo kangen adik lo, kan?" Arazka sedikit terperanjat dengan perkataan yang dilontarkan Keeno barusan.

"Lo...?" Arazka tidak melanjutkan ucapannya.

Jihu sudah pergi karena dipanggil orangtuanya untuk pulang.

"Gue ngerti apa yang lo rasain. Anak kecil tadi mirip almarhum Sandi, kan." ucap Keeno lagi.

"Tapi.. bagaimana...?" Arazka menatap nanar ke wajah Keeno. Ia merasa tak sanggup untuk melanjutkan perkataannya.

"Gue sudah beberapa kali masuk ke rumah lo. Gue bisa lihat sendiri. Gue bisa simpulin sendiri dengan apa yang terjadi dengan hanya melihat keadaan rumah lo.

"Gue juga tahu. Sebenci bencinya lo ke ibu lo. Lo tetap sebenarnya sayang sama dia. Kemarin malam pas gue mau ambil obat-obatan di depan kamar lo. Pintunya kebuka. Gue lihat di sana ada foto ibu lo sama lo waktu kecil. Dan ada boneka panda besar yang dadanya bertuliskan 'i love momy'. Dan satu alquran kecil yang lupa ditutup. Yang mana masih menunjukkan setengah dari ayat surah yasin. Dan gue yakin malam tadi lo sempat ngaji buat beliau sebelum akhirnya lo gak sanggup nyelesein dan malah nyuruh gue vc." tutur Keeno dengan panjang lebar. Ia mengaku jujur semuanya pada Arazka.

Arazka tak sanggup lagi menahan air matanya yang sudah diujung. Arazka pun menangis. keeno memeluknya dan meletakkan wajah Arazka ke dadanya.

"Gue juga tahu. Lo pasti tahu apa yang sempat gue bilang tadi malam."

Arazka tidak menyahut. Tapi ia masih ingat dengan suara samarnya Keeno yang bilang kalau Arazka nggak sendirian. Sekarang sudah ada Keeno untuk Arazka.

"Makasih, Keen." cicit Arazka yang masih dapat terdengar oleh Keeno.

"Lo nggak usah cerita kalau masih nggak sanggup. Cukup tunjukin aja hal sekitar lo. Dan gue bakal analisis itu semua." ucap Keeno lagi sambil mengelus rambut Arazka.






...

At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang